Setelah bumi kian basah, namun bau tanah masih tercium juga.
Seorang pria duduk menyandarkan tubuhnya pada bangku depan sebuah rumah, menyulut rokok satu persatu habis habis suda 3 batang gulungan kertas itu terbakar. Sebuah pemandangan yang tidak pernah terlihat selama masa KKN.
Arka lelah dengan pemikirannya akhir-akhir ini, terlebih ketika seseorang datang tanpa permisi mengetuk hatinya. lancang menari-nari disana seperti tuan rumah.
Arka tak kuasa, tak ada daya untuk menghalau semua pikiran tentang Ibra yang tiba-tiba.
Berkata jujur memalukan, diam dan jadi penonton seperti pecundang.
Haruskah?Sungguh Arka bukan orang bodoh mendapati Ibra yang basah kuyup dengan banyak bercak kemerahan ditengkuk dan lehernya. Ia paham betul perbuatan siapa itu! Lurah sialan itu apa tidak bisa sedikit saja menutupi perbuatan bejatnya?
Arka dilema,
Makin dilema ketika membayangkan untuk kehilangan kesekian kalinya.
Sekeras apapun ia berpikir, hatinya merasa sudah kalah. Padahal ia sama sekali belum menjulangkan senjata untuk berperang.
Haruskah?Arka menumpuk beberapa dokumen untuk pengajuan program kerja teman seposkonya, ia diminta juga untuk mengurus beberapa dokumen dari kecamatan. Jadi Koordinator memang lumayan memberatkan namun Arka menikmati. Ia melihat arloji ditangannya, jarum pendeknnya sudah menunjukan pukul 5 lebih, waktu berjalan terasa begitu cepat. Mahasiswa teknik itu mengunci rapat aula kantor kecamatan tempat mahasiswa berkumpul dan berdiskusi. Arka sedikit terkejut mendapati satu sosok yang tertidur dibangku panjang depan ruangan, sesekali mendengkur halus. Arka sedikit menyesal, melupakan keberadaan Ibra yang masih menunggunya. Namun ia tak menggubris, semua bukan salahnya. Pria itu yang mau.
Lalu Ditendangnya bangku kayu itu hingga bergerak, sontak Ibra terkaget dan langsung duduk linglung sebelum pikirannya mencerna situasi. Kornea Ibra menangkap sosok Pria angkuh yang tak pernah ia sukai mata tajamnya, apalagi alis tebal sombongnya itu. Menyia-nyiakan ketampanan dari Tuhan - pikirnya
" Molor lo. Mau pulang ngga! " Arka mendengus lalu berbalik melangkah meninggalkan Ibra yang masih mengumpulkan nyawanya.
" Kurang lama nunggunya. Ngga sekalian nginep? " Ibra sudah berjalan dibelakang sambil menggerutu. Langkahnya berhenti ketika langkah pria didepannya juga berhenti. Arka berbalik mata tajamnya menelisik mengeluarkan aura kematian. Ibra tidak takut dia balik melotot penuh percaya diri.
" Sudah gue bilang, gue bakal lama. Jadi bukan salah gue kalau elu nungguin. " Mendengar jawaban Arka, Ibra tak begitu terkejut ia sudah memprediksi sifat kejamnya dan hanya memutar bola mata jengah. " Kalau bukan karena gua butuh tumpangan, mana sudi gue nungguin modelan kek elu. gua penyet tuh kepala sekalian digeprek juga " Ibra mendadak kesal.
Mereka berdua diam melewati sepanjang koridor, tak ada percakapan hingga mereka sampai parkiran. " Cepetan lemot amat jalan " Arka sudah naik kemotornya. Ibra hanya diam tak menanggapi dan karena tubuhnya yang tak terlalu tinggi menaiki motor sport hitam itu, Ibra memilih untuk meraih lengan Arka sebagai pegangan. Namun belum sampai ia naik, Arka meringis seperti kesakitan membuat Ibra seketika merasa tak enak dan jadi panik.
" Kenapa lu? " Tak ada jawaban, Kordesnya itu semakin mendesis mencengkram daerah lengan bahunya sendiri. Ibra tak tahu kenapa yang pasti ada yang salah dengan Kordes nya itu. Ibra lalu inisiatif reflek mengambil lengan sang ketua digulungnya bahan kain yang Arka kenakan keatas, ada darah yang merembes dilengan Arka. Ibra melotot mendapati luka yang cukup lebar disana, hanya dililit kain putih seadanya.
" Apa ini? " Tanya Ibra menuntut penjelasan. Namun Arka menepis tangan Ibra dan menutup kembali lengan panjang kemejanya. Ibra tersentak namun tak mau kalah, pria itu malah semakin menarik lengan kordes itu hingga membuat si kordes mendesis kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN
RawakBoyxboy ✔ ( Selesai ) Sebelumnya Harap Dibaca‼️ Ambil yang baik - buang yang buruk. Perlu diketahui sebelum membaca cerita penulis bahwa tulisan saya mengandung unsur percintaan pria dengan sejenis. Dan dengan membaca Tulisan saya berarti anda sepak...