Happy reading🍓
****
11.50 PM
Tangisan kencang mengisi seluruh penjuru ruangan tersebut. Helaan nafas lega serta senyuman terbit saat seorang bayi laki-laki itu lahir. Sang bunda tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Tuhan karena anak yang ia lahirkan selamat. Sementara suaminya terus menggenggam tangannya dengan senyum yang tak pernah hilang.
"Alhamdulillah, kalian selamat. Makasih, sayang." ucap sang suami sambil mencium kening istrinya.
Bayi tersebut dibawa oleh suster untuk dibersihkan, sedangkan ibunya sedang ditangani dokter untuk proses selanjutnya.
Setelah selesai, bayi tersebut diberikan kepada ayahnya lalu diadzani. Istrinya menangis saat itu, ia terharu karena ternyata ia diberi amanat lagi oleh Tuhan.
Selepas diadzani, pria tersebut mendekat ke arah istrinya. Ia memperlihatkan bayi mereka pada wanita itu.
"Dia tampan. Tapi mirip kamu," ucap pria tersebutㅡAryaㅡpada istrinya.
"Iya, dia tampan." balas istrinyaㅡDenadaㅡmenyetujui sambil mengusap pipi bayinya.
"Semoga kamu jadi anak yang berguna bagi orang-orang, ya, Nak." ujar Denada.
"Aamiin." ucap Arya. "Kamu mau gendong?"
Denada mengangguk. Kemudian Arya memberikan bayi mereka pada Denada. Lalu Denada memberikan ASI-nya pada anaknya itu.
"Anak-anak udah dikasih tau, Mas?" tanya Denada pada Arya.
Arya mengangguk. "Mereka dalam perjalanan,"
"Malam-malam begini? Mereka berdua aja?" tanya Denada.
"Sama pak Ali. Kamu tenang, jangan khawatir." kata Arya, berusaha membuat istrinya agar tidak khawatir.
Denada mengangguk kecil. Setelah itu ia menatap wajah anaknya yang tengah meminum ASI. Denada tersenyum lalu mencium pipi anaknya itu.
"Mereka pasti nerima kamu, sayang." bisik Denada.
"Mau dikasih nama apa?" tanya Arya, membuat Denada menoleh padanya.
Denada berfikir sejenak. Sebetulnya ia sudah menyiapkan nama untuk anak itu sejak lama.
"Arfa Bagaskara." ucapnya sambil menatap anaknya lalu beralih pada Arya.
Arya tersenyum kemudian mengangguk. "Nama yang bagus, sayang." Arya mengusap rambut Denada.
"Arfa, selamat bergabung di keluarga kita." kata Arya menatap anaknya yang diberi nama Arfa itu.
Arfa Bagaskara. Lahir di malam yang gemerlap. Malam itu ia menangis, artinya ia siap untuk menerima kehidupan. Dan semoga saja sosoknya diterima oleh dunia.
****
"Yeay! Hujan." pekik Arfa saat mendengar suara rintik hujan yang berjatuhan.
Anak berumur 5 tahun itu melihat keadaan luar di balik jendela. Senyumnya mengembang. Ia ingin sekali keluar dan bermain hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEINOVA
Teen Fiction(START WITH FOLLOW!) Gheinova, panggil saja Inov. Gadis yang orang-orang tidak boleh memanggil namanya dengan asal karena traumatic yang dimilikinya. Dia juga menjabat sebagai ketua perkumpulan bernama Arogha. Dia berbeda dari gadis yang lain. Kisah...