Denirarga | Part 19

606 25 6
                                    

Aku pernah mendengar, katanya seseorang akan terasa berarti jika orang itu telah pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah mendengar, katanya seseorang akan terasa berarti jika orang itu telah pergi. Aku tertawa, omong kosong! Justru aku senang dia pergi, karna dia tidak berarti apa-apa untukku. Ya, ku harap begitu.

-Gladys Aurelia Hutama-


Happy Reading..

***

Waktu sudah menunjukan hampir pukul 10 malam. Denira memasuki rumahnya, mengucapkan salam lalu menyalami Alex dan juga Sandra yang tengah menonton televisi di ruang keluarga. Sama-sama memakai piama, dengan segelas teh untuk Alex dan juga segelas hot coklat milik Sandra. Setelah menyalami, Denira pun ikut duduk di tengah-tengah pasangan suami istri itu lalu melepas kedua high heelsnya kemudian menyandarkan tubuhnya pada kepala sofa.

"Gimana pestanya, sayang?" Tanya Alex dengan suara bariton nya.

"Biasa aja, Pa. Papa kenal om Ganendra?"

"Ganendra?" Alex sedikit menyesap teh nya, lalu menaruhnya kembali di atas meja. "Tentu saja Papa mengenalnya, tapi tidak terlalu kenal dekat. Hanya sebatas mengenal karna sesama pembisnis." Sahut Alex jujur.

Sandra pun menyesap hot coklatnya lalu sedikit mengecilkan volume televisi. Wanita yang tengah memakai piama berwarna navy itu menatap Denira, "ada apa, Dey?" Tanya Sandra mulai kepo.

"Ga papa, Ma."

"Mama ingin tau."

"Yaudah dengerin aja, Ma." Denira kembali fokus pada Alex. "Jadi Papa sebenarnya di undang?"

"Apa kamu baru saja ke pesta yang di buat oleh Ganendra?"

Denira mengangguk, "pantas saja, jika Papa datang kita pasti bertemu di sana." Kekeh Alex. "Ternyata Papa nya Arga mengenal Ganendra." Lanjut pria yang sudah tidak lagi muda itu.

"Bahkan deket lho, Pa. Oiya, Papa minta kak Bara kan yang datang?"

"Kamu bertemu Bara di sana?"

"Liat doang, kak Bara lagi ngobrol jadi Dey ga samperin."

"Tapi kamu di antar pulang Arga kan, Dey?" Kali ini Sandra yang bertanya.

"Iya Ma di antar kok, bang Dion tidur?"

"Boro-boro, dia lagi main game tuh." Sahut Sandra.

"Mungkin sambil latihan, Ma. Jadi ikut tournament kan?"

Sandra mengendikan bahunya, lalu mengelus rambut anak bungsunya. "Yasudah kamu bersih-bersih sana, trus istirahat."

Denira mengangguk lalu beranjak dari duduknya kemudian mengecup pipi Sandra dan Alex bergantian. "Good night, Ma.. Pa.." Ucapnya sebelum berjalan menuju anak tangga.

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang