SEMBILAN BELAS

435 90 426
                                    

Di perempatan jalan, mobil yang dikendarai Taehyung dan Jimin berhenti tepat saat lampu lalu lintas baru saja berubah menjadi merah. Ada sekitar tiga mobil lainnya di depan mereka.

Taehyung menyenderkan siku ke kaca mobil dan menopang kepala. Pikiran soal kemarin masih menghantuinya sekarang. Ini mengenai Hyesu.

Pertama kali dalam hidup Taehyung bertemu dengan seseorang yang memiliki trauma terhadap laki-laki. Ya, gadis itu juga sudah menceritakan bagian terpenting padanya.

Walaupun Hyesu berkata kalau dirinya tidak lagi mengalami kepanikan dan reaksi yang berlebih, tetap saja membayangkan gadis itu hidup disaat trauma masih menghantuinya dulu, membuat Taehyung merasa khawatir padanya.

Trauma bisa bangkit kembali pada diri seseorang, bahkan lebih parah dari apa yang pernah dialami.

Bagaimana kalau gadis itu mengalami kejadian yang serupa seperti yang dialaminya dulu? Bagaimana kalau gadis itu tersakiti lagi? Taehyung tidak ingin hal itu terjadi.

Taehyung melirik ke trotoar jalan, mendapati seseorang yang tampak familiar sedang berbicara dengan orang lain, seorang pria tinggi yang tak dikenalnya sama sekali.

Taehyung menajamkan penglihatan, memastikan orang itu memang orang yang dikenalnya.

       "Hyesu?" ucap Taehyung pelan namun terdengar oleh Jimin. Laki-laki yang berada di kursi kemudi itu mengalihkan pandangan ke Taehyung.

       "Hyesu? Kenapa? Kau masih ingin membicarakannya sekarang?"

       "Itu di sana." Pandangan Taehyung tak lepas dari dua orang yang berada di trotoar. "Dia gadis yang kuceritakan padamu. Orang yang kutemui beberapa hari lalu, namanya Hyesu. Kenapa dia berada di sini dan ... siapa pria itu?"

Jimin mengikuti arah pandang Taehyung dan netranya menangkap sepasang manusia sedang berdiri berhadapan di sana.

Kedua orang di trotoar itu saling tersenyum satu sama lain. Sang pria mengangkat tangan dan mengelus kepala si gadis dengan lembut.

Gadis itu memberikan senyum paling lebar yang pernah Taehyung lihat. Gadis itu terlihat bahagia. Anehnya ... Taehyung terlihat tidak suka. Siapa laki-laki itu?

Yang jelas, pria yang Taehyung lihat sekarang bukanlah pria pembawa kotak makan yang ia lihat kemarin di rumah Hyesu. Ini pria lain lagi.

Bagaimana bisa dia mengenal pria lain? Bahkan terlihat begitu akrab seperti itu. Maksudnya, bukankah dia bercerita kepada Taehyung mengenai ketakutannya?

Saat bergelut dengan pikiran, Taehyung dan Jimin dibuat terkejut oleh suara klakson dari belakang. Lampunya telah berubah hijau.

Dengan sedikit terburu-buru Jimin kembali melajukan mobil, dan saat itu Taehyung melihat Hyesu melambai pada pria jangkung itu dan pergi dari sana.

•••

       "Park Hyesu! Tunggu!"

Hyesu berbalik ketika mendengar namanya disebut dengan suara tinggi seperti itu.

Dohyun berlari kecil ke arahnya dan saat lelaki itu tepat berada di hadapan Hyesu, ia mengambil napas dengan rakus. Dadanya naik turun dengan tempo cepat.

       "Ada apa, Oppa? Kenapa berlarian seperti itu?" Nada bicara Hyesu terdengar panik.

       "Ini," Dohyun menyerahkan tas kertas berukuran sedang kepada Hyesu, "tolong berikan kepada Hyera."

Hyesu menerima tas kertas berwarna hitam itu lalu mengernyit menatap Dohyun.

       "Kenapa tidak diberikan sendiri?"

winter flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang