Happy reading♡
****
Hangatnya mentari sore menembus kaca jendela sebuah ruangan di Rumah Sakit. Mendominasi suasana orang-orang yang tengah duduk sambil menonton sebuah siaran di tv.
Gesya, Ghersal, Nico, Nino, Inov, dan Arfa. Sehabis makan makanan yang dibawa Inov dan Arfa tadi, mereka duduk di sofa dan berbincang sambil menonton tv. Gesya di rawat di ruang VIP. Jadi akses dan fasilitasnya lebih.
"Makanan kamu enak, Fa," Ghersal melayangkan pujian pada Arfa.
Arfa tersenyum sambil mengangguk sopan. "Makasih, Om." balasnya.
"Kamu ini katanya dekat, ya, sama Inov?" tanya Ghersal.
Arfa dan Inov saling pandang. Mereka duduk berseberangan.
"NGGAK."
"Iya."
Ucap Inov dan Arfa bersamaan. Jawaban mereka tidak sama. Membuat Ghersal dan Gesya bingung, jawaban yang mana yang benar.
"Pa, gausah ngomong macem-macem, deh!" ucap Inov.
"Papa cuma nanya. Emangnya Papa aneh?" ujar Ghersal.
"Aneh banget. Ngalahin alien," kata Inov.
"Dasar!"
"Udah, Pa. Bahas yang lain aja napa sih,"
"Papa gak bahas sama kamu. Papa lagi bicara sama Arfa, bwek~" Ghersal memeletkan lidah pada Inov.
Sementara itu, Inov memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan kecil dengan papanya itu. Ia memilih untuk menonton tv saja.
"Kamu ini kayak familiar di mata Tante," ucap Gesya, membuat semua yang ada di situ menatapnya.
"Familiar, maksud Tante?" tanya Arfa tak paham.
"Kamu sebelumnya pernah bertemu dengan kami?" tanya Gesya.
Arfa menggeleng. "Saya baru kali ini ketemu kalian," ucapnya pada Gesya dan Ghersal. "..dan bertemu Inov, Nico, dan Nino sekitar 1 setengah bulan yang lalu, pas sekolah."
Gesya terlihat tidak puas mendengar jawaban dari Arfa. Ia merasa janggal.
"Kenapa sih, Ma?" tanya Ghersal pada Gesya.
"3 tahun yang lalu kamu pernah bertemu Inov?" tanya Gesya pada Arfa, mengabaikan pertanyaan suaminya tadi.
Alis Arfa tertaut. "Perasaan, saya baru kali ini ketemu Inov." katanya.
"Apa sih, Ma?" tanya Inov.
Gesya menatap putrinya itu. "Dia itu.. mirip orang yang nolongin kamu pas prom night," ujarnya membuat semua yang ada disitu kebingungan.
"Mama ngaco, deh!" elak Inov. "Jelas-jelas yang nolongin Inov itu Ragel,"
"Iya, Ma. Terus kenapa dihubungin sama kak Arfa?" sahut Nino.
"Tapi inisial Ragel kan 'R', di situ tertera AB." ucap Gesya.
"Maa.. Ragel 'kan bilang kalau nama dia itu banyak. Inisial AB itu, Aksara Brianto." ujar Inov. "Mama juga tau 'kan nama dia banyak karena apa?" tanyanya.
Gesya mengangguk sebagai jawaban.
"Nah, Mama 'kan tau. Jadi kenapa bawa-bawa kak Alfa?" kata Inov.
"Mm.. Mama cuma ngira aja, kok." ucap Gesya. "Emangnya bener Arfa kamu belum bertemu Inov sebelumnya?" tanyanya pada Arfa.
Arfa menggeleng. "Nggak, Tante. 3 tahun yang lalu saya itu berhenti kuliah 1 tahun. Saya ikut papa ke Korea," jelas Arfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEINOVA
Teen Fiction(START WITH FOLLOW!) Gheinova, panggil saja Inov. Gadis yang orang-orang tidak boleh memanggil namanya dengan asal karena traumatic yang dimilikinya. Dia juga menjabat sebagai ketua perkumpulan bernama Arogha. Dia berbeda dari gadis yang lain. Kisah...