44

302 9 0
                                    

Sedar tak sedar , sudah hampir sebulan mereka mendirikan rumah tangga . Hari mereka berlalu seperti biasa . Pergi kerja , balik kerja , makan , buat kerja dan tidur . Macam bosan kan ?

Malam ini mereka memutuskan hanya untuk memesan delivery . Penat seharian bekerja memberikan Anggun lampu hijau untuk tidak masak hari ini . Hahaha

" Anggun , aku nak tanya kau boleh ? "

Anggun menyedut air milo ais yang dipesan bersama tadi . Kening terangkat . Sejak bila pulak nak tanya mintak izin ni ? Selalu main terjah aje

" Mana kau belajar masak ? " soal Iyad sambil pandang wajah Anggun .

Anggun mengerutkan dahi . Tak faham , soalan apa dia tanya ni ? Ikatan rambut dileraikan , kemudian mengikatnya kembali dengan lebih kemas .

" Dari ibu lah . Kau ni kenapa ? "

" Tapi , sebelum kita kahwin ayah kau cakap.. tak ada apalah "

" Ayah cakap apa dekat kau ? " soal Anggun

" Tak ada apa "

" Baik tak payah tanya kalau taknak bagitahu " bidas Anggun . Roti bakar disua ke dalam mulut . Mata menjeling Iyad tajam

" Ayah cakap kau tak reti masak , pemalas , bangun lambat macam macamlah "

Jatuh rahang Anggun mendengarnya . Biar betik ayah cakap macamtu ? Cuba kalau Iyad putuskan pertunangan dan tak jadi kahwin ? Apa motif ayah ni ? Taknak aku kahwin ke apa ?!

" Tak payah nak melopong sangat mulut tu , masuk lipas baru tahu "

Tak lama lepas itu , Iyad menyambung .

" Tapi apa yang ayah cakap tu bertentangan dengan apa yang aku tengok sekarang . Kau tak macam tu "

Okey kembang kuncup jugaklah hidung ni dengar .

" Kenapa ? Kalau aku macamtu , kau taknak kahwin dengan aku ke ? Tak boleh terima kekurangan ? " soal Anggun .

" Tak ! Tak pernah aku terfikir nak batalkan perkahwinan kita . Kalau kau macam tu sekalipun , lagi best ! Sebab aku dapat belajar dan buat kerja rumah sama sama dengan kau . Macam couple lain . Kau tak rasa sweet ke ? "

Iyad mula senyum senget

"Cuma aku curious kenapa ayah cakap macamtu je " sambung Iyad .

" Mungkin ayah nak tengok siapa ikhlas dengan anak dia la kut kan ? " tebak Anggun .

" Jadi , aku ni lelaki paling beruntung la kan dapat jadi suami kau ? "

Ayat tu , dia pernah dengar sebelum ini . Cuma sedikit berbeza .

-FLASHBACK-
Tawa menghiasi kafeteria . Sesekali mereka tersenyum .

" Shuh ! Awak ni kan , dah la tu " mohon Anggun . Dia dah tak larat nak gelak

" Apa ? Betul kan apa yang saya cakap ? " soal Haziq bersama sengihan

Anggun mengelengkan kepalanya . Dia tersenyum buat kesekian kalinya .

Haziq renung wajah Anggun .

" Raa , awak tahu tak apa yang saya rasa sekarang ? "

" Apa yang awak rasa ? Sakit ke ? " soal Anggun polos .

Haziq melepaskan tawanya .

" Bukan Raa . Saya rasa saya lelaki yang paling beruntung dapat tengok senyuman awak . I love to see your smile , Raa "

Anggun senyum lagi .

" Lepas konvo , kerja . Kita kahwin ? "

Anggun terkesima . Dia tidak menjangkakan yang Haziq akan ajak dia kahwin

ABANG , YOU ARE MINE !Where stories live. Discover now