DUA PULUH EMPAT

316 65 240
                                    

Hening. Sudah sepuluh menit suasananya begitu tenang di atas mobil.

Hyesu diam saja selama perjalanan. Sebenarnya ia cukup terkejut saat Taehyung mengatakan ingin ikut makan malam bersama Sungjae. Mereka kan tidak saling mengenal. Bagaimana bisa ia mengajukan diri untuk ikut?

Pun lelaki itu tengah mengantarnya sekarang karena ia menawarkan diri. Dia berkata sekalian ingin mampir di apartemen salah satu temannya. Entahlah siapa. Hyesu tidak mau terlalu tahu akan hal itu.

Hyesu ingin berkunjung lagi ke rumah Suji karena ia meninggalkan sepeda motornya di sana kemarin. Ia tidak bisa melakukan pesan antar tanpa motor itu. Karena ditemani Taehyung, mungkin sekalian saja ia akan memperkenalkan Suji padanya, mengingat wanita itu juga ingin melihatnya.

Penampilan Taehyung hari ini bisa saja membuat Suji menatapnya dengan wajah dongkol penuh kekaguman. Lelaki itu mengenakan kaus biru dongker dan bomber jaket warna hitam yang membungkus tubuhnya. Serta topi hitam yang selalu ia kenakan secara terbalik menutupi rambut panjangnya yang diwarnai.

Penampilan yang sangat sederhana, tapi kenapa ia tampak luar biasa dengan penampilan sesederhana itu? Jujur saja Hyesu pun mengagumi penampilan Taehyung yang seperti itu saat menunggunya di apartemen tadi.

Penampilan yang sangat sederhana, tapi kenapa ia tampak luar biasa dengan penampilan sesederhana itu? Jujur saja Hyesu pun mengagumi penampilan Taehyung yang seperti itu saat menunggunya di apartemen tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     
       "Jam berapa kau selesai bekerja?" Taehyung menyahut, Hyesu hanya diam saja lalu Taehyung menengok ke arahnya sebentar. "Aku ingin menjemputmu buat janji makan malam itu."

Menjemput? Apalagi yang ingin dilakukannya?

Hyesu mengkhawatirkan Sungjae. Pria itu bukan orang yang bisa langsung nyaman dengan orang baru. Apa yang akan dikatakannya ketika ia membawa Taehyung ikut bersamanya?

       "Kau sungguh ingin ikut? Kenapa? Pekerjaanmu hanya mengikutiku saja, ya?" Hyesu menyorot tajam ke arah Taehyung.

       "Kenapa kau menatapku begitu? Aku sudah bilang kalau aku hanya tidak ada kerjaan lain. Dan, ya, tentu saja makan malam bersama orang lain lebih menyenangkan, bukan?"

       "Bukankah ada adikmu? Kau bisa makan malam bersamanya."

Deg! Rasanya Taehyung baru saja ketahuan telah menyembunyikan sesuatu. Ia harus beralasan.

       "Itu ... Sejeong pasti ada di luar semalaman. Dia berkata selama di Seoul, dia akan selalu main keluar."

Alasan yang cukup masuk akal, batinnya.

Tidak seperti dugaan Taehyung, tampaknya Hyesu percaya dengan apa yang dikatakannya. Baiklah, bisakah dirinya beralih profesi saja? Rasanya ia sangat pandai mengarang dan berakting.

       "Omong-omong, Taehyung, kenapa kau mewarnai rambutmu seperti itu?" Akhirnya pertanyaan itu terlontar keluar dari gadis itu. Hyesu memang tidak mengerti kenapa Taehyung mewarnai rambut seperti itu. Apa mungkin untuk gaya-gayaan saja?

winter flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang