Denirarga | Part 24

468 27 13
                                    

"Aku pastikan dia akan membuatmu tidak bermimpi buruk lagi, dia akan menjaga dan memberikanmu kehangatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pastikan dia akan membuatmu tidak bermimpi buruk lagi, dia akan menjaga dan memberikanmu kehangatan."

Happy Reading..

***

Waktu menunjukan hampir pukul 1 dini hari. Setelah permainan truth or dare selesai, keenam remaja itu memasuki kamarnya masing-masing untuk beristirahat kecuali Dion yang harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu karena menerima tantangan berendam di kolam renang selama 10 menit.

Kali ini mungkin hanya Arga yang masih terjaga, lelaki itu membuka pintu kaca yang menghubungkan kamar dengan balkon dengan sebelah tangannya sedangkan tangan yang lain menggengam sebuah kaleng softdrink. Ia berjalan perlahan dan menjatuhkan bokongnya di atas kursi berbahan kayu jati itu.

Arga menenggak softdrink yang berada di tangan kanannya, pikirannya terlempar pada kejadian sewaktu ia bertemu dengan Joe dan Bastian.

"Wah, wah.. setelah punya distro, gue pikir lo udah ga mau ikut tourney." Joe tersenyum miring, "ternyata lo lebih serakah dari yang gue kira." lanjut lelaki yang memakai jaket denim itu.

Maxime hendak maju, namun Arga menghalanginya. Lelaki bermata minim itu terlihat kesal. Tentu saja, karna bagaimana pun ia yang memaksa Arga untuk ikut tournament ini demi biaya operasi ibunya.

"Jangan kepancing, Max." Ucap Adam berusaha menenangkan. Dion yang berada di sana pun hanya memperhatikan saja, ia masih belum mengerti dengan situasinya.

Joe tergelak, "bagus lah lo ada kemajuan, sekarang lo bisa ngendalin emosi lo bahkan emosi kacung-kacung lo."

Arga mengepalkan jari tangannya. Oh ayolah, saat ini Arga sangat ingin memberikan bogeman mentahnya pada mulut besar Joe namun ia tahan, Arga tidak boleh terpancing. Arga masih enggan membuka suara, ia hanya diam mendengarkan semua perkataan Joe.

"Itu pengganti gue?" Joe menaikan sebelah alisnya menatap kearah Dion. Lelaki itu tersenyum, "ah, gue jadi penasaran sama skillnya."

Di detik berikutnya senyum Arga mengembang.

"Baguslah lo sadar diri buat keluar dari team sebelum gue kick lo. Karna kalau dulu gue kick lo, bukannya itu lebih memalukan? Lo tau kenapa memalukan?" Tanya Arga. "Karna gue ga butuh orang baperan kaya lo ada di team gue."

"Ah ya, dan sayangnya skill dia lebih bagus dari lo." Lanjut Arga sarkas.

Wajah Joe terlihat memerah menahan amarah, tangannya mengepal. Saat lelaki itu hendak menjawab ucapan Arga, tiba-tiba saja panggilan seseorang membuat semua yang berada di sana mengalihkan tatapan ke asal suara termasuk Arga.

"Joe!" Seru lelaki berkulit putih dengan lesung pipit di pipi sebelah kirinya.

Bola mata Arga menatap tajam kedatangan lelaki itu, shit! Arga mengenal lelaki itu, bahkan sangat. Ia kembali mengepalkan jemari tangannya sampai buku-buku jarinya memutih. Kejadian dulu berputar di kepalanya, dimana tangan kotor lelaki itu membuat wajah, tangan, kaki bahkan hati kekasihnya terluka.

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang