amarah amira

66 2 0
                                    

Amira POV

Sungguh amarahmu
Cemburumu
Semua tak beralasan
Abigail

Dalam amarah masih menguasai diri,  aku pergi  ke kampus tanpa menunggu penjelasan Abigail.

Aku berjalan tanpa tau arah kemana, mengitari kampus tanpa tujuan jelas.
Amira memutuskan pergi kecafe depan kampus.

"Eh hai Nando, disini jugak?"Seruku saat menatap Nando sudah duduk disalah satu bangku cafe

"Eh hai mir, iya nih ngerjain tugas kampus sambil wifian hihi, sini mir"panggil Nando

Aku menarik kursi bersebrangan Dengan nando agar mudah berkomunikasi.

Kami bercerita seputar beberapa kisah Nando yang lebih dominan menceritakan kakaknya, sedangkan Amira hanya menimpali seperlunya.

"Ada nih jadi suster aku bilang 3 kata eh langsung ditampar Dong waktu aku dirawat pas kecelakaan"seru Nando

"Lah emang ngomong apaan"sahut Amira, sejatinya iya penasaran.

"Hei mau gak jadi cinta pertamaku"seru Nando dengan wajah seriusnya mencoba memperagakan

Pantas saja! Nando adalah orang gila juga.

"Hahaa wedus, pantas saja.
Kamu gila memang!" Sambarku dengan tertawa

Tiba-tiba dengan cepat tubuh Nando terjungkal, kutatap sang pelaku dengan amarah,
Aku terpaku
Abigail dengan amarahnya menatapku.

Pulang! Abigail pergi dari cafe setelah keributan Diperbuatnya.

Kubantu Nando berdiri dan meminta maaf.
lmengejar Abigail yang sedang dikuasai  amarah.
Sesampainya dirumah, amarahku pun tak terbendung lagi.

"Maksud kakak apasih buat ribut cafe, belum puas merusak suasana hatiku kak,mau kacau kan lagi "

"Ohh,kamu mau balas dendam dengan jalan dengannya, berapa kali  aku bilang jauhi dia Amira,
Kita gatau buat dia dekati kamu kan Amira" geram Abigail menatapku sengit

"Oh terus kakak enakan ciuman mesra sama mbak mbak sekertaris itu,dan aku dirumah aja dikurung tanpa ada bahagia.
kak tolong ngertiin aku sekarang, aku butuh waktu meredam amarahku semalam dan kakak gak mikir apa ya, aku hamil kak, butuh suasana enakan.
Gak gini, sekarang aku Putuskan, hari ini aku ketempat mama dan aku tinggal disana sampai suasana hatiku membaik kak. kak paham gak sih bedanya kakak dengan daniel, dia orangnya santai kak, mikir panjang
gak kayak kakak asal nuduh terus sesukanya hajar anak orang.
childish banget sih kak"kuluapkan semua amarahku.
Berjalan cepat kekamar dan merapikan baju menginap,ah sepertinya tempat nenek lebih menarik,lebih  dengan bunda juga.

Abigail terus meneriakkan namaku namun aku tak peduli,tetap pergi diantar mang Kirun kerumahnya nenek.

"Miss you nek"ujarku saat nenek membuka kan pintu

"Amira nenek masih yang dulu ternyata"goda nenek melepas pelukanku.

"Maksudnya nenek?" Sungguh kali ini aku tak paham.

"Masih suka kabur-kaburan saat sedang modnya tidak baik Hem"nenek mengerlingkan mata padaku.
Hanya kubalas cengiran, karena tebakan nenek memanglah benar.

secret AMIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang