Together

895 92 29
                                    

Rumah sakit mengadakan rapat darurat. Ternyata, efek artikel yang ditulis oleh wartawan yang dulu mewawancarai Sejeong itu lebih besar dari yang diduga.

"Sepertinya esensi dari dokumenter itu sendiri sudah hilang. Karena sudah banyak pendapat yang mengatakan ini hanya membesar-besarkan kejadian yang ada demi isu. Bahkan rumah sakit ini ikut dicurigai. Selain itu, kejadian ini juga membuat kemampuan dokter-dokter jadi dipertanyakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, bagaimana kalau sebaiknya rekaman yang telah ada dibatalkan dan dilakukan peninjauan ulang mengenai hal ini?"

Perkataan kepala bagian administrasi itu membuat semua ketua dokter di setiap bidangnya mengangguk-angguk. Sementara Daniel merasa kesal. la tidak tahan mendengar bahwa semua rekaman itu tidak terpakai, karena ia tahu kerja keras yang telah dilakukan oleh tim syuting itu. Tidak seperti sebelumnya, pada rapat kali ini PD Nam tidak dipanggil. Sepertinya pihak rumah sakit ingin mencari kesepakatan terlebih dahulu sebelum mengabarkan hal ini pada pihak stasiun TV.

"Dokter Kang, bagaimana pendapat Anda?" Kepala rumah sakit itu menoleh pada Daniel. Daniel memandang ke orang-orang di ruang rapat itu. Wajah ketua dokter bagian bedah terlihat bersinar senang. Sepertinya dia senang melihatku seperti ini. Sementara wajah ketua dokter di bagiannya terlihat kelabu.

"Sebenarnya saya tidak terlalu peduli mau acara ini dilanjutkan atau tidak."

Ketua dokter spesialis kandungan itu terkejut mendengar jawaban Daniel. Daniel mengabaikan tatapan tajamnya itu dan melanjutkan,

"Karena, terlepas dari apakah ini memberi keuntungan atau kerugian bagi rumah sakit, sebenarnya hal ini sangat mengganggu konsentrasi dalam bekerja saat ada tim yang syuting di sebelah saya. Namun, karena sebelumnya dikatakan bahwa ini dapat membawa keuntungan bagi rumah sakit, makanya saya setuju melakukan hal ini. Sekarang saya mulai bingung sebenarnya apa tujuan utama membuat acara ini."

Daniel menghentikan ucapannya sejenak ketika suasana sekelilingnya mendadak riuh.

"Ini adalah masalah kepercayaan dalam rumah sakit kita ini."

Daniel memandang sekelilingnya dengan tenang.

"Sepertinya, rapat kali ini berkaitan dengan kejadian Dokter Kim beberapa waktu yang lalu. Saat itu, setahu saya kita sepakat untuk melanjutkan syuting ini agar tidak menimbulkan kesan kalau rumah sakit ingin menyembunyikan kejadian ini. Tetapi, kenapa rapat kali ini berbeda sekali dengan keputusan saat itu, ya? Lagi-lagi karena citra rumah sakit?"

"Masalah yang sama, saat waktu itu akan menyembunyikan kejadian Dokter Kim dan saat akan menghentikan syuting ini sekarang. Saat ini, karena saya belum melihat bagaimana acara ini akan diedit dan ditayangkan, jadi saya tidak bisa berkomentar apa-apa. Kalaupun ada yang berbeda dari rapat kita yang lalu, yaitu adalah kepada pihak mana kita harus percaya, acara dokumenter ini atau artikel itu?"

"Jadi, Dokter Kang percaya kepada pihak siapa?" Kepala rumah sakit bertanya dengan tenang. Daniel terdiam sejenak. Ruang rapat itu pun mendadak sunyi. Semua orang yang ada di sana menunggu jawaban Daniel. Daniel memandang sekelilingnya.

Kemudian dengan berat ia berkata, "Saya memercayai tim syuting itu. Meskipun artikel itu dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan seorang dokter spesialis, wawancara itu hanya berisi mengenai pekerjaan dokter itu. Bukan mengenai kejadian ini. Jadi, sepertinya saya tidak bisa memercayai artikel yang dibuat tanpa dasar yang jelas."

Seketika itu, orang-orang di sekelilingnya mulai berdeham dan berbisik-bisik.

"Nah, mendengar jawaban Dokter Kang barusan, aku jadi merasa kita semua terpengaruh oleh artikel yang tidak berdasar itu. Bagaimana dengan yang lain?" Kepala rumah sakit tersenyum sambil memandang ke anggota rapat yang lain.

Cheeky Romance (NielWink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang