24 : Bagian 2

134 19 8
                                    

Pandangan Cliff kini menyebar bebas mengitari isi rumah. Kali ini ia bisa meneliti setiap perabot dengan baik lantaran kegugupannya sudah agak reda. Ia edarkan pandangan mempelajari rumah Claire. Edaran matanya jadi berhenti. Ia baru sadar dengan keberadaan frame foto yang digeletakkan terhadap dinding.

Itu foto pernikahan.

Dadanya sesak sementara perasaannya jadi kecut. Ia palingkan wajahnya enggan melihat, tapi rasa penasaran menggelayuti. Dia lihat lagi foto itu. Penasaran dengan rupa suami Claire.

"Cliff suka kare?".

Pertanyaan tiba-tiba itu sukses mengalihkan perhatiannya. "S-suka sekali!".

"Ke sini!" panggil Claire. "Duduk saja di meja makan, berdiri terus capek". Tapi setelah mengatakan itu Claire terkesiap dengan perkataannya sendiri. "Maksudku di kursinya, bukan di mejanya hehehe".

Cliff tau itu usaha Claire bercanda dan jujur saja itu usaha yang buruk. Tapi tawanya itu.. menggetarkan jiwa.

Gugup setengah mati. Kaki-kaki Cliff ia gerakkan perlahan menuruti kemauan Claire.

"Anjing itu jadi jinak kalau denganmu" ujar Claire setelah Cliff berhasil duduk dengan selamat.

"Dia anjing manis, kok".

"Tidak kalau denganku..." Claire mendengus. Pancinya sudah diisi air, dan kompor mulai dinyalakan. Cekatan Claire membuka kulkas, mengeluarkan kentang, wortel, dan apa-apa yang akan dia masukkan ke dalam kare. Tidak lama, suara 'tok tok tok tok' dari talenan menggelitiki telinga Cliff.

Cliff menelan ludah melihat pemandangan itu. Claire yang memasak untuknya, dia yang duduk di kursi makannya. Ini kah yang dilihat suami Claire setiap pagi? Kalau benar, bibir Cliff mengembang dengan senyuman. Biarkan dia ikut menikmati pemandangan cantik itu selagi bisa. Mengincip sosok Claire yang sibuk sendiri di dapurnya. Mengincip jadi suami Claire walau sebentar.

Ah, berpikiran seperti itu saja sudah membuat Cliff gila.

Pria itu langsung sadar dari lamunan ketika sadar istri sementaranya menjinjit hendak mengambil sesuatu dari kabinet dapur. Melihat itu, Cliff tidak bisa menampik pikiran kalau itu imut sekali.

"Cliff.. tolong" Claire tersenyum malu setelah akhirnya menyerah.

Lelaki itu pun bangkit, dengan mudah menangkup Claire dengan bayangannya. Ia meraih blok kare instan dari kabinet, menyerahkannya pada Claire.

"Makasih!" seru Claire.

Cliff tersenyum. Pandangannya kini beralih pada apa-apa yang sudah dikerjakan Claire. "Kalau mengupas seperti itu.. daging kentangnya banyak yang kebuang".

Claire langsung menengok Cliff gugup. "P-pantas Tante Anna sering marahi aku".

Cliff menyodorkan tangannya, yang oleh Claire diberi pisau dan kentang.

"Kalau cara kupasnya agak miring begini, daging kentangnya nggak akan kebuang".

Claire manggut-manggut memperhatikan dengan serius. Satu kentang sudah selesai dikupas, Claire otomatis menyerahkan satu kentang lagi. Cliff lanjut mengupasnya tanpa protes.

"Kamu jago ya Cliff. Pantas Mary bilang kamu suami idaman".

'JROTTTTTT'.

Claire langsung histeris melihat jari Cliff yang berdarah-darah.

.

Dengan jari yang sudah diplester, Cliff dengan cekatan memotongi kentang ke dalam bentuk dadu. Sementara Claire memasukkan potongan wortel ke dalam panci.

INNOCENCE, MARRIAGE, AND MINERAL TOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang