TIGA BELAS

425 96 458
                                    

    play the sound pls 👆🏻
(Crush - Let Us Go)

•••

Taehyung terperanjat, terkejut. "Iya, iya. Aku akan menemanimu, Nona Penakut."

Taehyung berjalan masuk ke bangunan bertingkat dua itu mendahului Hyesu. Gadis itu hendak saja mengeluarkan umpatan ketika mendengar Taehyung menyebutnya sebagai 'Nona Penakut' sebelum akhirnya lebih memilih membiarkannya saja dan mengikuti Taehyung wmasuk.

Saat membuka pintu, Taehyung meraih ponsel di sakunya untuk menyalakan flashlight. Walau Taehyung tidak takut gelap, ia tetap butuh sedikit penerangan karena dirinya tidak tahu interior tempat itu. Bisa saja ia menabrak sesuatu dan menyakiti dirinya.

Belum sempat melangkah, Taehyung merasakan ujung jaketnya ditarik oleh Hyesu tepat di belakangnya. Ada apa dengan gadis ini? Ia sungguh setakut itu?

"Hei lepaskan bajuku. Kita tidak sedang berada di rumah hantu," ujar Taehyung pelan. "Sekarang juga sudah ada cahaya."

Ia mengarahkan senter ponselnya tepat dua jengkal di depan wajah Hyesu, membuat gadis itu menutup rapat-rapat kedua matanya yang terasa sakit karena menerima cahaya berlebih secara tiba-tiba. Taehyung menurunkan ponselnya sebelum gadis itu akan memaki dirinya.

"Aku hanya takut," ujar Hyesu. Gadis itu mengerjapkan mata berkali-kali sampai penglihatannya benar-benar membaik.

"Padahal kau sangat menyombongkan keberanianmu terhadap ketinggian dan kini kau takut dengan gelap?"

"Hei memangnya aku tidak boleh punya rasa takut terhadap sesuatu?" Hyesu kesal. Terdengar dari suaranya yang tiba-tiba berubah. Taehyung harus mencoba membiasakan diri dengan sikap gadis itu.

"Dimana saklarnya?" ujar Taehyung mengabaikan pertanyaan Hyesu. Gadis itu memandu Taehyung sampai ke lantai dua. Menyalakan semua lampu di setiap ruangan.

Taehyung menatap sekeliling ruang tengah ketika ruang itu sudah diterangi lampu. Matanya menangkap beberapa jenis tanaman yang berada di ruang itu.

Di samping televisi ada sebuah rak yang hanya dipenuhi pot tanaman berukuran kecil dan sedang. Di sudut ruangan dekat jendela kaca yang mengarah ke balkon ada tanaman yang Taehyung tebak tingginya kira-kira hampir mencapai satu meter.

Taehyung tidak tahu banyak soal nama-nama tanaman. Hanya ada beberapa yang ia ketahui dari semua tanaman yang ia lihat di ruangan itu. Ada tanaman kaktus berukuran kecil yang diletakkan di rak bunga, dan ada bonsai juga.

"Wow, sepertinya kau penyuka tanaman sekali," katanya.

"Hm ... bagus untuk sirkulasi udara," ujar Hyesu, seraya melepas tas selempang—menyimpannya di atas meja di depan sofa ruang tengah. "Rumah ini juga terlihat jauh lebih hidup."

"Jangan-jangan di kamarmu penuh dengan tanaman juga."

Gadis itu menggeleng, "Hanya ada satu yang aku simpan di sudut ruang."

Taehyung mengangguk pelan. Hening sejenak di antara mereka. Rasanya begitu canggung karena suasananya sepi dan hanya ada mereka berdua saja di ruangan itu.

Taehyung juga sebenarnya tidak ingin cepat pulang. Tak ada yang harus ia kerjakan dan dia juga tidak memiliki janji temu dengan siapapun.

Taehyung memutar cepat otaknya agar bisa menghilangkan suasana canggung yang mendera.

"Kau punya segelas air untukku?" Taehyung mengusap pelan leher. "Aku haus."

"Oh tunggu sebentar."

winter flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang