Pintu ruang rapat tertutup rapat. la tidak bisa mendengar apa yang terjadi di dalam. Namun, telinganya menangkap suara teriakan keras yang membuatnya tertegun. Perutnya mual mengingat kembali hinaan, makian, dan rasa sesak yang ia rasakan gara-gara kejadian itu. Apa sekarang pria itu juga merasakan apa yang ia rasakan? Para perawat di luar juga sibuk berbisik-bisik. Kedengarannya ini bukan masalah biasa.
Jihoon segera menuju ke pojok koridor dan menyalakan laptopnya.
"Katanya dia menulis surat permohonan maaf itu di situs jejaring stasiun TV dan rumah sakit. Sepertinya dia langsung menulisnya setelah tahu kalau kau tidak hamil." Eunsang berkata pelan. Jihoon menatap layar laptopnya yang bekerja dengan lambat sambil menggigit-gigit kukunya dengan cemas. Kemudian, halaman situs jejaring kantornya muncul. Ucapan Eunsang ternyata benar.
Di bawah nama penulis 'Kang Daniel' terdapat tulisan yang diberi judul "Permohonan Maaf Sebesar-besarnya kepada Reporter Park Jihoon dan Pihak Stasiun TV". Jihoon segera menggerakkan bola matanya dan membaca baris demi baris dengan cepat. Tulisan itu berisi permohonan maaf atas tindakannya yang gegabah dan membawa kerugian bagi banyak pihak. Karena sifatnya yang tidak sabaran dan hanya memikirkan akibat buruk yang mungkin dapat membahayakan bayi, ia langsung menegur reporter itu, tanpa memastikan terlebih dahulu apakah reporter itu benar-benar hamil atau tidak. Akibatnya, ia mengacaukan tayangan siaran langsung itu dan menimbulkan salah paham yang membawa kerugian secara material dan mental bagi karier reporter tersebut.
Jantung Jihoon berdetak cepat seolah akan meledak. Ternyata tulisan itu diunggah sebelum ia melakukan wawancara dengannya. Namun, Jihoon sama sekali tidak menyangka kalau saat itu Daniel baru saja membuat tulisan seperti ini. Jihoon merasa kepalanya sakit. Kemudian, ia kembali teringat sosok Daniel yang berjalan menjauh setelah operasi dan wajahnya saat berusaha menyelamatkan pasiennya.
Jihoon kembali menoleh ke arah ruang rapat. Pintu itu masih tertutup rapat. Masalah ini menyangkut dirinya juga. Namun, Jihoon juga tidak bisa berbuat apa-apa, atau bahkan berkata apa-apa. Apa yang terjadi dengannya di dalam sana, batin Jihoon. Diam dan sakit hati? Dimaki-maki oleh atasannya? Kembali terlintas di benak Jihoon, bagaimana ucapan atasannya di kantor dan para seniornya, komentar-komentar di internet, dan pengalaman buruknya selama ia dipindahkan ke kantor cabang di Wonju. Meskipun tidak sama, tetapi Jihoon yakin pasti Daniel juga berada di posisi yang sama seperti dirinya saat itu.
Daniel keluar dan ruang rapat dengan pandangan kosong. Setelah mendengar berbagai teguran dan teriakan dari anggota komite rumah sakit, sepertinya sekarang kepalanya mati rasa. Namun, hatinya terasa lebih lega. la langsung menulis dan mengunggah surat permohonan itu di internet, lagi-lagi karena sikapnya yang tidak sabaran. la yakin ia akan menyesal setelah menulis surat pemohonan maaf itu, tetapi ada pemuda yang jauh lebih menderita daripada dirinya karena kesalahannya itu.
Anggota komite rumah sakit, khususnya ketua dokter bedah benar-benar marah padanya.
"Kau telah menghancurkan citra dokter yang seharusnya bersikap tenang, bisa mengendalikan emosi, dan bisa memercayai orang lain!"
"Bagaimana kau bisa ikut campur dalam lokasi syuting untuk siaran langsung tanpa pikir panjang seperti itu?"
"Apa jangan-jangan acara dokumenter ini diberikan kepada bagianmu karena ada campur tangan dari ketua yayasan juga?"
"Bagaimana pandangan masyarakat tentang dokter-dokter di rumah sakit ini?"
Ketika kejadian ini pertama kali tersebar, semua orang di rumah sakit memujinya dan mendukung perbuatannya. Dan kini, setelah menyadari bahwa ucapan mereka itu benar, Daniel tidak bisa berkata apa-apa selain meminta maaf terutama kepada ketua dokter bedah yang kehilangan kesempatan membuat dokumenter ini. Dokumenter yang tadinya akan dibuat di bagian spesialis bedah sampai dipindahkan ke bagian spesialis kandungan karena tingkah Daniel yang berlebihan dan ia ingin acara dokumenter itu dikembalikan lagi ke bagiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheeky Romance (NielWink)
RomancePemuda berparas manis yang tingkahnya tidak terduga, "si ibu hamil nasional" vs Pria yang selalu dianggap sempurna, "si dokter nasional" Original novel by Kim Eun Jeong www.penerbitharu.com