pertemuan

76 6 0
                                    

Author pov

Entah aku harus apa
Dunia terlalu sempit
Untuk hidupku yang rumit
Selamat bertemu kembali
Amira putri geraldine

Terhitung sudah tiga bulan sejak kepergian daniel yang begitu menyesakkan ,Amira mulai menerima nya dan Memulai semua dari awal.

Hari ini amira menjadi mahasiswi baru jurusan ekonomi,Seperti tradisi kebanyakan sekolah atau universitas Mengadakan ospek mahasiswa dan mahasiswi baru,Untungnya kali ini amira tak terlambat.

"Baiklah perkenalankan saya abigail pratama selaku ketua bem akan mengumumkan kelompok-kelompoknya"

Amira mematung,Benar! .
Bukan hanya nama,Memang benar itu abi.
Lelaki yang pernah membuatnya jatuh cinta hingga  sekarang benci setengah mati.

Flasback★

"Aku bilang cukup,Berhentilah bodoh amira.
Kamu tak mendengar apa kata celine ha,Jauhi aku.
Jangan pernah muncul keadaan mendesak sekalipun.
Aku membencimu dan Kuharap kamu paham bahasa indonesia baik dan benar,Permisi"

Abigail pergi,Membiarkan amira dengan tangis.

Flasback off ★

Amira merutuki kebodohannya sekarang,Mengapa menerima jalur undangan ini.
Amira bahkan ditawarkan sang papa kuliah diluar Namun ia menolak .

"Amira putri geraldine kalau 
Mau berkhayal baliklah kerumah"Sindir abi

"Maaf kak, saya sedikit pusing
Karena tidak enak badan.
Semalam begadang  karena Nungguin nenek saya dirumah sakit"
Tidak bohong sepenuhnya,Nenek  memang sedang dirawat.

"Baiklah,di arah sana Ada uks dan Saya beri kamu jeda.
Jangan pergi sebelum saya perintah"abigail Kembali menyebutkan nama mahasiswa lainnya.

Amira pergi sesuai arahan Abi.

"Yallah kenapa harus ketemu lagi,Aku belum siap"
Lirih amira

Merebahkan badan di brangkar perlahan,Menutup mata sejenak.
Setengah jam pintu terbuka pelan,Amira enggan membuka matanya.
Ada sesorang mengelus rambutnya.

"Kamu memang berubah,Nadamu padaku dan Cara memandangku semua berbeda.
Maaf"

abigail mendatangi amira.
Amira bingung,Apa maksud perkataan abi?

Sepuluh menit   mata amira terbuka

"Eh udah bagun mir,Hai"

"Aku pergi kak,Sepertinya sudah cukup pulih"

"Badanmu yang  cukup pulih
Atau kau tak ingin menatapku lagi?"sarkas Abigail.

"kalau kak lupa,Akan kuingatkan dengan senang hati.
Ini bahkan tidak termasuk keadaan mendesak,Bahkan tidak urgent sekalipun .
Aku tak layak menampakkan wajah sedetikpun dihadapan kakak,Menyingkir lah kak  Aku ingin lewat.
Aku hanya menunaikan apa yang sudah di ucapkan seseorang dengan lantang.
Kalau kakak mengerti bahasa indonesia tolong menyingkir dan biarkan aku lewat lewat"

Abi yang menahan amira pun bungkam,Amira berubah dengan pesat.
Itu semua diakui abi karenanya,
Mulutnya dengan lantang berujar seperti itu dulu.

Amira pergi dengan cepat,muak menatap abi yang memasang wajah tanpa dosa.
Mengikuti serangkaian kegiatan dengan pucat,Amira harus tahan
Daripada terjebak diuks bersama abi.

"Lo pucet banget,bisa istirahat aja kali ya.
Kenali aku vanya,Aku satu tahun diatas kamu"

"Eh iya kak,Makasih.
Tapi aku gapapa kak,Masih kuat kok"

"Jangan sok kuat amira ,Muka lo pucat banget ,Udah istirahat
Oke"
Vanya menuntun Amira duduk.

Amira hanya duduk di samping pohon,Melihat sekeliling.
Mendadak pandangan amira mengabur,Selebihnya amira tidak tau apa apa.

Abigail merasa ngeri.dilengan  Amira banyak bekas sayatan.
Bukan ia tak tau penyebabnya,
Inipun  terjadi karenanya.

"Bertahanlah Amira aku disampingmu"

Matanya mengerjab,Amira merasakan nyeri dikepala.
Melihat sekeliling,Sial mengapa harus abi menolongnya,Amira menatap jengah

"Akhirnya kamu sadar mir,
Gimana udah baikan?"

"Iya,Aku pergi kak"
amira mencoba turun dari brangkar

"Eh oke-oke,Aku antar pulang ya.
Kamu belum pulih "
abigail mencoba membantu amira turun.

"Gak kak,Aku bisa sendiri"
Setelah menyatakan itu
Amira menepis tangan abi kasar.

Saat hampir mencapai pintu Amira membeku mendengar penuturan Abi.
"Apa tidak bisa  terimakasih kuterima nona,Atau setidaknya hargailah orang yang baik menolongmu sekali aja"

"sepertinya aku harus periksa kuping,Apa kakak bilang ?
Makasih?
akan kuingatkan kak,Aku sama sekali tidak mengemis meminta bantuan kakak dan Kalau aku bisa pinta pada allah sekalipun,Aku maunya oranglain menolongku,bahkan aku  akan mengiba pada allah
Untuk itu.
Dan kedua apa tadi kak bilang
Menghargai kakak ?
Cih....
Bahkan kakak sama sekali tak paham arti MENGHARGAI!
Apa kakak pernah menghargai usahaku memasak pagi-pagi untuk kakak?Dan apa kak lakukan ?
Tempat sampah kan yang makan ?
Apa kakak pernah menghargai usahaku minta maaf padahal tidak tau letak salahku dimana?
Hahaha.....
Belajarlah lebih giat bahasa indonesia kak Agar tak nampak BODOH nya dihadapan lawan bicara .
Maaf bila ucapanku terlau lantang, Aku permisi kak.
Kuharap ini pertemuan terakhir ,
Dan kalau kita bertemu lagi ..
Kupastikan akan mengurus kuliahku diluar NEGERI.
Aku tak ingin ada kena sial Bertemu  terus seperti ini.
Permisi kak"

Abigail diam membatu,Tak bisa berkata.













Yeyyyy part tergreget menurut mimin
Perlahan lahan semua akan terungkap guys

secret AMIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang