DUA PULUH DUA (Special Part)

476 84 432
                                    

part ini panjang banget tp pls jgn di-skip, this part means a lot to me ㅠㅠ

•••

Taehyung memasang kaos tangan karet dan mulai menjalankan keran westafel. Membersihkan peralatan makan yang kotor adalah tugasnya.

Sebenarnya Hyesu menawarkan diri untuk membersihkannya, namun Taehyung bersikeras melarang. Gadis itu sudah memasak untuknya, tak enak jika ia juga yang membersihkannya. Lagi pula, Hyesu adalah tamu. Mana ada tamu yang melayani tuan rumah? Terlebih ini pertama kalinya Hyesu datang berkunjung.

Kini gadis itu tengah berada di dalam studio Taehyung. Lelaki itu yang menyuruhnya menunggu di dalam.

Hyesu merasa takjub saat pertama masuk ke dalam ruangan cukup luas dan bernuansa artistik itu. Setiap sisinya diisi dengan hal-hal yang digemari Taehyung. Alat lukis, alat musik dan rekaman, serta beberapa kamera analog dan juga kamera digital yang dipajang di atas rak. Bagian bawah rak itu terdapat tripod yang dimasukkan ke dalam boks. Semuanya tertata dengan rapi sesuai kategori.

Kedua netra coklatnya menangkap beberapa lukisan terpajang di dinding. Ada satu lukisan tepat di atas meja kerja Taehyung; tepat di atas komputer. Lukisan paling terkenal yang ia ketahui milik Vincent Van Gogh: The Starry Night.

Dua lukisan lain berada di sisi dinding berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua lukisan lain berada di sisi dinding berbeda. Hyesu tak tahu nama kedua lukisan itu dan siapa pelukisnya. Tapi salah satu dari dua lukisan itu sangat menarik perhatiannya.

Lukisan seorang wanita dewasa dan anak kecil yang tampak sedang bermain bersama, dengan latar belakang rumah yang dikelilingi salju. Tapi lukisannya sedikit ... beratakan? Hyesu berjalan lebih mendekat dan melihat tulisan kecil di bagian bawah lukisan itu.

Untuk wanita terbaik yang pernah ada, Ibu. 2014.

Hyesu tertegun. Perempuan di dalam lukisan itu ... ibu Taehyung? Berarti anak kecil yang tengah bermain bersamanya adalah Taehyung saat kecil. Hyesu tersenyum memikirkan betapa manis sosok Kim Taehyung yang begitu penyayang terhadap ibunya yang sudah tiada.

Gadis itu beralih dan berjalan mendekat ke meja kerja dan mengamati benda-benda yang ada di sana, termasuk lukisan legendaris milik Van Gogh. Melihat lebih dekat lukisan langit yang bergolak dan liar itu. Apa itu lukisan asli?

Mata Hyesu tertuju ke arah laptop yang ada di depannya lalu rasa penasaran membuncah begitu saja. Taehyung pasti menyimpan semua hasil jepretannya di komputer dan laptop.

Hyesu penasaran ingin melihat hasil jepretan pria itu. Tapi tidakkah seharusnya ia izin dulu? Ah, Taehyung belum tentu mau mempelihatkannya. Lagi pula, ia hanya akan melihatnya sebentar.

Tanpa berpikir lagi, Hyesu duduk di kursi dan membuka laptop—membuka file tempat Taehyung menyimpan hasil jepretannya.

Beberapa folder hasil fotografi muncul. Foldernya dinamai berdasarkan tahun diambilnya gambar. Semuanya terlihat sama namun ada satu folder yang berbeda dari yang lain: SYE2018.

winter flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang