sekap

79 2 0
                                    

Amira POV

Duka yang kurasa
Tak sebanding dengan apa
Yang kamu rasa
Amira

"Kamu gabakalan aku biarin hidup Amira, orang yang udah hancurkan hidupku secara sempurna gak pantas hidup" Celine kembali mengukir goresan panjang dilenganku dengan cutter, darah mengalir dengan derasnya tanpa bisa kucegah.

"Aku mati, kamu gabakalan dapat kak Abi.
sadar Celine"
Jujur saja aku menjadi murka menahan sakit menatapnya.

"Kamu lucu ya Amira, aku gak dapatin Abi, kamu juga harus mati"

"Kenapa seingin itu kamu mau aku mati Celine"

"Kamu mau tau kenapa?karena Abi ingkar samaku.
Dia udah janji jauhi kamu malah aku dengar kalian menikah dengan begitu cepatnya di singapur tanpa bisa kucegah. kamu pikir dua tahun itu waktu yang  cepat untuk mengelabui penjaga rumah sakit jiwa biar aku keluar?
Mikir Amira, semua gadak yang baik-baik aja saat kalian nikah"

"Semua udah rencana Allah Celine, Lo gak bisa seenaknya mengubah itu, pernikahan kita juga diadakan mendadak banget. Kalau kamu ikhlas kamu bakal hidup tenang dan damai "

"Tuhan Tuhan Tuhan, kalian orang baik selalu membawa tuhan saat kalian ada masalah. terus orang kayak aku harus ngadu kesiapa?
Tuhan gak pernah mau dengar sakitku Amira"

Celine mulai menangis dibawah lantai, sungguh sebenarnya aku sangat iba padanya.
Dia mengalami hidup yang jauh dari aku rasakan saat ini.

"Kamu gak tau apa-apa Celine, aku menderita juga, awal dekat dengan Daniel juga karena sakit kualami.
Masalah kak Abigail, jangan salah paham dulu Celine, kak Abi beneran jauhi aku saat itu kok, bahkan dia bilang aku harus jauhi dia.
Tapi perihal pernikahan mendadak di rumah sakit itu karena nenek aku  yang sedang kritis dan meminta kami menikah detik itu juga.kalo kamu nanya kenapa gak menolak, sebenarnya aku sudah nolak dan karena benar-benar nenek kritis aku gak mau terjadi sesuatu kepada-nya .
hanya nenek yang paham di keadaan aku bagaimana sejak kecil dan benar-benar sayang samaku saat orangtua sibuk bekerja, dan semua berjalan begitu saja"

"Kamu merasakan sakit dan kesenangan secara bersamaan Amira,sedangkan aku?
Semua menjauh samaku bahkan takut dekat dengan aku".

"Semua akan mendekat kalau kamu berubah Celine, Jangan merasa semua menjauh kalau kamu mencoba mendekat pun gak pernah".

Tarikan kasar  pada rambutku membuat leherku hampir patah, Celine tertawa dengan nyaringnya membuat tubuhku kaku mendengarnya.

"Kamu tau apa soal dunia, bentar lagi kamu gak bakal liat dunia ini karena kamu akan mati bentar lagi beserta anakmu yang sialan itu".

Sebuah vas bunga mendarat pecah menghantam kepalaku, darah mengalir deras  menetes ke baju.

"Kamu harusnya mati lebih awal  Amira sayang"
Ujar Celine mengelus rambutku yang sudah bercampur darah.

secret AMIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang