akhir semua

118 3 0
                                    

Abigail POV

Bertahanlah
Demi aku, demi keluarga kecil kita
Abigail

"Udah 5 bulan kamu tertidur Amira, apa kamu gak mau merawat angkasa, anak kita sudah besar sayang, dia membutuhkan kamu"

Sejak saat Amira dinyatakan koma, Amira belum membuka matanya sedikitpun.
Amira terbaring lemah dirumah sakit selama 5 bulan belakangan ini, angkasa sudah diperbolehkan pulang setelah di rawat intens selama 2 bulan.

Angkasa Geraldine Pratama, nama yang disematkan  untuk putra pertamaku dengan Amira, angkasa sungguh membuat bebanku lebih ringan. Anak yang tidak rewel dan sangat penurut, dia hanya menangis saat haus dan mengantuk saja.

"Maaf den, ini si kasep kepanasan kali ya dimobil Makanya mamang bawak kemari den.
Gapapa kan den?

"Oh iya mang tunggu dimobil aja, biar angkasa sama saya disini sebentar "
Mang Karun mengangguk dan meninggalkan kami didalam ruangan Amira

"Sayang, ini angkasa anak kita.
Maaf baru bawa dia keruangan kamu,takut kenapa-kenapa kan banyak virus dirumah sakit"
Aku meletakkan angkasa berbaring disamping amira.

Angkasa nangis tidak seperti biasanya, membaringkan badan sebelah kanan tepat disebelah Amira.
Angkasa mungkin merindukan sosok ibu yang harusnya menemani masa pertumbuhannya.

"Nak, kamu kuat kok.
Banguni mama nya biar bisa rawat kamunya"

Tangis angkasa semakin kuat,namun membuatku terkejut adalah pergerakan tangan Amira dan perlahan membuka mata

"Kak Abi"

"Kamu memang penguat untuk kami angkasa, kamu anak yang mampu mengembalikan semangat keluarga kita, Terimakasih" aku mengangkat angkasa dan mencium kening Amira lama, kebahagiaan baru akan menanti.

secret AMIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang