Updet pertama di bulan September! Semoga selalu mengalir kebaikan di bulan ini.
Happy reading🍓
****
Pintu ruang IGD masih tertutup, artinya Arfa masih ditangani. Anak-anak Arogha serta Nino dan Nico menunggu di depan ruangan tersebut. Ada yang duduk di kursi tunggu, ada juga yang berdiri atau jongkok.
"Kalian, sih, gak ajak gue," ucap Nino.
Inov melirik pada Nino. "Kalaupun ngajak lo, kalau ketemu kak Alfa kayak gitu pastinya juga gak jadi," kata Inov.
"Mm ... kok lama juga, ya? Ngapain aja sih itu dokter?"
"Maneh nanya ka saha?" sambar Mamat.
(Kamu nanya ke siapa?)"Teu terang abdi oge," balas Nino.
(Gak tau gue juga)"Stres sia!" umpat Inov.
Setelah itu tidak ada yang membuka suara diantara mereka. Inov melihat wajah teman-temannya. Ada rasa kecewa yang Inov lihat. Apa mereka kecewa karena tidak jadi liburan?
Tapi sebisa mungkin Inov menepis pikiran itu. Teman-temannya bukanlah orang yang seperti itu. Mereka suka menolong. Jadi apa salahnya jika mereka mereka melakukan hal itu. Tapi Inov juga tidak bisa memastikan apa yang mereka rasakan.
Inov menunduk. Telapak tangannya memegang dahi dan jarinya sedikit memijit pelipisnya. Entah kenapa rasa pusing tiba-tiba menyerangnya.
Tiba-tiba pundak Inov ditepuk. Ia sedikit terpelonjak, setelah itu melihat ke sumbernya.
"Tante?" ucap Inov saat melihat siapa orang yang menepuknya tadi. Segeralah Inov mencium punggung tangan kakak dari papanya itu.
"Kalian ngapain di sini?" tanya Ghersilㅡtante Inov.
"Guru kami pingsan tadi," ucap Inov.
"Lho, kenapa?"
"Gak tau. Tadi di perjalanan kami liat dia gitu ujan-ujanan. Eh, tiba-tiba pingsan. Dugaan Hesan sih dibegal," ujar Inov.
"Masa dibegal sih?"
"Soalnya gini Tante Dokter, biasanya 'kan dia bawa mobil. Nah itu nggak. Terus ada luka-luka gitu. Bisa jadi 'kan dibegal?" ucap Hesan. Ghersil merasa ada benarnya juga dari ucapan Hesan tadi.
"Oh, gitu, ya." ucap Ghersil. "Inov, kamu ada waktu 'kan?" tanya Ghersil pada Inov.
"Kenapa, Tan?"
"Ke kantin, yuk! Tante mau bicara," kata Ghersil membuat Inov diam seketika.
Beberapa detik Inov diam, akhirnya ia mengangguk mengikuti ajakan Ghersil. "Ayo!" Inov beranjak dari kursi.
"Pinjem Inovnya dulu, ya?" ucap Ghersil pada anak-anak Arogha.
"Iya, Tan." jawab semuanya.
"Tante mau kemana? Ponakanmu yang unyu ini gak diajak?" kata Nino sambil bergaya so' imut.
"Ah, iya. Tante sekalian mau ke kamar mayat. Kamu mau ikut?" tawar Ghersil
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEINOVA
Teen Fiction(START WITH FOLLOW!) Gheinova, panggil saja Inov. Gadis yang orang-orang tidak boleh memanggil namanya dengan asal karena traumatic yang dimilikinya. Dia juga menjabat sebagai ketua perkumpulan bernama Arogha. Dia berbeda dari gadis yang lain. Kisah...