Denirarga | Part 3

912 57 6
                                    

Maafkan atas ke-bucin-an kami yang sudah mendarah daging

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafkan atas ke-bucin-an kami yang sudah mendarah daging.

Tertanda,
Denirarga

Happy Reading..

***

Mobil Jeep putih Arga keluar dari pekarangan rumah Denira, melaju dengan kecepatan sedang. Denira sudah membuka sepatu boots nya kemudian duduk bersila di kursi penumpang bersampingan dengan Arga yang fokus menyetir. Sesekali Arga melirik ke arah Denira yang tengah bersenandung ria sembari memainkan game cacing di ponsel nya, bahkan segala umpatan sudah keluar dari mulut gadis itu.

"Anjir! enak banget lo, jancuk! Gue yang bunuh trus lo yang makan."

"Kamu mau jadi gamer kaya aku? Dari tadi ngumpat terus, berisik udah kaya main di warnet."

"Sssssst, diem dulu.."

"Mau sambil denger musik?" Tawar Arga pada Denira yang masih fokus dengan permainan yang menurut Arga lebih cocok di mainkan oleh anak kecil itu.

Biasa kalau gamer suka sombong.

"Demi Tuhan jangan ganggu aku, please.."

Arga terkekeh, sebelah tangan lelaki itu bergerak mengacak rambut Denira dengan lembut, biasa nya Denira akan senang di perlakukan seperti itu namun kali ini gadis itu malah memekik, membuat Arga sontak melepas tangan nya dan kembali memegangi kemudi.

"GAGA STOP! OMG JANGAN GANGGU AKU DULU!" pekik Denira.

"Lagi main apa sih?" Tanya Arga pura-pura tidak tau.

"Cacing cacing di perut curi semua nutrisi.. Diem dulu kenapa si? cacing aku udah gede gini yalord, ga ikhlas kalau mati."

"Paling juga skor paling tinggi nya lima ribu, iya kan?" Cibir Arga.

"Dih sekata-kata! ga usah sok tau. Aku ada di rank satu lho ini. Udah gede cacing nya, berat kayak hidup."

"Mana coba mana?"

"Udah fokus aja nyetir. Ah shit!" Umpat Denira hampir saja menabrak tubuh cacing lain nya.

Arga tersenyum penuh arti, sebelah tangan nya bergerak kembali mengacak-acak rambut Denira dengan gemas.

"GAGA DIEMMMM!!!!" Teriak Denira.

"Tangan nya yang ga mau diem."

"GAGAAAA IH!! TUHKAN TUHKAN.. AH SHIT! YA LORD SELAMATKAN CACINGKU.."

Arga melepas tangan nya sembari tergelak, lelaki itu senang sekali mengganggu Denira, menurut Arga pekikan Denira lebih baik di banding kebisuan gadis itu. Arga tidak suka Denira yang diam.

"AAAAA MAMA GA IKHLAS POKOKNYA!!!" Pekik Denira kesal.

"Kenapa? Mati?"

"Iya cacing aku mati, puas kamu?!" Denira menaruh ponsel nya dengan kasar, kemudian menjambak rambut Arga sampai-sampai kepala Arga ikut memiring. Arga sedikit meringis, "Kok aku di jambak sih?"

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang