05

1K 145 33
                                    

"B-berarti, kita bakal mati beneran dong," kata Heejin pelan.

Semuanya hanya bisa terdiam. Ini bukan sekedar permainan virtual, tapi juga pertaruhan nyawa mereka.

"Lawan kita ngeri-ngeri lurr..." celetuk Haechan.

"Gue kenal beberapa dari mereka di training center gue dulu. Dan mereka semua bisa dibilang pro," kata Mark.

"Ini berarti mereka dari sekolah lain kan?"

"Iya,"

Semuanya kembali terdiam sambil menatap rival mereka nantinya.

"Eh kita pulang sekarang aja kuy! Kan bel 1 jam lagi," usul Haechan.

"Iya iya. Lagian cuman free class kan?" sahut Hyunjin.

Renjun menghelas napas, "Yaudah. Guanlin mobilmu ready kan?"

Guanlin mengangguk, "Always ready,"

"Yaudah sekarang beresin barang-barang kalian terus kita kumpul di ruang 2 ya,"

Mereka mengikuti perintah Renjun dan segera berkumpul di ruang 2, ruang milik Haechan.

"Ruangan lo terpencil banget njir," celetuk Mark.

"Iyalah. Jadi nggak harus gue jagain,"

"Nah ini udah kumpul semua kan? Kuy cabut!"

Beberapa saat kemudian, mobil Guanlin sudah terparkir di garasi rumah pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat kemudian, mobil Guanlin sudah terparkir di garasi rumah pemiliknya. Sedangkan mereka bertujuh sudah duduk di meja setengah lingkaran yang ada di ruang rapat.

Guanlin sudah menghubungkan ponselnya dengan layar hologram, sekarang mereka bertujuh tengah melihat ke wajah rival mereka.

"Mark, lo bilang tau beberapa dari mereka kan? Lo bisa njelasin beberapa hal tentang mereka?" tanya Guanlin.

Mark mengangguk dan berdiri dari kursinya. Dia mendekat kearah layar hologram dan menyentuh salah satu foto dari group 2.

 Dia mendekat kearah layar hologram dan menyentuh salah satu foto dari group 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Yerim atau Yeri. Bisa dibilang dia senior gue dulu di training center. Dia ahli pake semua senjata, tapi yang paling menonjol itu senapan. Tembakannya jarang meleset, semua jenis senapan dia bisa. Bahkan yang paling berat. Akhir-akhir ini  gue denger dia sering latihan pake harpun,"

[1] ATTACK's Series: ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang