Jaejoong ingin sekali mengubur dirinya saat ini, bagaimana mungkin Siwon mengetahui tempat tinggalnya dan sekarang sudah berada di ruang tamu apartemennya, seharusnya dia menjual apartemen ini dan membeli yang baru, sayangnya dia belum juga melakukannya.
"Apa yang kau inginkan?" Nada dingin Jaejoong membuat Siwon membeku, dia tau jika Jaejoong pasti membencinya mengingat dulu dia meninggalkan namja cantik tersebut tanpa penjelasan.
Jaejoong duduk di sofa dengan mengangkat dagunya angkuh, dia terlalu malas berhubungan dengan Siwon.
"Maafkan aku Joongie"
Nada lemah Siwon saat meminta maaf tak membuat Jaejoong iba, dia justru semakin membenci keberadaan Siwon, jika bisa dia ingin lari sejauh mungkin, tapi itu percuma. Masalah tidak akan selesai jika dia terus menghindar, Jaejoong ingin semua masalahnya cepat selesai dan bisa menjalani hidup tenang tanpa bayang-bayang masa lalunya.
"Sudahlah Siwon, tidak ada yang perlu dimaafkan. Semua sudah berlalu"
Jaejoong mencoba bersikap tenang meskipun hatinya diliputi kegelisahan, mereka hanya berdua dan tentunya sedikit membuat Jaejoong tak nyaman.
"Maaf, aku tidak mengatakan padamu jika aku pergi, maaf telah menyakitimu"
Jaejoong mengendus kasar, dia mencoba bersikap baik tapi sepertinya percuma, amarahnya memang tidak bisa dibendung ketika melihat wajah Siwon. Ingin sekali dirinya menghancurkan hidup Siwon.
"Cih, bahkan aku sudah melupakan pernah mengenalmu"
Siwon diam meskipun hatinya sakit mendengar ucapan pedas Jaejoong, dia pantas mendapatkannya.
"Maaf, aku menyesal. Aku melakukan itu agar bisa secepatnya menikahimu"
Tawa mengejek keluar dari bibir cheri Jaejoong, apa namja didepannya ini membual? Dia tidak akan percaya apapun penjelasan Siwon, karena baginya namja tersebut sudah mati. Terkubur bersama masa lalunya.
"Sudahlah, sebaiknya kau pergi. Sebentar lagi aku akan bekerja"
Siwon mengepalkan jemarinya ketika mendengar Jaejoong akan bekerja, dia sudah mengetahui semuanya, tentang pekerjaan Jaejoong selama ini. Beruntung Changwook mengatakannya tanpa bertanya lebih jauh. Siwon tidak bisa membayangkan bagaimana tubuh Jaejoong dijamah namja lain termasuk sepupunya.
"Kenapa kau harus bekerja disana, hah?!"
Siwon lepas kontrol, dia bertanya dengan penuh emosi, membayangkan Jaejoong mendesah untuk namja lain membuat dadanya memanas, dia membenci fakta itu. Sementara Jaejoong diam mematung mendengar bentakan Siwon.
"Bukan urusanmu! Sebaiknya kau pergi karena aku sudah muak melihat wajahmu"
Jaejoong membuka pintu apartemennya, mengisyaratkan Siwon untuk segera pergi. Siwon mendengus dan memilih melangkah keluar apartemen Jaejoong dengan emosi membuncah, dia tidak suka kondisi seperti ini.
Brakk
Jaejoong merosot jatuh sesaat menutup pintu dengan keras, matanya kosong dengan air mata merembes keluar, dia tidak suka. Siwon adalah sumber kesakitannya, dia tidak akan bisa memaafkan Siwon apapun yang terjadi.
Ting tong
Bel apartemennya kembali berbunyi, Jaejoong cukup kesal mengingat dia hanya ingin sendiri saat ini, tidak ingin diganggu oleh siapapun, lalu siapa yang bertamu? Apa mungkin Siwon kembali lagi? Jaejoong ingin sekali mengumpat pada siapa yang berani kurang ajar mengganggu waktunya. Bangkit dari duduknya dan merapikan sedikit penampilannya, mengusap air mata kasar.
Dibukanya pelan pintu apartemennya dan tubuhnya terhuyung ke belakang ketika seseorang menubruk tubuhnya dengan isakan, Jaejoong cukup mengenali siapa yang telah memeluknya dengan erat.
"Kenapa,hm?"
Jaejoong mengelus punggung Chanyeol yang bergetar, tangis Chanyeol membuat Jaejoong merasakan sesak, dia tidak ingin seseorang yang sudah dianggapnya saudara menangis seperti ini.
"Hyung, dalam dua minggu aku akan menikah dengan Yunho Hyung"
Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik Jaejoong dengan isakan, Jaejoong tak tau harus berkomentar apa? Hatinya pun sedang dirundung kegelisahan karena kedatangan Siwon dan sekarang fakta lain membuatnya tak bisa berfikir lagi.
Chanyeol akan menikah dengan partner sex nya? Apa ada berita yang lebih mengejutkan dari ini?
"Lalu apa masalahnya?"
Jaejoong menghapus air mata Chanyeol dan mengelus pipi chubby itu lembut.
"Yunho tidak mencintaiku dan aku tidak ingin menikah tanpa adanya cinta"
"Apa kau sudah mencintai namja Jung itu?"
Chanyeol diam, dia tidak tau harus menjawab apa karena disudut hatinya sedikit demi sedikit Jung Yunho mulai memasukinya, Jaejoong menghela nafas panjang dia sudah menduga ini semua akan terjadi, mengingat hanya Yunho pelanggan Chanyeol selama ini.
"...lalu kenapa kau menangis?"
"Aku tidak bisa menikah dengannya Hyung, aku hanyalah pelacurnya. Jika kedua orangtuanya mengetahui pekerjaanku semua akan semakin memburuk"
Chanyeol benar, status mereka yang hanya sebagai pelacur membuat mereka terlihat rendah dibandingkan pengemis jalanan.
"Sekarang apa yang ingin kau lakukan Chanie?"
Chanyeol tersenyum lembut, menggenggam tangan Jaejoong erat.
"Beri aku waktu satu minggu Hyung, setelah itu kita pergi dari Seoul. Bukankah Joongie Hyung juga ingin pergi meninggalkan semua ini? Kita pergi bersama Hyung"
Akhirnya.
Jaejoong merasa hatinya sedikit lega, ucapan Chanyeol seolah angin sejuk baginya, dan dia pun tidak akan menolak permintaan Chanyeol.
"Tentu, kita akan memulai semuanya dari awal"
Chanyeol mengangguk setuju dan kembali memeluk Jaejoong erat.
Tbc.
Biee, 7 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
FanfictionNo Description!! Crack Couple!! Crack Pair!! 18 Desember 2018 - Cover by : @Lovalana #1~crackcouple (14februari2020)