Imam itu memang di depan, tapi teman hidup itu harus jalan berdampingan.
Happy Reading..
***
Setelah mata kuliah hari selesai, Denira dan Sarah melesat menuju parkiran gedung Sastra. Arga sudah mengirimi Denira pesan memberitahu jika diri nya dan juga Daffa sudah berada disana. Saat kedua gadis itu sampai di parkiran, kedua nya melihat Arga yang bersandar pada mobil Jeep nya sedangkan Daffa duduk di atas motor besar dengan helm yang ia kaitkan di lengan.
Denira tersenyum, begitupula dengan Sarah yang terlihat malu-malu. Malu tapi mau, begitulah yang Denira katakan.
"Ga.. Emang ga bisa ya kak Daffa sama Sarah ikut juga?" Denira kembali membujuk Arga, namun Arga tetap pada pendiriannya.
"Engga, Daffa mau nonton, Dey.." Jawab Arga.
Daffa terkekeh melihatnya, masih duduk di atas sepeda motor dengan Sarah yang berdiri tak jauh dari nya. Lelaki itu pun menimpali kalimat Arga.
"Cewek lo kelewat polos apa, Ga?"
Arga melirik Daffa dengan tatapan tajam nya, "diem lo!"
Daffa tergelak, "lo tau ga Sar, apa alasan Arga ngelarang kita ikut?"
Sarah nampak berpikir, "ga mau kita ganggu kan kak? Kak Arga tuh maunya cuma berduaan aja gitu."
Daffa semakin tergelak, astaga menurutnya kedua gadis ini sangat polos. Daffa menatap Arga yang masih menatapnya tajam, seolah mengisyaratkan jika Daffa harus segera menutup mulut nya. "Serem di pelototin, gue iyain aja deh jawaban lo. Ga papa kan kita di motor? Ayo naik." Ucap Daffa pada Sarah. Padahal Daffa tau alasan sebenarnya, tentu saja karna Arga tidak rela Daffa melihat bagian tubuh Denira.
"Ga papa kak, malah lebih sweet." Kekeh Sarah sembari menaiki sepeda motor Daffa.
"Iya lah, imam tuh kan di depan bukan di samping." Sahut Daffa di sela tawa nya.
"Kalo bukan temen, gue hajar lo, Daf. Udah sana pergi." Usir Arga, lalu kedua nya pun tertawa. Setelah berpamitan, sepeda motor Daffa pun melaju meninggalkan area parkiran gedung Sastra. Tinggallah Denira dan juga Arga yang sudah masuk kedalam mobilnya.
"Kapan masuknya? Tanya Denira saat memasuki mobil.
"Tadi pas kamu dadah-dadah sama Sarah." Jawab Arga sembari menyalakan mesin mobilnya.
"Ga..."
"Hmm.."
"Emang bener kamu maunya berduaan aja?"
"Menurut kamu?"
"Ish.. Malah balik tanya."
Beberapa saat kemudian, mobil Arga berhenti didepan pagar yang menjulang tinggi. Arga keluar dari mobil lalu membuka pagar rumahnya sendiri, setelah itu Arga kembali memasuki mobil dan mobil pun memasuki pekarangan rumah Arga. Denira kembali meneliti, semua masih terlihat sama seperti saat Denira pertama kalinya ke rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIRARGA
Romansa"Disaat orang berkata cinta itu buta, itu tidak berlaku untukku. Aku mencintai karena melihatnya, melihat kelebihan maupun kekurangan yang membuatku jatuh cinta. Hey! He's mine." ~ Denira "Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk aku mencintainya tap...