Deniraga | Part 10

662 32 11
                                    

Ternyata tidak semua tentang kamu aku tau, kamu menutupi semua kesedihan itu di balik sosok kamu yang menurutku kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata tidak semua tentang kamu aku tau, kamu menutupi semua kesedihan itu di balik sosok kamu yang menurutku kuat. Hey, Jangan pernah merasa sendiri, ada aku.

Happy Reading..

***

Pintu terbuka, Denira menatap lekat punggung tegap seorang pria paruh baya yang tengah membelakanginya.

"Maaf, cari siapa?"

Pria paruh baya itu berbalik lalu melepas kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Denira terdiam, tentu saja Denira mengenal pria paruh baya itu. Denira sangat mengingatnya, pertemuan pertama yang tidak baik saat di pemakaman mendiang Ariana. Ya, dia Adrian, ayah dari kekasihnya dan sampai saat ini Arga masih membenci Adrian.

Adrian tersenyum, "ah, kita pernah bertemu kan sebelumnya?" Tanya Adrian ramah.

Denira balas tersenyum sembari menyalami Adrian. "Iya om, om masih ingat Dey?"

"Tentu saja, Arga ada di dalam?"

Denira mengangguk, "ada om, silahkan masuk."

Denira mempersilahkan Adrian masuk, mata Adrian meneliti ke setiap sudut ruangan rumah almarhumah istrinya. Tidak ada yang berubah, semua masih tetap sama. Sesampainya di dapur dan Adrian mengekorinya, Denira menatap Arga yang tengah mencuci piring.

"Siapa Dey?"

Denira tidak menjawab, ia tidak tau keputusannya menyuruh Adrian masuk itu adalah keputusan tepat atau salah. Saat ini perasaan takut mendominasi Denira, ia takut Arga akan emosi melihat orang yang dibencinya berada di satu ruangan dengannya. Setelah selesai, Arga melap kedua tangannya lalu berbalik dan terkejut melihat Adrian berdiri di samping Denira.

"Rey.."

Mata Arga menatap tajam kearah Adrian, "ada urusan apa anda ke rumah ini?" Suara Arga terdengar dingin.

"Ga, aku tunggu di depan ya." Ucap Denira takut.

"Diam disitu, Dey."

"Tapi, Ga.."

"Dey, aku bilang diam disitu!" Bentak Arga yang membuat Denira diam mematung dengan tubuh yang mulai bergetar. Arga merasa bersalah karna sudah membentak Denira, namun kali ini emosinya lah yang mendominasi Arga.

Arga kembali menatap Adrian tajam, "apapun urusan anda, itu sama sekali bukan urusan saya. Silahkan anda keluar dari rumah ini." Usir Arga dengan sinis.

"Rey.. Biarkan papi bicara dulu!" Suara Adrian pun meninggi. Ia tau ia sudah bersalah karna dulu terlalu mengabaikan Ariana dan juga Arga. Bahkan saat Ariana sakit parah pun Adrian seperti tidak peduli dan membiarkan Arga tidak menikmati masa kecil sampai Arga beranjak remaja. Adrian mempunyai alasan dan Arga harus tau itu.

DENIRARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang