Flashback

45.9K 2.9K 138
                                    

Lea pun melangkahkan kakinya memasuki rumah milik orang tuanya. Lea samar-samar mendengar seorang gadis tertawa lepas dan disusul suara Malvin yang bernada jahil. Sepertinya mereka sedang berbahagia.

Lea pun berusaha melangkah tanpa mengeluarkan suara ketika melihat Malvin dan Airell yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.

Dengan Malvin yang sesekali menggelitik pinggang Airell untuk merebut cemilan yang ada ditangan Airell, Lea pun tersenyum getir melihat keakraban dan keharmonisan dua saudara itu. Bahkan ia sendiri pun tidak pernah seakrab dan selepas itu bersama Malvin yang notabenya Abang kandungnya.

Sepertinya apa yang dikatakan Malvin ada benarnya, seharusnya Airell lah yang menjadi adiknya bukan gadis jelek dan membosankan seperti dirinya.

Sedangkan ditempat lain Airell yang menyadari kehadiran Lea pun sedikit melirik Lea dengan ujung matanya dan tersenyum sinis.

Airell pun menyandarkan kepalanya di bahu Malvin dan memegangi perutnya yang sudah lelah karena terlalu banyak tertawa.

Malvin yang baru saja menyadari kehadiran Lea pun menoleh kearah Lea, sontak siempu yang ditatap pun langsung berlari menuju kamarnya yang ada dilantai dua.

Brakk..

Lea pun membanting pintu kamarnya lalu menguncinya. Lea pun tersandar dibalik pintu dan perlahan-lahan meluruh kelantai.

Lea pun menelungkup kan wajahnya disela lipatan tanganya yang ia tumpukan kepada lututnya yang ditekuk. Air mata Lea pun mengalir tanpa bisa ia hentika.

Ingatannya kembali pada beberapa tahun yang silam, sebelum ia ikut bersama neneknya ke Amerika

Flashback on

Seorang gadis kecil pun tertawa bahagia sambil mengendarai sepeda beroda tiga bewarna pink kesukaannya.

Gadis itu pun tertawa sambil menatap sosok anak laki-laki yang satu tahun lebih tua darinya, ia sesekali mengajak saudaranya itu bercerita, tetapi ucapannya tak pernah digubris sedit pun.

Sedangkan anak laki-laki yang mengendarai sepeda beroda dua itupun menatap adiknya tidak suka terutama ketika semua teman sekolahnya mengejeknya karena memiliki adik perempuan yang jelek.

Ia amat membenci adiknya itu, bahkan jika bisa memilih, ia tidak ingin mempunyai seorang adik.

Hingga sebuah ide jahat pun terlintas diotaknya. "Mari balapan, siapa yang sampai dirumah terlebih dulu bakal dikasih coklat sama mama."

Gadis kecil itupun menganggukan kepalanya mengiyakan ajakan saudara laki-lakinya tanpa berpikir panjang.

Malvin, ya anak laki-laki itu bernama malvin, Malvin xone devandra, saudara lelaki dari Aleanka xone devandra.

Malvin pun melajukan sepedanya dengan kencang, tak mau kalah gadis kecil yang sering dipanggil lean oleh keluarganya itupun melajukan sepedanya menyeimbangi saudaranya.

Malvin pun tersenyum jahat sambil berdoa agar Lean terjatuh dari sepedanya.

Namun nasib sial malah menimpanya, ialah yang terjatuh dari sepeda karena karena batu yang lumayan besar membuat keseimbangannya hilang.

Lean yang menyadari saudaranya terjatuh pun segera menghentikan laju sepedanya dan berjalan menghampiri saudaranya. Lean pun mengulurkan tangannya berniat membantu saudaranya itu, tetapi Malvin malah menepis kasar tanganya.

I'm A Bad Girl [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang