42

305 8 0
                                    

Papan kekunci dimainkan . Tak lama kemudian , jari berhenti bermain di atas papan kekunci tersebut . Fail berwarna hitam yang berada di rak , di ambil . Cuti tak cuti ,kerja jalan jugak okey ?

Sesekali jam dikerling , dah pukul 11 pagi . Iyad balik ke tak ? Dia nak makan apa ? Nak masak ke tak eh ? Telefon pintar yang berada di sebelah fail di ambil . Nombor Iyad didail , cakap lagi senang dari mesej kan !

" Kau balik tak ? Nak makan apa ? "
" Makan kau boleh tak ? "

Anggun tersenyum . Akhirnya Iyad dapat bergurau dan bercakap kembali dengannya seperti kebiasaan .

Dia dah tak kisah kalau kena usik macam tu selalu , janji kawan baiknya merangkap suaminya itu tidak bersedih lagi . Mengingatkan yang harini dia cuti dan pagi itu menyiapkan keperluan Iyad sebelum pergi ke tempat kerja , Iyad hanya diam . Hanya bercakap bila perlu

" Kau memang meminta sangat kan nak kena tumbuk dengan aku "

Iyad melepaskan tawa . Kelakar dan comel !

" Jangan main mainlah , balik ke tak ? "

Iyad melihat jam di pergelangan tangan , ingatan kembali kepada Aini , setiausahanya . Kalau tak ingatkan yang dia perlu menghadiri beberapa mesyuarat yang penting , memang dia akan balik .

" Sorry sweetheart , aku tak balik . Aku banyak meeting dengan client harini " beritahu Iyad serba salah .

Anggun senyum nipis .

" Tak apa , aku faham lah . Kau kerja pun nak bagi aku beli emas banyak banyak kan " gurau Anggun .

Tawa Iyad kian besar .

" Tak kisah la emas ke apa . Jiwa dan raga ini pun aku sanggup gadaikan untuk kau , Anggun Qairah "

Tak lama selepas itu , tawa mereka berdua bergabung .

-SKIP-
Hidangan yang terakhir diletakkan di atas meja . Wajah bangga ditayang . Harini dia masak tomyam campur , daging goreng kunyit dan telur dadar . Mungkinlah biasa kan ? Tapi boleh naikkan selera orang kut !

Sekeliling rumah diperhatikan . Bersih ! Dah macam bermaraton dia kemas rumah ini . Baru duduk rumah besar ni dah penat kemas , kalau nanti dah ada anak . Lepastu Iyad pulak beli rumah lebih besar . Wah , memang macam mandi sungai pulak dia lepasni ye .

Aku melangkah ke ruang tamu . Majalah yang berada di atas meja kopi di ambil . Ah topik yang sama saja , bosanlah ! Kemudian anak matanya beralih ke almari . Anak matanya jatuh ke arah album yang Iyad tengok semalam . Fikirannya mula melayang

-FLASHBACK-
Bacaan Yaasin gamat di ruang tamu . Puan Intan dan Iman tak dapat menahan air mata daripada jatuh . Sedih , sayu , sebak semua adalah .

Anggun yang melihat dua kujur tubuh yang diselimuti dengan kain putih terbaring ditengah ruang tamu itu juga turut sedih melihatnya .

Tidak betah dengan tangisan Puan Intan , Anggun menggenggam sebelah tangan Puan Intan . Cuba menyalurkan kekuatan . Bacaan diteruskan sehingga habis .

Apabila mengingatkan yang Iyad menelefonnya mengkhabarkan tentang Izdiyan dan Imtiyaz , dia sekeluarga terkejut dan mengucap apabila mengetahuinya .

" Intan , sabarlah . Allah lebih sayangkan mereka " pujuk Puan Athirah sambil menggenggam erat kedua dua tangan milik Puan Intan .

Anggun sekadar melihat dan menenangkan Iman . Diusap belakang badan Iman lembut . Dia tahu Iman sedih .

" Abang Iz dan Im dah janji takkan tinggalkan Iman , kak . Diorang dah janji akan sentiasa ada dan lindungi Iman " luah Iman bersama esakan .

" Shuhh , kakak ada Iman . Tak apa , mungkin abang Iz dan Im tunggu Iman di Syurga kan ? " pujukku sambil mengusap air mata Iman .

ABANG , YOU ARE MINE !Where stories live. Discover now