Boyxboy ✔ ( Selesai )
Sebelumnya Harap Dibaca‼️
Ambil yang baik - buang yang buruk. Perlu diketahui sebelum membaca cerita penulis bahwa tulisan saya mengandung unsur percintaan pria dengan sejenis. Dan dengan membaca Tulisan saya berarti anda sepak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- bagiku Cinta adalah kata lain dari perpisahan. Tuhan mempertemukan kita dalam Kasih sayang dan memisahkan kita dalam kesakitan. Setiap harinya aku berbisik pada sunyi agar rinduku tak pernah sampai kepadamu. Dengan begitu aku tidak harus lelah memulai semuanya.
Awalnya harapanku memupuk dengan sendirinya. Mulanya senyumku mengembang dengan lancangnya. Namun semua seolah runtuh hanya karna " maaf " dalam diksi yang mengikutinya. Aku sadar diri, siapa aku? Bahkan didekatmu saja aku tak ada daya menolak karismamu. Lelaki seperti ku? Adalah kata lain dari mustahil. -
Ibra meregangkan tanganya lebar-lebar setelah terbangun dari tidurnya. Kegiatan Organisasi hari ini cukup menguras tenaga. Ia sesekali mengolet agar otot lengan dan penggungnya terasa enakan. Kepalanya sedikit pening memikirkan deretan namanya berada dalam himpitan nama-nama asing. Ibra menghela nafas pasrah saat memperlebar layar ponselnya.
" Beneran nih kita ngga satu posko? " Ujar ibra pada Fatur. Ia masih kesal mendapati fakta bahwa ia ngga akan lagi bareng sama fathur selama satu bulan lebih kedepan.
" Meskipun ngga satu posko juga entar kan kita ditempatkanya masih dalam satu wilayah. Jadi bisa maen-maen " fatur memainkan alisnya naik turun.
" Iya kalau masih satu wilayah. Kalau lain kabupaten? Lagian lu pasti entar ribet sama progam kerja. Ah bete ah. Pindahlah gue atau elu kek pindah keposko gue " ibra mendesah mengingat nasibnya beberapa hari ditempat asing tanpa seseorangpun yang ia kenal.
" Mandiri congek " sargah fatur agak mendengus.
" Ah males. Entar hidup gue selama 45 hari jadi kalem dong kalau ngga ada lu " ujarnya cemberut, ia memang menyayangkan keputusan pihak kampus yang tidak sengaja memisahkan sahabat sejoli ibra dan fathur. Karna dimana ada ibra harus ada fathur, dan dimana ada fathur pasti ada ibra. Mendengar penuturan sang sahabat, fathur hanya terkekeh melihat kelakuan manja ibra.
" Entar juga banyak temenya kutang. Ayok ke aula buat pembekalan " fathur beranjak menyeret sahabatnya tersebut. Meskipun ogah-ogahan ibra hanya bisa menurut.
. . .
Para Mahasiswa ricuh setelah Penanggung Jawab Pelaksana KKN Ke-166 membubarkan masa dan bergerak berkumpul dalam lineal satu posko. Ibra yang sedari tadi mengedarkan pandangannya belum juga menemukan angka 36 dalam kerumunan mahasiswa yang bernasib sama sepertinya.
05 12 14 47 komat-kamit ibra merapalkan setiap angka yang ditangkap oleh indera penglihatanya, namun tak jua ia bersua dengan 2 dijit angka 3 dan 6. Tak dinyana, dari arah belakang seseorang menepuk pundak ibra beberapa kali lembut. Dia menoleh menghadap kebelakang menatap sosok pria yang cukup rupawan dengan kulit putih dan mata sipit itu.
" Masnya posko berapa? " Pria bertubuh gempal namun tak sampai buncit itu bertanya, mungkin karna dia memakai sweater kebesaran bahkan lenganya hampir menutupi jari jemari pria tersebut layaknya style oppa korea yang sering ia tonton dalam serial drama korea ngebuat dia jadi terlihat begitu berisi.
