Hyesu baru saja tiba di rumah bersama ibunya. Ibunya itu datang menjemput anak gadisnya di stasiun. Kedatangannya di rumah bersamaan dengan ayahnya yang sepertinya juga baru pulang kerja. Hyesu memeluk ayahnya sebagai sapaan dan dibalas oleh sang ayah.
"Kemana Hyera?" ujar sang ayah. "Apa dia tidak ikut kemari?"
Hyesu mengangguk, sambil berjalan ke arah meja dan menuangkan air ke dalam gelas ia berkata, "Dia harus membantu temannya untuk pesta pernikahannya besok. Ia meminta maaf dan menitip salam untuk ayah dan ibu." Hyesu meneguk habis air minumnya.
"Begitu ya? Padahal besok keluarga besar akan berkumpul," kata Tuan Park sembari duduk di meja makan. Ibu Hyesu berjalan ke dapur dan mulai menyiapkan makan siang.
"Eonnie juga sangat ingin datang. Tapi perempuan itu teman baiknya dan ia sudah berjanji terlebih dahulu padanya."
"Lalu, kau sendiri? Sampai kapan kau akan berada di sini?"
"Entahlah. Aku sudah lama tidak ke sini dan sepertinya aku membutuhkan liburan sedikit."
"Kau bisa tinggal lebih lama," ujar Tuan Park. "Masih bekerja di toko bunga?"
Hyesu mengangguk ragu. Ia tahu ayahnya berharap kalau dirinya bisa bekerja di perusahaan. Bukan karena ia tidak mau, hanya saja Hyesu belum yakin pada bidang yang akan ia tekuni dalam pekerjaannya nanti. Akan terasa menyebalkan jika ia bekerja lalu pada akhirnya ia merasa tidak cocok pada perusahaan itu. Jadi ia memutuskan untuk bekerja pada kakaknya saja. Setidaknya untuk sementara ini, sampai ia benar-benar menemukan apa yang cocok untuknya.
"Aku ingin kau bisa bekerja lebih dari pekerjaanmu yang sekarang."
Tak lama setelah itu, Nyonya Park mulai membawakan beberapa makanan yang telah siap. Mereka melanjutkan pembahasan sambil makan. Membahas sesuatu yang tak terlalu penting.
Keesokan harinya, Hyesu dan kedua orang tua sudah siap untuk berangkat ke rumah nenek Hyesu.
Hari ini adalah hari ulang tahun neneknya dan keluarga besar Keluarga Park akan berkumpul di sana. Kedua orang tuanya sudah berada di atas mobil sedangkan Hyesu kembali ke dalam rumah untuk mengambil ponselnya yang hampir ketinggalan. Mereka bertiga melaju ke kediaman nenek Hyesu.
Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Hyesu. Ia membaca nama pengirim lalu senyumnya mengembang. Yook Sungjae. Pesan itu dari Sungjae.
Apa kau sudah di rumah nenekmu?
Hyesu mengetikkan balasan.
Aku baru dalam perjalanan ke sana.
Kapan kau akan kembali?
Belum tahu.Tapi aku tidak akan lama di sini.
Kenapa? Apa ada sesuatu?Tidak ada apa-apa.
Baiklah. Kuharap kau bersenang-senang di sana.Hm kau juga. Semoga harimu menyenangkan.
Setelah itu tak ada lagi balasan dari Sungjae. Hyesu menggenggam erat ponselnya dan tersenyum bahagia. Mendapatkan pesan dari pria itu berarti mengawali hari Hyesu dengan baik. Ia berharap hari ini adalah hari yang menyenangkan dan ia ingin bersenang-senang, seperti apa yang dikatakan oleh Sungjae.
•••
Taehyung merasa senang karena ayahnya itu—Kim Hyunseok—mau meluangkan waktu datang ke krematorium, Lee Eunseok dan Kim Sejeong pun ikut serta. Padahal gadis itu memiliki kelas di pagi hari dan ia melewatkannya demi datang mengunjungi ibu Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
winter flower.
FanfictionKim Taehyung, seorang fotografer yang menjalani kehidupan sehari-harinya layaknya orang lain. Namun hadirnya seseorang dalam kesehariannya membuat ia merasa kalau hidupnya tak lagi sama. Seseorang yang telah ia cari selama belasan tahun lalu muncul...