Tokoh Arfa bisa kalian panggil dengan embel-embel apa saja. Karena kalau dibilang Pak, nanti ketuaan. Jadi cocoknya dipanggil Kak aja, setuju kan? Tapi kalau misalkan bagian tentang Arfa lakuin, aku gak kasih embel-embel. Misalnya 'tanya Arfa' dan sebagainya.
Oke
Enjoy to reading♡
****Bel istirahat telah berbunyi. Semua murid yang kelaparan akan berhamburan ke luar kelas. Sedangkan murid yang alim nan rajin biasanya membawa bekal.
Beda dengan Inov. Cewek itu malah pergi menuju kelas Nico dan Nino. Ia akan memberi pelajaran pada keduanya. Hh, masih main-main mereka dengan Inov!
Inov masuk ke kelas 11 Ipa 5--kelas Nico dan Nino. Tak perlu Inov menyuruh teman mereka untuk memanggil keduanya. Kalau ada kesempatan masuk kenapa harus minta orang lain?
"Gue semalem dapet nomor WA nya itutuh gamers yang body-nya beuhh, mantap borrr--shh aduh!" Nino yang lagi nyombongin diri karena dapet nomor cewek tiba-tiba meringis saat telinganya ditarik oleh Inov, begitu pun dengan Nico yang sedang mendengarkan ocehan Nino.
"ADUH INOV LEPAS WOE! LU MAU PUNYA ABANG GAK BERKUPING?" protes Nino.
"Nov, lepas. Sakit gob*ok!" sambung Nico.
"Hmm! Sakit, ya, abang-abangku?" ledek Inov.
"Duh, Nov, inimah KDRT namanya." ucap Nino.
"Siapa yang ganti kaos kaki gue jadi Pink?" tanya Inov masih menjewer daun telinga Nico dan Nino.
"Nico, Nov, Nico tuh!" tunjuk Nino.
"Yeh, kok, gue?" protes Nico.
"Lu yang punya ide!"
"Lu yang mau aja!"
"Lu kan yang nyuruh!"
"Ya lu mau aja?"
"Ya ini kan perintah lu!"
"Lu yang idein kaos kaki!"
"Lu yang ide-in warnanya!"
Habis sudah kesabaran Inov. "ARGHH!" Inov memelintir daun kuping kakak-kakanya itu hingga mereka menjerit kesakitan.
Inov melepas jewerannya, setelah itu menatap marah pada kedua kakaknya itu. "LAMA-LAMA GUE SETRES LIAT KALIAN BERDUA!"
Setelah mengatakan itu, Inov melangkah keluar kelas dengan rasa yang bercampur aduk. It's Bad Day.
Inov melangkah menuju kantin. Ia butuh sesuatu yang dingin. Pasti teman-temannya juga sudah menunggunya.
Sesampainya di kantin, Inov duduk di bangku pojok kantin--tempat Arogha berkumpul.
"Nih, minum!" Ragel memberikan sebotol air dingin yang sempat ia beli untuk Inov.
"Thanks."
Ragel Danies, lelaki gagah dambaan para kaum apem. Biasa dipangil Ragel, kelas 11 Ips 3. Dengan rahang tegas dan eye smile miliknya mampu membuat para cabe teriak histeris. Ragel memiliki kedudukan yang bisa dibilang lumayan juga di Arogha.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEINOVA
Teen Fiction(START WITH FOLLOW!) Gheinova, panggil saja Inov. Gadis yang orang-orang tidak boleh memanggil namanya dengan asal karena traumatic yang dimilikinya. Dia juga menjabat sebagai ketua perkumpulan bernama Arogha. Dia berbeda dari gadis yang lain. Kisah...