Chanyeol menatap Jaejoong yang kini tengah bersiap-siap, hari masih sore tapi kenapa Hyungnya ini bersiap untuk bekerja? Apa Jaejoong ada janji dengan seorang?
"Mau kemana Hyung?"
Jaejoong menoleh dan tersenyum kecil, menghampiri Chanyeol yang masih malas-malasan diatas tempat tidur, duduk disisi ranjang dan menatap Chanyeol lekat.
"Bertemu seseorang" jawabnya singkat membuahkan dengusan malas dari Chanyeol, dia hanya ingin tau Jaejoong pergi kemana dan bersama siapa.
"Tuan Shim?"
Jaejoong menggeleng dan mengusak rambut Chanyeol.
"Bukan, pelangganku yang lain namanya Ji Changwook, kalau ada waktu aku akan mengenalkannya padamu, dia namja tampan dengan kekayaan berlimpah"
Chanyeol tau kehidupan yang mereka jalani sering bertemu dengan namja dominan berbeda tiap harinya, tapi dirinya pun tak bisa menolak jika pundi uang yang mereka terima diluar perkiraan, hanya saja sanggupkah dirinya dan Jaejoong bertahan dengan pekerjaan ini?
"Tidak Hyung, untuk saat ini Tuan Jung yang menyewaku sampai dia bosan"
Jaejoong mengangguk saja, setidaknya Chanyeol lebih beruntung mendapatkan pelanggan yang sama, tapi matanya menatap penuh peringatan pada dongsaengnya.
"Dan jangan gunakan perasaanmu dalam pekerjaan ini, ingat dia hanya menganggapmu boneka pemuas nafsunya"
Chanyeol tersenyum dan menggenggam jemari Jaejoong.
"Tanpa kau ingatkan, aku pun sudah ingat Hyung"
"Baiklah, aku akan berangkat sekarang dan jaga dirimu, jangan lupa minum obatmu"
Chanyeol terkekeh kecil dan mengangguk, Jaejoong memang sangat perhatian padanya bahkan akan hal kecil sekalipun, dan Chanyeol menyayangi Jaejoong melebihi apapun di dunia ini, karena baginya hanya Jaejoong lah satu-satunya keluarganya, pun begitu dengan Jaejoong yang amat menyayangi Chanyeol segenap hatinya.
•
•
•
Jaejoong berjalan dengan langkah anggun, kaki jenjangnya melangkah pasti menuju meja yang sudah dipesan atas nama Ji Changwook, namun mata bulatnya tak mendapati namja tampan tersebut, apa Changwook belum datang? Mengangkat bahu acuh dan mulai mendudukkan pantat seksinya di kursi.
"Menunggu lama J baby?"
Jaejoong hanya tersenyum kecil saat merasakan Changwook memeluk ya dari belakang, jelas sekali jika namja tampan tersebut terlambat dari waktu yang dijanjikan.
"Aku juga baru tiba Wookie"
Changwook tersenyum dan mengecup bibir cheri Jaejoong sekilas, mendudukkan dirinya di kursi yang masih kosong.
"Apa kau memerlukan jasaku?"
Menggeleng pelan saat mendengar pertanyaan Jaejoong, dia hanya ingin lebih mengenal namja cantik tersebut, entah kenapa Jaejoong membuatnya tertarik, salahkan pesona Jaejoong yang tak bisa di tolak.
"Aku hanya ingin kau menemaniku makan"
Jaejoong menaikkan salah satu alisnya mendengar jawaban Changwook, kenapa namja didepannya berkata seperti itu? Untuk apa menyuruh Jaejoong hanya sekedar menemani makan? Kurang kerjaan sekali.
"...tenang saja, aku akan membayarmu"
Jaejoong tersenyum lebar mendengar perkataan Changwook, hanya menemani makan dan dia mendapatkan bayaran, sungguh di luar perkiraannya, Jaejoong pikir dia akan melayani Changwook diatas ranjang dengan kegiatan panas.
"Oh tentu"
Mereka makan dengan tenang, sesekali Changwook akan mengajak Jaejoong berbicara perihal apa saja.
"Apa aku harus melayanimu malam ini Wookie?"
Changwook menggeleng pelan, dia sedang tidak ingin bercinta dengan Jaejoong, karena ada hal yang harus dia lakukan, sesuatu yang mendesaknya.
"Tidak perlu J baby, nanti aku akan menghubungimu jika menginginkan tubuhmu"
Jaejoong tersenyum kecut, ya dia cukup tau pekerjaannya yang hanya menjajakkan tubuh, dan tentu namja dominan menghubunginya karena ingin kenikmatan dari tubuhnya.
"Aku menunggumu Wookie"
•
•
•
Yunho menatap kesal yeoja yang kini duduk di sofa ruang kerjanya, untuk apa yeoja murahan ini datang ke perusahaannya? Bukankah dia sudah menolak pertunangan ini? Lantas kenapa yeoja ular ini masih berani menemuinya?
"Apa maumu?!"
Boa tersentak mendapat bentakan dari Yunho, dia hanya ingin bertemu calon tunangannya dan sekarang Yunho seolah tak menghargai kedatangannya, memang apa salahnya? Boa mencoba menampilkan senyum manisnya yang justru membuat Yunho semakin muak, kenapa kedua orang tuanya memaksa menikahi Boa? Sementara untuk menatap wajah Boa saja Yunho malas.
"Aku hanya ingin bertemu dengan calon tunanganku"
Yunho berdecih dan menatap Boa tajam, yeoja didepannya sungguh menggelikan, sudah ditolak masih saja merendahkan harga diri agar bisa berdekatan dengannya.
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu Kwon Boa, jika aku menolak rencana pertunangan ini!"
Boa tersenyum tipis dan mendekati Yunho yang masih duduk di kursi kebesarannya, dia harus bisa mendapatkan Yunho apapun caranya.
"Tapi orangtuamu yang menginginkan kita bertunangan"
Sepertinya Yunho harus berbicara dengan Appa dan Ummanya, karena bagaimanapun juga akar permasalahan ini berawal dari kedua orangtuanya.
"Aku tidak ingin berbasa-basi Boa, kau bisa pergi dari ruangan ku atau aku harus menyuruh keamanan untuk menyeretmu keluar?"
Boa mendengus dan menatap Yunho kesal, untuk saat ini dia akan mengalah tapi tidak untuk nanti, Boa pastikan jika Yunho akan menjadi miliknya.
Yunho meraup wajahnya kasar, dia sudah cukup kesal dengan yeoja ular tersebut dan inilah batas kesabarannya.
Tbc
Biee, 15 Februari 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
FanfictionNo Description!! Crack Couple!! Crack Pair!! 18 Desember 2018 - Cover by : @Lovalana #1~crackcouple (14februari2020)