Lea memasuki mobilnya dengan perasaan dengki, ingin rasanya Lea memutilasi ketiga temanya dan membuangnya kerawa-rawa.
Lea melihat wajah menyebalkan ketiga temanya dengan senyum yang mengembang, bagaimana ia bisa memiliki teman seperti mereka yang sungguh tidak memiliki perasaan.
Hancur sudah bayangan Lea yang ingin ngedate berdua dengan Aldi, ya Aldi yang selama ini selalu menjadi mood booster nya, Aldi yang selama ini selalu membuatnya terbang dengan rayuan-rayuan receh nya, dan Aldi yang belum pernah ia temui, inilah kali pertama Lea bertemu dengan Aldi.
Flashback on
"Baju udah oke."
"Sepatu, hmm lumayan lah."
"Rambut juga udah rapi."
"Tas udah cocok sama baju."
"Hmm! Apalagi ya?" Lea berbicara kepada pantulan dirinya yang ada di cermin.
"Hilih tai!! Gitu aja ribet lo," ucap Ervina yang melempar kacang dan tepat mengenai rambut Lea yang sudah rapi.
"Ish!! Ganggu aja lo," kesal Lea kembali merapikan rambutnya.
"Gini ya kalau cewe udah bucin, bucinya sampe ke urat-urat," timpal Bella yang baru saja memasuki kamar Lea.
"Namanya juga ketemu gebetan," sindir Cintya yang masuk bersamaan dengan Bella.
"Aduuuh!!" Pekik Bella membuat semua orang yang ada di ruangan tersebut menghampirinya.
"Lo kenapa?" Tanya Lea panik.
"Perut gue laper, gue ikut sama lo ya," pinta Bella yang memasang wajah memelasnya.
"Ga!!"
"Ayo dong Le, janji gue ga bakal gangguin lo," pinta Bella lagi.
Lea pun mendengus kesal ia tidak bisa menolak kalau Bella sudah begini,"Yaudah, tapi janji ya ga bakal bikin ribut, Lo cukup makan dan diam!"
"Oke."
"Kalau Bella ikut gue juga harus ikut!" Protes Ervina.
"Dan yang pastinya gue gamau ditinggal sendiri," sambung Cintya.
Flashback off
Setelah Sampai di cafe tempat yang telah ditentukan oleh Aldi, Lea keluar dari mobilnya terlebih dahulu dan diikuti ketiga temanya yang sibuk menerka wajah Aldi, seperti apakah Aldi? Setinggi apakah Aldi? Seganteng apakah Aldi? Dan sekaya apakah Aldi? Telinga Lea sedari tadi sudah panas mendengarkan celotehan unfaedah temanya.
Lea mendorong pintu Cafe membuat lonceng di pintu tersebut berbunyi sontak beberapa pengunjung cafe menoleh ke arah Lea, Lea acuh dan berjalan kemeja bernomor kan 13.
Lea dapat melihat punggung seorang cowok dari belakang yang telah duduk manis di sana, jantung Lea memompa dengan cepat, detak jantungnya tak karuan, dapat Lea lihat cowok tersebut hanya memakai pakaian yang simpel, baju kaus, celana pendek dan juga topi, memang simpel, tapi terlihat elegan.
"Le!" Bisik Ervina sambil menarik ujung kaus Lea.
"Apa?" Tanya Lea kesal.
"Itu dia kan yang di meja 13," bisik Ervina lagi.
"Huaa dari belakangnya aja udah terlihat gantengnya," Pekik Bella pelan.
"Siapa tau ganteng dari belakang doang, tapi pas dilihat dari depan malah jelek," balas Cintya.
"Lo gaboleh gitu ih! gue jamin dia pasti ganteng banget," ucap Bella.
"Gue yakin dia pasti jelek!" Balas Cintya tak terima.
"Ayo kita taruhan!" Ajak Bella.
"Ayook!!"
"Eh bentar, gue ga asing deh sama cowok yang duduk di sana," ucap Ervina membuka suara setelah lama diam menyimak pembicaraan unfaedah Cintya dan Bella.
"Gue juga ngerasa gitu," timpal Lea yang memang tidak asing dengan pria yang ada di sana.
