Denirarga | Part 16

584 32 4
                                    

Kamu itu milik aku, cuma milik aku dan aku gak suka berbagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu itu milik aku, cuma milik aku dan aku gak suka berbagi.

Happy Reading..

***

Arga memarkirkan mobil Jeep nya di parkiran hotel bintang lima yang berada di ibu kota. Jarak antara kampus Arga dan juga hotel lumayan dekat, karna itu Adrian memilih di sana. Ya, Adrian lah yang ternyata memilih tempat pertemuan keduanya, ia memilih restoran yang terletak di hotel tersebut. Dengan gaya cool nya, Arga berjalan memasuki restoran yangberada di lantai dasar hotel.

Arga menghela napas dalam, matanya menangkap sosok Adrian yang sudah duduk di tempatnya, memakai setelan jas rapi dengan jam tangan mahal dan sepatu mengkilat yang menunjang penampilan pria paruh baya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga menghela napas dalam, matanya menangkap sosok Adrian yang sudah duduk di tempatnya, memakai setelan jas rapi dengan jam tangan mahal dan sepatu mengkilat yang menunjang penampilan pria paruh baya itu.

Tangan Adrian melambai seakan memberitahu Arga agar segera menghampirinya. Arga masih melanjutkan langkahnya lalu menghentikan langkahnya itu saat sampai di hadapan Adrian, tiba-tiba Arga duduk begitu saja walau Adrian belum mempersilahkannya.

Adrian tidak mempermasalahkan itu, ia mengerti atau mungkin karna terlalu bahagia, melihat kedatangan anak semata wayangnya. Ya, walaupun Arga masih enggan membuka suara.

"Akhirnya kamu mau menemui papi. Papi senang sekali, Arga. Terimakasih sudah memberikan papi kesempatan." Ujar Adrian antusias.

Arga menatap Adrian dengan tatapan datar, "Laki-laki itu yang di pegang ucapannya dan Arga bukan tipe orang yang akan mengingkari janji apalagi yang keluar dari mulut Arga sendiri."

Adrian tertegun mendengar jawaban yang keluar dari mulut sang anak. "Walaupun tanpa Papi, kamu tetap tumbuh menjadi laki-laki yang hebat, Ga. Papi bangga."

"Ya baguslah kalo tau." Batin Arga.

"Kamu mau pesan apa, Ga?"

"Apa aja, Arga ga pilih-pilih makanan."

Adrian tersenyum lalu memesan dua menu makanan dan minuman yang sama pada seorang waiters, setelah itu tatapan Adrian kembali fokus pada Arga yang lebih banyak berdiam, lelaki itu hanya akan membuka suara jika Adrian menanyainya.

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang