Amira POV
Bila meninggalkan adalah salah satu caranya
Aku rela
AmiraSejak saat itu semuanya berubah, mulai sikap protektif Abi hingga manjanya yang baru ku ketahui.
Sekarang usianya sudah 5 bulan, dia berkembang sangat bagus didalam tanpa menyusahkan ibunya,dan perihal perkuliahan aku masih menuntaskan semester tujuh dengan baik.Jam perkuliahan memang sudah tak banyak lagi, hanya beberapa fokus saja.
aku berniat kekantor Abigail dan pergi mengajaknya makan siang.
Sesampainya disana tak kutemukan keberadaan sekertaris Abi,
Apakah dia tidak masuk?
Ah, aku Lupa menjabarkan,Abi baru saja resmi diangkat menjadi direktur bulan lalu.
dimana papa sudah tak sanggup mengelola perusahaan semakin pesat perkembangannya.Kuberjalan keruang kerja Abi, tanpa mengetuk sama sekali.
Aku terkejut bukan main.
Tangan terkepal dengan kuat.
Sekertaris Abi duduk dipangkuan Abi dengan manja,dengan atasan mereka yang sama sama terbuka.
Abi terkejut menatapku hadir, aku segera pergi dari ruangan pengap tersebut.
mencoba mencari udara
Sesak!!
Amira terus berjalan tanpa memperdulikan seseorang memanggilnya.Amira tiba dirumah, membuka pintu kasar, disusul abi baru datang dengan tergesa.
"Dia yang goda aku Amira, kamu salah Paham, aku gatau kenapa dia senekat itu,Percayalah Amira" Abi menggedor pintu kamarku, namun tak kuhiruankan
Biar Abi dengan rancauan nya, aku peduli pun tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret AMIRA (END)
Romantizmapa yang kamu harapkan didunia jika kasih sayang orangtua tak kau dapat dan cintamu juga tak berbalas apa yang diinginkan amira dalam sekejap bisa ia dapat kecuali CINTA DAN KASIH SAYANG i need die god please answer pray me lirih amira bertahanla...