Bella dan Cintya pun terdiam dan ikut memperhatikan cowok tersebut. Cowok tersebut menoleh kebelakang membuat keempat gadis yang masih berdiri di belakangnya itu kaget bahkan Bella hampir terjungkir karena saking kagetnya.
"Kak Alex!" Gumam Lea di bawah alam sadarnya. Lea berjalan mendekati Alex.
"Kak Alex!" Ucap Lea yang membuat cowok yang dipanggil Alex itu pun menoleh ke arahnya.
"Lo-"
"Lo pasti salah meja kan!" Ucap Lea memotong ucapan Alex.
"Gue gasalah meja, Lo lean kan?" Tanya Alex. Lea pun menganggukan kepalanya ragu-ragu.
"Lo tau nama gue Alex darimana?" Heran Alex. Lea pun tersadar, dasar Lea bego, sekarang ia bukanlah Lea yang cupu, dan yang pastinya Alex tidak akan mengenalinya.
"Ehh! Hmm.. dulu kita pernah satu sekolah," balas Lea asal-asalan, karena ia sudah tidak tahu harus menjawab apa.
Alex pun menaikkan satu alisnya, "Satu sekolah?"
"Hm iya, dulu gue juga sekolah di SMA pelita."
Alex pun manautkan kedua alisnya ia semakin heran dengan gelagat aneh gadis di hadapannya.
"Gaperlu grogi gitu, gue tau gue terlalu ganteng!" Ucap Alex narsis.
Lea memutar bola matanya malas dan duduk di hadapan Alex, tapi ia beruntung Alex tidak bertanya lebih lanjut.
Sedangkan Bella, Cintya dan Ervina masih berdiri mematung, Ervina dengan pikiran yang sudah menerawang.
Aldi sama dengan Alex, Alex sama dengan orang yang selama ini Ervina taksir yang berarti Ervina dan Lea menyukai satu orang yang sama.
Cintya dan Bella menepuk bahu Ervin berusaha menabahkan hati Ervina yang barusan patah berkeping-keping.
"Mereka teman Lo?" Tanya Alex kepada Lea.
Lea yang Baru sadar sontak menoleh ke arah temanya dan melihat raut wajah Ervina, Lea baru menyadari segalanya, Lea baru menyadari bahwa Ervina menyukai Alex dan Lea baru menyadari bahwa Aldi cowok yang ia sukai merupakan Alex yang ditaksir temanya.
Lea dengan segera bangkit dari duduk nya.
"Eeh maaf, gue gabisa lama-lama. Gue ada urusan," ucap Lea dan menarik tangan Ervina keluar dari cafe tersebut.
"Tap-"
Ucapan Alex pun terhenti karena Lea telah terlebih dahulu keluar dari cafe tersebut.
Seseorang menepuk bahu Alex.
"Kayaknya Lo terlalu jelek makanya tuh cewek kabur," ucap seseorang dari belakang Alex.
Alex menoleh ke asal suara dan menatap tajam temanya itu, Rangga lah orang yang barusan meledeknya.
"Sabar mas bro, mungkin dia bukan jodoh lo," ucap Iqbal menepuk-nepuk bahu Alex berusaha menabahkan Alex tapi lebih terlihat seperti meledek Alex.
Alex menepis kasar tangan Iqbal dan mendengus kesal, memangnya apa yang kurang darinya? Padahal ia sudah lama menunggu hari di mana ia akan bertemu dengan seorang gadis yang selama ini menjadi teman chatingan nya.
"Udahlah cari cewek Baru aja," balas Malvin seakan tahu apa yang ada di pikiran Alex.
Alex mendengus dan kembali memasang wajah datarnya, padahal ia sudah bersusah payah belajar tersenyum agar tidak terlihat seperti cowok yang dingin di hadapan Lean.
"Sia-sia gue ngajarin Lo senyum selama beberapa hari," ucap Rangga kecewa dan menepuk bahu Alex.
------------------
(Sudah di Revisi)JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Bad Girl [Telah Terbit]
Подростковая литература[Follow dulu sebelum baca] SEBAGIAN PART DIHAPUS Aleanka Xone Devandra, gadis berparas cantik dan memiliki otak yang pintar, tapi ia harus menyamar demi menjalankan misinya, berdamai dengan masa lalu atau balas dendam untuk masa lalu. Dan itu lah a...