Gue sedih karena gue nulis cerita tapi berasa kek Gaada yang baca, jadi tolong buat kalian tinggalin jejak dengan menekan bintang yang ada dipojok bawah dan saran juga pendapat kalian tentang cerita ini, tolong hargai karya orang lain.
***
Sesampainya disekolah Lea pun semakin mempercepat jalanya, menjauh dari Alex yang masih setia mengekorinya, bahkan Alex rela ikut naik angkutan umum bersamanya.
Sedangkan Alex bejalan gontai memperhatikan gerak gerik Lea yang membuatnya senyam senyum sendiri, bahkan tawa nya pun hampir meledak ketika lea hampir tersandung karena menginjak tali sepatunya sendiri, kadang gadis sekuat apa pun bisa grogi disaat tertentu.
Lea pun merutuki dirinya sendiri, berdoa agar cowok yang ada dibelakangnya enyah dari kehidupannya.
"Lea!" Panggil sebuah suara membuat Lea bersyukur dan berterimakasih banyak kepada orang yang barusan memanggilnya.
"Eh.. haii.." sapa Lea grogi dengan senyum tipis membuat ketiga sahabatnya mengernyit heran.
Bella pun menyentuh dahi Lea dengan punggung tangannya sekedar menyaksikan human yang ada dihadapanya sehat.
"Lo Kesambet dimana?" Heran bella. Lea pun menepis kasar tangan Bella dan mendengus kesal.
"Lea!" Panggil Alex membuat Lea dan teman-temanya sadar bahwa Alex masih berada didekat mereka.
Lea pun memutar badannya menghadap Alex, "kenapa?"
Alex pun merogoh tasnya membuat Lea menatap nya heran, "Nih buku Lo." Alex pun menyodorkan sebuah novel kearah Lea, Lea pun membulatkan matanya dan mengambil novel yang ada ditangan Alex dengan senyum lebarnya.
"Kenapa ada sama Lo?" Tanya Lea membuat Alex menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Itu buku Lo jatuh pas ehm.." Alex sendiri pun bingung untuk menjelaskannya kepada Lea, sumpah demi apa pun Alex benar-benar tidak berniat mencium Lea saat itu, salahkan saja setan yang terus menggodanya.
Lea pun membulatkan matanya sempurna setelah mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, Lea pun segera membalikan tubuhnya dan menyeret temanya meninggalkan Alex.
"Eh!! Lo kenapa?" Tanya Cintya.
"Woii!! Tangan gue sakit!" Ringis Bella melihat tanganya dicengkeram erat oleh Lea.
Sedangkan Ervina menggedikan bahunya acuh mengekori ketiga temanya dengan Cintya dan Bella yang berbacot karena ditarik paksa oleh Lea sedangkan dirinya bebas berjalan sesukanya, terkadang Lea memang bersifat tidak adil, bagaimana bisa ia membiarkan Ervina berjalan santai dibelakang mereka.
Bella yang tak terima dengan ketidak adilan Lea pun menarik paksa tangan Ervina yang ada dibelakangnya.
"Lo ngapain narik gue!" Kesal Ervina menatap Bella horor.
"Hidup itu harus adil!"
"Adil nenek moyang lo!" Umpat Ervina karena Bella yang sungguh tidak punya hati, menarik tangannya dengan kasar.
Lea pun berhenti dan menghempaskan tangan Cintya dan Bella yang asik berdebat dengan Ervina, Lea yang awalnya menarik mereka dengan jalan yang terburu-buru, tiba-tiba berhenti dan menghempaskan tangan bella membuat dua kuman alias Bella dan Ervina yang tidak melihat jalan itu pun terjatuh.
Cintya yang berada disamping Lea pun tertawa keras membuat beberapa penghuni sekolah menatapnya horor.
"Makan tuh adil sama nenek moyang!" Olok Cintya yang memang sedari tadi kupingnya panas mendengarkan bacotan Bella dan Ervina.
Cintya yang masih tertawa terbahak-bahak pun tiba-tiba terbatuk, mungkin akibat tertawa yang berlebihan:)
"Makan tuh karma!" Balas Ervina yang sudah berdiri disamping Lea, Bella pun ikut berdiri dan memanyunkan bibirnya kesal dan menatap horor Lea yang menatap mereka dengan wajah datar mengesalkanya.
"Lo kenapa sih?" Tanya Bella ketus.
"Gpp!" Balas Lea jutek membuat Bella ingin menenggelamkan Lea ketengah lautan tempat Spongebob tinggal.
Ervina yang teringat akan sesuatu pun memberikan sebuah flashdisk kepada Lea, "ini dokumen yang Lo minta," jelas Ervina.
Lea pun menyunggingkan senyumnya dan berjalan meninggalkan teman-temanya dengan melambungkan flashdisk tersebut keatas dan menangkapnya, ia melakukan hal tersebut berulang kali sampai punggungnya mulai menjauh dari teman-temanya yang benar-benar ingin menyatukan Lea dengan Spongebob yang gakalah nyebelinya.
Tiba-tiba seseorang pun menangkap flashdisk yang baru saja Lea lambung kan keatas dengan jarak Lea dan orang tersebut yang benar-benar menipis.
"Kembaliin flashdisk gue!" Ujar Lea dengan nada datarnya.
Orang yang ada dihadapan Lea pun memutar-mutar kan flashdisk yang ada ditangannya melihat keistimewaan dari flashdisk tersebut karena membuat Lea nya tersenyum lebar.
"Emangnya isi flashdisk ini apaan?" Tanya Alex masih memperhatikan flashdisk yang ada ditangannya seolah ia akan mendapatkan keistimewaan dari flashdisk tersebut hanya dengan memperhatikanya.
"Bukan urusan Lo!" Ketus Lea berusaha merebut flashdisk yang ada ditangan Alex. Namun sialnya Alex terlebih dahulu meninggikan flashdisk tersebut membuat Lea susah menjangkaunya.
Lea pun berjinjit bahkan melompat-lompat kecil untuk menggapai flashdisk nya.
Deggg....
Lea yang baru sadar dengan posisinya dan Alex yang sangat dekat bahkan jarak diantara mereka hampir terkikis pun tiba-tiba menghentikan aksinya dan berusaha menetralkan detak jantungnya yang tak karuan.
Lea pun tiba-tiba memelintir tangan Alex yang satunya membuat Alex meringis kesakitan, "Balikin sekarang atau tangan lo patah!" Ancam Lea tepat ditelinga Alex membuat Alex bergidik ngeri.
"Arrggh!! Iya-iya, nih gue balikin flashdisk Lo," ringis Alex karna tanganya yang benar-benar terasa remuk.
Alex pun mengembalikan flashdisk Lea, begitupun dengan Lea yang melepaskan cengkraman ya ditangan Alex.
"Lo cewe tulen kan?" Tanya Alex karena tenaga Lea yang melebihi cewe pada umunya bahkan lebih kuat dari seorang cowok.
Lea pun berjinjit, kembali mendekatkan tubuhnya kearah Alex dan membisikan sesuatu ditelinga Alex.
"Lo udah tau siapa gue kan?" Bisik Lea ditelinga Alex membuat Alex menganggukan kepalanya. Lea pun tersenyum dan memperhatikan sekelilingnya yang tampak sepi, ah mereka sungguh beruntung karena koridor yang masih sepi.
"Karna Lo udah tau siapa gue, jadi gue harap Lo bisa tutup mulut tentang identitas dan hal apa pun tentang gue, jika ada yang tau tentang gue, gue gaakan segan habisin Lo!"
Alex pun terdiam sesaat dan berulah ia menganggukan kepalanya menyetujui permintaan Lea, Alex pun menyunggingkan senyumnya dan kembali mengekori Lea yang terlebih dahulu telah berjalan meninggalkannya.
------------------------------------
Yeayy akhirnya gue bisa up, dan semoga kalian suka sama part kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Bad Girl [Telah Terbit]
Подростковая литература[Follow dulu sebelum baca] SEBAGIAN PART DIHAPUS Aleanka Xone Devandra, gadis berparas cantik dan memiliki otak yang pintar, tapi ia harus menyamar demi menjalankan misinya, berdamai dengan masa lalu atau balas dendam untuk masa lalu. Dan itu lah a...