GHEINOVA #18

145 19 2
                                    

Happy reading♡

****

Tanggal merah. Hal yang membahagiakan, salah satunya bagi anak sekolahan. Apalagi 2 hari kedepan memang jadwal libur. Sungguh suatu kenikmatan.

Pagi ini kemunculan matahari terhalang oleh awan yang kelabu. Ini membuat gadis yang masih berbaring di kasur itu menaikkan selimutnya. Ia tak membuang kesempatan untuk melanjutkan tidurnya.

Biasanya, kata orang, suasana seperti itu menyuruh kita untuk tidur kembali. Memang benar!

Beberapa menit kemudian, rintik air mulai berjatuhan hingga menjadi hujan. Uh! Kenikmatan mana lagi yang Tuhan dustakan? Ini benar-benar menjadikan tidur nyenyak.

Hingga 30 menit kemudian, gadis di balik selimut itu dirusak kenikmatannya oleh seorang yang tanpa izin menerobos masuk kamarnya.

BRAK

"INOV, BANGUN! LO ITU CEWEK," Nino menarik-naik selimut yang Inov gunakan. "LO JUGA GAK SHOLAT YA?! ASTAGHFIRULLAH, NOV. GAK BOLEH GITU! ENTAR GAK ADA YANG MAU SAMA LO," cerocosnya, membuat Inov kesal dan menarik paksa selimutnya untuk menutupi wajah.

"Berisik! Gue lagi dapet," ucap Inov dibalik selimut.

Nino bercacak pinggang melihat kelakuan adiknya itu. "Ni anak malah lanjut tidur. HEH! BANGUN!" Ia kembali menarik selimut Inov hingga terlepas.

Inov masih memejam. Namun memejam menahan rasa kesalnya. Kenapa hari-harinya selalu di rusak oleh manusia bernama Nino itu?

"Banguuuun!" Kali ini Nino menarik kaki Inov. Membuat sang empunya langsung melek dan berontak.

"WOY LEPAS GOB*OK!" protes Inov.

Nino baru melepaskan kaki Inov saat anak itu sudah duduk di tepi kasur. Inov memberikan tatapan tajam pada Nino yang kini memasang ekspresi wajah tanpa dosa.

"Anak gadis gak boleh males!" tutur Nino sambil menunjuk.

"Trus, kalau gue janda? Gue boleh dong males?" ujar Inov tak mau kalah.

"Mau janda, mau gadis, namanya perempuan itu gak boleh males!"

"Trus lelaki boleh males?"

"Mau lelaki, mau perempuan, namanya manusia gak boleh males!"

"Trus hewan boleh males juga?"

"YA AMPUN, NOV! BACOT BENER. UDAH, SANA SARAPAN! KUPING GUE PENGANG DARI TADI DENGER OCEHAN MAMA SURUH BANGUNIN LO," ucap Nino. Setelah itu ia berbalik dan melenggang keluar dari kamar  Inov.

Tinggal Inov yang masih duduk dengan tatapan ngantuk. Ia menggaruk leher belakang dan menguap lebar. Ada desahan kesal di akhir nguapnya itu. Sial! Inov tidak bisa menikmati kenikmatan pagi ini.

****

Berjalan lunglai dengan tatapan malasnya, Inov melangkah menuruni anak tangga setelah itu menuju dapur. Rambutnya masih acak-acakan, dan penampilannya benar-benar orang baru bangun tidur.

Inov mengambil gelas dan menuangkan air di situ. Kemudian meneguknya hingga habis. Ia meletakkan gelas tadi di meja. Setelah itu menatap meja makan yang kosong tanpa hunian.

Mana? Ia juga tidak melihat keberadaan mamanya yang katanya menyuruh Inov untuk bangun.

Eh, bentar--

Bukannya mama dan papanya sedang pulkam?

AH, IYA!

Kenapa Inov baru sadar? Apa karena efek baru bangun tidur?

GHEINOVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang