Denirarga | Part 17

609 27 6
                                    

Aku akan menyerah jika kamu memilihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku akan menyerah jika kamu memilihnya. Sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi, karena aku percaya kamu akan tetap memilihku.

Happy Reading..

***

Ada hal lain yang Arga tidak suka selain melihat Denira dekat dengan laki-laki selain Alex papanya, Dion dan juga dirinya. Arga tidak suka di paksa melakukan suatu hal yang tidak ia inginkan.

Tadi sore Adrian kerumahnya, pria paruh baya itu mengantarkan sebuah setelan jas untuk Arga, katanya sembari ke acara ulangtahun papanya Gladys, Adrian juga akan mengenalkan Arga pada kolega-kolega bisnisnya yang lain.

Kali ini Arga mengalah, ia menuruti semua keinginan Adrian dengan satu syarat ia akan mengajak Denira ke acara itu. Awalnya Adrian menolak, namun Arga mengatakan kalimat yang mau tidak mau membuat Adrian menyetujui syarat dari Arga.

Dengan Denira atau tidak sama sekali.

Tepat pukul 7 malam, kini Arga sudah berdiri tepat di depan pintu rumah Denira, memencet bel menunggu seseorang membukakan pintu. Tidak lama kemudian..

Ceklek..

Pintu bercat coklat yang menjulang tinggi di hadapan Arga pun terbuka.

"Wow.. Tampan sekali pacarku." Ucap Denira saat melihat penampilan Arga pada malam ini. T-shirt turtleneck hitam dengan jas berwarna senada, untuk celananya Arga tidak memakai yang di bawakan oleh Adrian, ia memilih memakan jeans berwarna navy. Denira tersenyum, Arga terlihat tampan dan juga maskulin.

Denira merenyit bingung, Arga tidak membalas senyumnya, lelaki itu malah diam seperti terhipnotis. Ia bahkan tidak bisa mengalihkan tatapannya dari wajah Denira, sepertinya terlalu terkesima melihat Denira yang sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna peach, rambut panjang yang tergerai indah, clutch yang berada di tangan gadis itu dan juga high heels 7cm yang menunjang penampilannya.

"Ga.."

Arga semakin meneliti setiap inci wajah dari kekasihnya, bulu mata yang lentik, alis tebal, hidung mancung serta bibir ah Tuhan.. Bahkan dengan sedikit sentuhan make up pun Denira sudah memukau.

"Gaga.. Woy!" Denira mengibaskan tangannya ke hadapan wajah Arga, membuat lelaki itu sedikit terkejut.

"Ah, kenapa?"

"Hih bengong! Aku cantik ya?" Denira mendekatkan wajahnya pada wajah Arga, namun Arga malah memundurkan wajahnya.

"Jelek.." Sahut Arga mengalihkan tatapan matanya.

"Ish! Dasar mulut cabe."

"Mama papa kamu mana? Aku mau izin."

"Ga ada lagi kondangan."

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang