sekap(2)

87 3 0
                                        

Amira POV

   Dalam setiap cerita
Ada setiap kisah terpendam
Amira

"Kayaknya kakimu sungguh mulus amira sayang,gimana kalau kita patahkan aja, seru kali ya kamu gak punya kaki" seringai Celine membuatku membelalak tak percaya.

"Celine jangan  lukai aku lagi, udah cukup Kamu lukai aku plis"

"Hahaha Amira sayang, kalau hanya kepala itu belum setimpal sama kamu"
Setelah berujar Celine melayangkan balok kayu yang berada disebelah cermin rias diletak.
Balok melayang dengan kerasnya memukul kakiku hingga membiru secepat kilat, Celine memukul tanpa memperdulikan rintihanku memohonnya berhenti.

"Aduh sayang maafkan aku, sakit ya?
Maaf banget, harus nya kaki kamu aku patahkan aja ya gak harus nyiksa kamu"
Saat Celine mengarah ke arahku ketukan pintu membuatnya terdiam dan menatapku kesal

"Kamu tunggu disini dan jangan berusaha kabur atau ajalmu lebih cepat dari yang kamu pikirkan"
Celine pergi dengan tergesah membanting pintu dengan keras.

Jendela dibuka dengan paksa dari luar, kulihat Abigail berusaha membuka jendela agar bisa masuk.
Setelah terbuka Abigail lalu berlari kearahku hingga langkah Abigail terhenti karena tembakan  tepat dikaki Abi.

"Kamu begitu nekat Abi, kamu sangat tau  kan gimana pintarnya aku, sayang sekali kamu gak sepintar yang aku bayangkan.
Kamu kira aku bisa dibodohi akal licik kalian mengetok pintu, padahal dipintu ada penjaga.
Kamu melangkah sekali lagi akan aku lenyapkan istri kesayangan kamu tepat didepan mata kamu"

"Sial kamu kak, picik sekali caramu hanya karena seorang pria saja" lelaki yang baru masuk memapah Abi berdiri dan menahan luka tembakannya

"Hai Fahri, kamu sekarang di kubu Abi ternyata, gak nyangka bertemu disaat keadaan mencekam begini ya"
Celine tersenyum dengan begitu manis kearah lelaki bernama Fahri dan melangkah kearah abi

"Sayangnya Amira harus mati didepan kalian sekarang, dan Amira say hai pada kematian"
Celine mengarahkan pisau kearah Amira sambil mendekat.

Tapi tubuhku didorong dengan kasar kearah kasur dan aku membelalak.
Nara tertancap pisau yang harusnya menusuk badanku.

"Bocah kecil sialan" Celine mendorong tubuh Nara menghantam dinding begitu keras.

"Kamu gak bakal mati sekarang Amira, gadak lagi bisa bantui kamu  menuju ajalmu sekarang"
Celine kembali mengarah padaku.

secret AMIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang