Cewe Cupu✅

46.1K 3.2K 59
                                    

Alex pun berjalan menghampiri teman-temanya yang telah menunggu nya di meja pojok kantin.


"Nih pesesnanya," ucap Alex meletakkan empat mangkuk somay dan air mineral pesanan temanya.

"Lama amat mas," ucap Rangga karena Alex yang lama membuat cacing diperutnya menjerit-jerit kelaparan.

"Ada urusan," jawab Alex masih dengan wajah datarnya, bukan Alex namanya jika memiliki ekspresi lain selain wajah datarnya.

"Urusan apanya, tadi gue lihat lo ngobrol sama tuh cewe cupu, Lo naksir sama tu cewe ya," ucap Iqbal yang memang sedari tadi memperhatikan gelagat Alex.

"Selera Lo rendah amat kalo sampe naksir sama tuh cewe," sambung Malvin, ah saudara macam apa dia yang menjelek-jelekan saudaranya sendiri.

Alex menatap ketiga temanya masih dengan wajah datarnya, "Bukan urusan kalian."

"Iya deh serah pak ketu," pasrah Iqbal, mengapa ia menyebut pak ketu? Karena mereka sudah menganggap Alex ketua di geng mereka, kenapa? Karena Alex lebih dari segalanya, wajahnya, otaknya, sifatnya, dan cara bertarungnya? Ah Alex lebih unggul dari mereka.

Alex segera duduk di hadapan Malvin, Alex sedikit melirik Malvin dari ekor matanya dan ia memakan somay nya dalam diam.

Sedangkan Rangga segera beralih duduk kesamping Alex, ia sedikit merapat kearah Alex.

"Lo beneran suka sama tuh cewe cupu??" Tanya Rangga berbisik.

Alex menoleh ke arah Rangga dengan wajah datar dan sorot mata tajamnya, seketika Rangga bergidik ngeri dan sedikit menjauh dari Alex, ia sudah tahu pasti bahwa saat ini Alex tidak mau diganggu.

Sedangkan di tempat lain masih di lokasi yang sama yaitu kantin, empat orang gadis sedang asik dengan makanannya kecuali satu orang, orang tersebut adalah Ervina. Ervina menopang dagunya sambil menatap lurus ke depan.

Bella melambai-lambaikan tangannya di hadapan Ervina, Ervina pun menepis kasar tangan Bella.

"Lo liatin apa sih?" Heran Bella.

"Palingan juga cogan," sahut Cintya, Lea pun melirik ke arah Ervina lalu mengikuti arah pandangan gadis tersebut, namun Lea bodo amat dan kembali melanjutkan makanya.

"Hush! Ganggu aja Lo." Ervina pun berdecak kesal.

"Jangan diganggu, dia lagi liatin buaya," ucap Lea dengan santainya.

Cintya dan Bella kaget mendengar ucapan Lea barusan, dan menoleh ke arah Lea lalu kembali ke arah Ervina.

"Emang di kantin ada buaya?" Tanya Bella polos.

"Ada, tuh buktinya yang lagi diliatin Ervina," balas Lea.

Ervina menoleh ke arah Lea dengan sorot mata tajam dan mendesis kesal, bisa-bisanya Lea menyamakan pria idamannya dengan seorang binatang.

Bella dan Cintya melihat ke arah pandangan Ervina tadi, dan ternyata ia melihat segerombol cowok yang sedang berkumpul, kumpulan cogan di SMA nya.

"Ooh pantesan," gumam Bella.

"Tapi emang ganteng-ganteng si, penyemangat buat ke sekolah," sambung Bella.

"Kak Alex itu tampan ya," ucap Ervina tanpa sadar. Namun sedetik kemudian ia tersadar atas ucapannya dan melihat ketiga sahabatnya dengan raut wajah menggoda, Ervina gugup seketika dan pipinya memanas dengan sendirinya.

"Ciee lo suka sama kak Alex??" Goda Cintya sambil menoel Idung Ervina, Ervina dengan segera menepis tangan Cintya dan berdecak kesal.

Bella pun tak mau tinggal, ia ikut menggoda Ervina dengan menoel-noel lengan Ervina, sedangkan Lea? Gadis itu menatap Ervina dengan senyuman penuh arti yang membuat Ervina merinding sendiri ketika melihatnya.

"Apaan sih!" Kesal Ervina sambil memalingkan wajahnya.

Brakk...

Seseorang yang datang entah dari mana menggebrak meja kantin yang ditempati Lea dan teman-temanya, sontak sekarang mereka menjadi sorotan di tengah kantin yang sedang ramai.

"Heh! Gue denger lo suka sama kak Alex? Jangan ngimpi deh Lo! Kak Alex mana mau sama cewek cupu kek Lo!!!" Airell yang entah datang dari mana tiba-tiba membuat keributan di tengah kantin.

Ervina menatap balik mata Airell. "Emangnya kenapa kalo gue cupu?" Tanya Ervina.

Alex yang sadar namanya dibawa-bawa menoleh ke asal keributan, ia dapat melihat Airell yang notabenya sebagai adek sahabatnya sedang melabrak seorang gadis cupu.

"Lo itu udah cupu, gatau diri lagi!!" Bentak Airell.

"Dasar cewe jelek, Cupu, ganyadar diri lagi, Ewh gabanget!!" Ucap Angel temanya Airell.

"Dari pada Lo! Udah jelek, item, pake bedak ketebalan, lipstik kemerahan, Ewh kayak tante-tante Lo!!" Ucap Bella buka suara.

"Heh!! Mulut Lo dijaga ya!!" Kesal Angel.

"Mau apa Lo?! Mulut juga mulut gue!!" Tantang Bella.

"Udah deh bel ngapain ngadepin orang kek dia, gabanget deh," ucap Cintya melerai.

"Maksud Lo apa ha!!" Cindy mendorong bahu Cintya membuat Cintya mundur beberapa langkah.

"Eh santai dong," kesal Cintya.

"Mau lo apasi? Lo Napa suka gangguin kita??" Tanya Lea yang sudah tidak tahan dengan Airell yang selalu mengganggunya hampir setiap hari.

"Gue mau kalian pindah dari sekolah ini!! Kaum cupu dan jelek kayak kalian gapantes sekolah disini!!" Ucap Airell.

"Lo gapunya kaca ya? Ngaca dong! Wajah standar doang belagu lo!" Ucap Ervina.

"Dari pada kalian! Cupu! Jelek! Rambut dikepang dua! Pake kacamata! gapantes tau ga sekolah disini!!"

Lea menahan ketiga sahabatnya yang ingin mengeluarkan unek-uneknya kepada Airell.

"Belum saat nya," bisik Lea kepada ketiga sahabatnya.

Ervina, Bella dan Cintya menghela napas kasar, mereka menatap tajam Airell dengan tatapan membunuh.

-------------------------------------
(Sudah di Revisi)










I'm A Bad Girl [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang