DUA BELAS

410 97 387
                                    

Merasa tak ada lagi pelanggan yang akan datang dan memesan bunga dalam waktu beberapa jam ke depan, Hyesu memilih menutup toko.

Ia terpaksa harus membawa Taehyung keluar karena lelaki itu terus merengek padanya.

Gadis itu menekuk wajah, merasa kesal sekali. Jika Taehyung merasa bosan, kenapa harus ia yang menjadi pelampiasannya? Kenapa harus ia yang menemani Taehyung keluar? Kenapa harus dirinya yang menjadi sasaran? Apa laki-laki itu tidak punya teman? Apa laki-laki itu hanya mengenal dirinya saja?

Sungguh, ia merasa Taehyung sedang menyusahkannya sekarang. Untung saja ia masih mengingat kebaikan Taehyung yang telah menemaninya selama di Daegu dan juga telah memberinya lukisan bunga kamelia kesukaannya.

Sialnya, ia jadi merasa punya utang kepadanya gara-gara benda itu.

"Kau sungguh ingin menjadikanku alat yang bisa kau gunakan setiap kali kau inginkan, ya?" Hyesu berucap.

       "Kenapa kau terus-terusan mengajakku keluar? Memangnya tidak ada orang lain? Aku rasa kita tak terlalu dekat untuk melakukan ini."

"Maunya begitu. Tapi yang terpikirkan hanya satu orang." Taehyung menatap intens Hyesu. "Kau juga sedang luang, kan? Jadi tidak ada salahnya aku mengajakmu."

"Hei aku sedang bekerja, kau tahu? Dan kau datang mengganggu pekerjaanku," keluh gadis itu.

Wajahnya semakin terlihat kesal karena perkataan Taehyung yang dengan mudahnya berkata demikian.

Sedang luang? Jelas-jelas ia tengah bekerja dan gara-gara pria itu, Hyesu harus mengebut di jalan karena mengira yang datang tadi itu Sungjae.

Terdengar helaan napas panjang dari Taehyung saat Hyesu melontarkan keluhannya. Lelaki itu terlihat bersalah karena meminta Hyesu untuk menemani dirinya disaat gadis itu tengah bekerja. Ia tidak bisa menemui Hyesu lagi jika ia terus-terusan membuat gadis itu kesal.

Merasa bersalah, Taehyung ingin menghilangkan kekesalan gadis itu padanya. Ia berjalan mendahului Hyesu ketika melihat tempat yang akan mereka datangi berada tak begitu jauh di depan.

Hyesu mendesis kesal ketika melihat Taehyung melangkah dengan cepat meninggalkannya di belakang. Gadis itu menyusul dengan berlarian kecil.

•••

Game Center.

Taehyung memilih tempat ini untuk mengenyahkan kekesalan Hyesu dan tampaknya ia cukup berhasil melakukannya.

Sekarang ia melihat gadis itu menyunggingkan senyum tipis di wajahnya saat memasuki arena gim. Biasanya orang akan melampiaskan kekesalan di tempat-tempat hiburan.

Tentu saja Taehyung tak ingin membawa Hyesu ke bar. Itu bukan pilihan yang bagus. Apa yang akan dikatakan gadis itu? Membawanya keluar hanya untuk minum-minum? Hyesu mungkin akan semakin kesal jika ia melakukan itu.

Jadi, di sinilah pilihannya. Di tempat bermain dengan suasana yang riuh dengan beragam jenis permainan.

Musik yang berasal dari salah satu permainan mengisi tempat itu. Serta beberapa jenis suara dari permainan lain, juga seruan dari pengunjung yang ikut meramaikan tempat penuh warna tersebut.

"Hei kenapa kau tidak bilang kalau akan mengajakku ke tempat seperti ini?" Hyesu berseru. Ia harus melawan suara berisik dengan meninggikan sedikit suaranya.

Gadis itu tampak berseri. Pandangannya menyeluruh ke setiap bagian di tempat itu. Suara gaduh yang berasal dari mesin permainan di dekatnya serta seruan orang-orang yang sedang memainkannya terdengar memekakkan telinga. Anehnya, itu sama sekali tidak mengganggu.

winter flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang