Jalang?

44.6K 2.9K 153
                                    

Lea pun berjalan menyusuri koridor melewati lautan human yang menatap nya seperti meremehkan bahkan ada yang terang-terangan mengejeknya, Lea pun terus berjalan mengebalkan telinganya mendengarkan bisik-bisikan sayton yang ada disekitarnya.

"Ciiih dasar cewe centil!"

"Gatau malu ewwh!"

"Kalau gue jadi dia mah milih mati aja dari pada jadi bahan ejekan orang lain."

"Dasar jalang."

"Gatau diri banget!"

Lea pun menundukkan kepalanya berusaha menahan segala emosinya. Hingga ia menabrak dada bidang seseorang membuat langkahnya terhenti dan mendongakkan kepalanya melihat siapa orang yang ditabraknya.

Lea pun menatap tak suka kepada cowok yang ada dihadapanya. Cowok dengan senyum sinis diwajahnya, membuat Lea ingin mencabik-cabik bibir dan wajah cowok tersebut untuk menghilangkan wajah songongnya, andai saja cowok di hadapanya bukan saudara kandungnya mungkin sudah dari lama Lea membunuhnya.

"Maaf," ucap Lea sangat pelan dan berniat melanjutkan jalanya, namun Malvin terlebih dahulu mencekal tanganya.

Kini Lea kembali menjadi pusat perhatian membuatnya kembali menggerutu didalam hatinya.

"Mau kemana? Mau godain Alex? Kemaren godain gue, sekarang kok beralih ke Alex?" Ucap Malvin membuat semua orang yang melihat dan mendengarnya gencar untuk menghina gadis itu.

"Maaf, saya gapernah godain kakak, mungkin kakak salah orang lagian saya juga gakenal sama kakak," ucap Lea berbicara formal.

Malvin pun kembali menyunggingkan kan senyumnya, "Lo lupa sama kejadian tadi malam?" Semua orang pun menganga mendengar ucapan Malvin, apakah gadis cupu yang ada dihadapan mereka benar-benar serendahan itu?

Plakkk...

Lea pun menampar malvin membuat Malvin kembali menyunggingkan sudut bibirnya.

"Gue bukan cewe murahan! Dan gue gapernah godain siapa pun! Dan asal Lo tau! GUE GAPERNAH KENAL SAMA COWOK BAJINGAN KAYAK LO!!"

Malvin pun tertegun sesaat, sebenci itukah adiknya kepadanya sehingga ia dengan gampangnya berkata bahwa ia tak mengenal dirinya?

Lea pun berjalan meninggalkan Malvin dan orang-orang yang menatapnya dengan berbagai tatapan bahkan Lea dengan sengaja menabrak bahu Malvin sebelum akhirnya ia telah jauh melangkah dengan air mata yang membasahi pipinya.

Lagi dan lagi gadis itu kembali menabrak seseorang membuatnya kembali kesal karena nasib sial yang selalu menimpanya.

Lea pun mendongakkan kepalanya menghadap orang yang ada dihadapanya lalu tatapannya berubah menjadi tajam dengan kilat kebencian.

"Kenapa? Lo mau ikut ngehina gue? Lo juga mau ikut nyebar fitnah tentang gue? Atau Lo mau ngejek gue?" Kesal Lea kepada cowok dihadapanya.

Alex pun menaikkan alisnya heran karena gadis dihadapanya tiba-tiba menyerangnya dengan pertanyaan yang sama sekali tidak ia mengerti maksudnya ditambah lagi mata bengkak milik gadis itu seperti usai menangis.

"Lo kenapa?" Heran Alex menatap gadis dihadapanya.

"GUE! BENCI SAMA LO!" Seru Lea tiba-tiba membuat Alex lagi dan lagi heran.

Air mata Lea pun kembali mengalir hingga kepalanya terasa sangat berat dan beberapa detik kemudian pandanganya menjadi gelap dan jatuh pingsan.

Alex pun dengan segera mengangkat tubuh gadis itu menuju UKS dengan banyak pertanyaan yang ada dibenaknya. Banyak pasang mata yang menatap Alex heran bahkan tak banyak pula yang kembali menghina Lea dengan mengatai dirinya sebagai cewek murahan karena sengaja mencari perhatian Alex.

Satu jam kemudian, Lea pun Mengerjapkan matanya dan mendapati wajah ketiga temanya yang sangat dekat dengan wajahnya, Lea pun menyingkirkan wajah ketiga temanya untuk menjauh.

"Gausah dekat-dekat, najis!" Kesal Lea membuat ketiga temanya mendengus kesal.

"Baru juga sadar," gerutu Bella.

"Gue kenapa ada disini?" Tanya Lea heran melihat ruangan serba putih yang ada disekitarnya.

"Tadi Lo pingsan," jawab Ervina membuat Lea kembali memutar otaknya pada kejadian 1 jam yang lalu, Lea pun mengusap wajahnya kasar membuat teman-temanya menatap bingung.

"Kak Alex dimana?" Tanya lea.

"Kak Alex?" Beo ketiga temanya.

"Iya bangke, sekarang kak Alex dimana?" Tanya Lea lagi.

"Jangan-jangan!"

"Yang tadi nelfon kita kak Alex!?" Seru Bella kepada Cintya dan Ervina. Cintya dan Ervina pun Membelalakan matanya kompak.

"Sial! Kenapa kita gasadar suaranya!" Umpat Cintya.

Lea pun menaikkan alisnya bingung, "kalian ngomong apa sih?"

Ketiga temanya pun menatap Lea tajam, "Lo habis ngapain sama kak Alex?!"

Lea pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia salah menanyakan soal Alex, jika saja ia tidak bertanya mungkin teman-temanya tidak akan menuntutnya untuk menceritakan semuanya.

Setelah selesai bercerita, ketiga teman Lea pun mengepalkan tangannya, ingin sekali mereka membunuh Malvin dan membuangnya kerawa-rawa namun sialnya Lea tidak akan membiarkan mereka melakukan hal tersebut.

"Lo kenapa diam aja sih le?" Kesal Cintya.

"Belum saatnya," gumam Lea menyunggingkan senyumnya.

"Terus Lo mau nunggu sampai kapan?" Geram Bella.

"Sampai waktunya," jawab Lea enteng membuat temanya lagi dan lagi mendengus kesal.

--------------------------
Jangan lupa vote dan komen, vote dan komen itu gratis kok.


I'm A Bad Girl [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang