Happy reading🍓
****
Inov melangkah gontai menyusuri koridor menuju kelasnya. Tatapannya terus mengarah pada ubin putih yang menjadi pijakannya saat ini. Jujur, hari ini Inov merasa sangat malas melakukan apapun, salah satunya sekolah.
Karena tak menatap ke depan, tanpa Inov ketahui di depannya ada seseorang.
Duk!
"shh~" Inov meringis saat wajahnya menabrak dada seseorang di depannya itu. Ia mendogak melihat siapa pemilik dada itu.
"Ragel?" gumam Inov daat mengetahui bahwa orang itu adalah Ragel.
Ragel tersenyum. "Pagi, Inov!" sapanya.
Inov tersenyum singkat. "Hm, pagi!" jawab dia seadanya.
"Napa lu, Nov?" tanya Ragel yang menyadari keanehan Inov.
Inov malas menjawab. Ia hanya menggeleng setelah itu pamit duluan ke kelas, "Gue duluan." Setelah itu Inov melangkah melewati Ragel menuju kelasnya.
"Gue anter, ya?" ujar Ragel yang tiba-tiba mengejar dan mensejajarkan dengan Inov.
Inov ingin menolak, karena ia rasa bukan anak TK yang harus ditemani sampai ke kelas. Lagipula kelas Ragel tidak searah dengan Inov, bahkan mereka tidak satu jurusan. Namun karena ia malas berucap, jadi hanya mengiyakan dengan anggukkan saja.
Tidak ada yang membuka pembicaraan selama perjalanan. Ragel pun mengerti apa yang sedang Inov rasakan. Jadi ia hanya diam, takut-takut kalau ia bicara malah membuat mood Inov tambah jelek.
Sesampainya di depan kelas Inov, gadis itu menatap Ragel. "Makasih." ucapnya.
Sebentar, kenapa Inov mengucapkan terimakasih? Lagi pula itu kan Ragel sendiri yang ingin mengantarnya, bukan dirinya yang meminta. Tapi mungkin itu sebagai bentuk menghargai Ragel.
"Sama-sama. Belajar yang bener, ya!" kata Ragel sambil tersenyum.
"Hm." balas Inov dengan gumam.
"Nanti pulang jadi kumpul, kan?" tanya Ragel. Inov mengangguk singkat sebagai jawaban.
Pulang nanti anak-anak Arogha akan berkumpul. Seperti biasa, nongkrong-nongkrong atau sekedar mengobrol saja.
"Oke. Kalau gitu gue ke kelas, ya?" pamit Ragel.
"Iya." balas Inov.
"Daah!" Ragel melambaikan tangan sambil berjalan menjauh. Inov hanya membalasnya dengan senyuman.
Setelah sosok Ragel menghilang dari pandangannya, barulah Inov masuk ke kelas. Ia berjalan menuju kursinya yang terletak di pojok belakang kelas. Sesampainya itu ia meletakkan tas di atas meja kemudian melipat tangannya dan tertidur di sana. Tapi bukan benar-benar tidur, Inov hanya tidak ingin ngapa-ngapain.
****
Pulang sekolah, anak-anak Arogha tengah berkumpul di pos satpam sekolah. Seperti biasa, ia bercanda ria dengan satpam sekolah, pak Ardi. Mereka sedang menunggu Alexa dan Ragel yang keluar kelas. Katanya ada sesuatu yang harus disampaikan di jurusan IPA.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEINOVA
Teen Fiction(START WITH FOLLOW!) Gheinova, panggil saja Inov. Gadis yang orang-orang tidak boleh memanggil namanya dengan asal karena traumatic yang dimilikinya. Dia juga menjabat sebagai ketua perkumpulan bernama Arogha. Dia berbeda dari gadis yang lain. Kisah...