Chapter : 22

8.7K 871 236
                                    

Dan sekali lagi maaf belum sempat ngedit apalagi dibaca ulang jadi kalau ada typo atau kalimat yang ngga enak dibaca tolong dikomen!

Dan sekali lagi maaf belum sempat ngedit apalagi dibaca ulang jadi kalau ada typo atau kalimat yang ngga enak dibaca tolong dikomen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Apa yang lebih menyakitkan dari patah hatinya orang sedang jatuh cinta? Perasaan dikhianati dan diremehkan, semua terasa membuang waktu dan percuma. ada beberapa orang yang sengaja pura-pura bodoh berharap pada cinta yang semu, yakin suatu hari ada kesempatan yang membuat cintanya jadi lebih jelas. Beberapa orang itu hanya menyangkal jika pada akhirnya cinta mereka akan berujung disatu baris diksi -percuma.

Ibra tak demikian, benar jika dia adalah sekian orang dari beberapa orang yang pura-pura bodoh untuk menerima cinta semu-nya. Ia tahu dan paham jika cintanya akan berujung pada ketidak jelasan dan lebih menyakitkan lagi dialah pihak yang ditinggalkan. Tapi pria bernama akhiran Yudhistira tersebut tak pernah menyesal mencintai sosok pujaan. Dia tak pernah mengeluh jika cintanya pada akhirnya dibuang atau dia tidak pernah berpikir sekalipun cintanya terasa sia-sia. Disetiap waktu, di setiap hari, jam, menit atau bahkan detik mencintai Seno tak pernah membuatnya merasa menghabiskan waktu percuma. Mencintai Seno adalah kebahagiaan dan pria manis itu tak pernah menyesal.

Perihal kandasnya cinta bukankah sudah lumrah? Cinta memang hanya berjalan pada 2 sisi antara melangkah bersama atau jalan masing-masing. Merajut hubungan sebelumnya, Ibra percaya pada proses menemukan dan ditemukan. Mahasiswa itu hanya berharap Tuhan menyiapkan hati yang baik dan jalan yang benar untuk dia menapak. Tapi bagiamana pun besarnya cinta tetap mengalahkan logika-logika yang ia bangun. Lagipula keberanian seperti apa untuknya tetap berharap pada cinta Seno? Sedari awal hubungannya saja tidak benar dihadapan Tuhan dan ketika hatinya patah bukankah seyogyanya dia terima?

Ibra tak benar-benar kembali keposko setelah mendengar seruan perdebatan kedua manusia diseberang rumah utama. Pria itu memilih diam dan memendam sedih yang tak kunjung purna sekalipun dirinya telah masuk dalam banyolan bobby dengan anak-anak posko lainnya. Semua orang tertawa kecuali dia sendiri. Fokusnya bukan lagi pada punchline yang disematkan pria berambut cepak tersebut dalam setiap kalimat percakapannya tapi lebih kepada bayangan kedua orang disamping rumah sana.

Sementara itu Seno masih bergulat dengan pemikiran yang menyandera akibat banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang ia pikirkan. ditambah perempuan itu sedari tadi mengoceh serak membuat kepalanya terasa pening.

" Jangan mendikte rasa cinta kami. Hubunganku sama sekali bukan urusanmu " Seno mengakhiri keterdiamannya. Pria itu sudah berjanji untuk berjuang dan setidaknya ia ingin berusaha.

" Mas- " suara Irma tak lagi menggelegar. Nadanya turun drastis karena keadaan yang menguasai. Bidan itu paham sebanyak apapun dirinya mempengaruhi sang lurah tak akan ada sisa cinta yang ia dapat. Semua terasa hilang, seluruh hati juga harga dirinya.

" Irma- aku tahu kamu cinta, akupun sejujurnya sama. Tapi rasa cintaku tak cukup alasan untuk mengikatmu. Aku mencintai orang lain dan aku bahagia karena itu. Apa yang kamu lakukan salah! Sejauh apapun kamu berlari menyeretku sekalipun, hatiku akan tertaut pada pria itu. " Seno melangkah maju, ditopangnya bahu wanita yang sudah dia anggap sebagai keluarganya sendiri tersebut. Tubuh Irma begitu dingin, air matanya terus bercucuran.

KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang