Nothing Impossible 18

1.1K 142 5
                                    

Jaejoong duduk disisi ranjang dengan tatapan kosong, matanya sudah memerah dengan air mata yang berlomba-lomba keluar, tubuhnya bergetar serta isakan yang jelas menyayat hati, dia tidak pernah menyangka dipertemukan lagi dengan seseorang di masa lalunya, seseorang yang membuatnya seperti ini.

"Hiks..."

Jaejoong membekap mulutnya agar isakan itu tidak keluar dari bibir cherinya, tangannya memukul dada ketika dirasa sesak kian meremat kuat jantungnya, pertahanannya selama ini pun runtuh karena orang itu.

Tangannya dengan terburu mengambil ponsel disaku celana dan menghubungi seseorang, dia membutuhkannya.

"Bisakah kau pulang? Aku membutuhkanmu"

Suaranya bergetar dan mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari sang penerima, dia cukup tau seseorang yang dihubunginya akan datang secepatnya.

Kembali matanya menatap kosong ruangan dengan kilasan-kilasan masa lalu yang terbayang di kepalanya, kenapa harus seperti ini disaat Jaejoong ingin memulai semuanya dari awal, meskipun itu harus mengorbankan harga dirinya, setidaknya bayangan menyakitkan itu tidak berputar di otaknya.

Bunyi ponsel yang bergetar membuat Chanyeol sedikit menjauhkan tubuhnya dari rengkuhan Yunho, sedikit meringis saat bagian belakangnya terasa ngilu ketika memaksakan duduk, diraihnya ponsel ditangan dan menekan layar berwarna hijau tersebut, terdapat nama seseorang disana.

"Bisakah kau pulang? Aku membutuhkanmu"

Chanyeol berniat menjawab tapi sambungan terlebih dulu diputus oleh Jaejoong, ada apa dengan Hyung kesayangannya itu? Apa terjadi sesuatu hingga membuat Jaejoong menangis seperti itu? Chanyeol mengkhawatirkannya hingga tak memperdulikan Yunho yang kini menatapnya dengan kening mengkerut, dalam pikiran Chanyeol hanya satu, cepat sampai apartemen dan bertemu Jaejoong, bagaimanapun juga dia amat sangat menyayangi Jaejoong dan tak ingin ada hal buruk terjadi pada Hyungnya.

Chanyeol bangkit berdiri dan memakai asal pakaian yang tergeletak di lantai, dia tak peduli milik siapa yang dia pakai saat ini, jika dilihat dari kemeja yang kebesaran sudah bisa dipastikan jika itu milik Yunho.

"Kau mau kemana?"

Pergerakan Chanyeol terhenti, menatap Yunho dengan kilat khawatir yang kentara dari mata bulatnya, sungguh Yunho ingin tau apa yang sebenarnya terjadi sehingga membuat Chanyeol kalut seperti ini.

"Pulang, Joongie Hyung membutuhkanku. Bisakah aku pulang Hyungie?"

Yunho ingin menolak karena dia masih ingin bersama Chanyeol, bukankah sudah dikatakan jika Yunho ingin Chanyeol selalu ada dalam jangkauannya? Tapi, melihat raut khawatir Chanyeol membuatnya menghela nafas berat dan mengangguk, membuahkan senyum manis dibibir Chanyeol.

Chanyeol menerjang Yunho yang masih bersandar di headboard ranjang, menciuminya dan memeluknya erat.

"Aku akan kembali setelah mengetahui keadaan Hyungku, dan terimakasih"

Tangan Yunho terangkat mengelus punggung Chanyeol dan mengecup keningnya lama, sebenarnya dia enggan melepaskan Chanyeol, hanya saja raut khawatir itu membuatnya tak tega.

"Aku akan mengantarmu"

Chanyeol menatap Yunho tak percaya, untuk apa Yunho repot-repot mengantarnya pulang? Sementara dirinya bisa pulang dengan taxi. Tapi senyum terulas dibibir tebalnya dan kembali memeluk tubuh polos Yunho yang dipenuhi bercak merah.

"Oh terimakasih Hyungie~"

Yunho mengangguk dan mengusak rambut Chanyeol, mencuri kecupan dibibir dan memagutnya singkat.

Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang