Yunho menatap yeoja didepannya dengan pandangan jengah, sudah sekitar lima belas menit dirinya berada ditempat yang sama dengan yeoja bermarga Kwon, ingin sekali dia pergi tak mengacuhkan Boa yang sedari tadi berceloteh tentang gedung pesta, gaun dan cincin pertunangan mereka, kesabarannya kali ini sungguh diuji, mengingat bagaimana Ummanya bersikeras mengatur perjodohan yang tidak diinginkan.
"Yun, kau mendengarku?"
Boa bertanya dengan suara mendayu, Yunho menatap datar Boa dan menghembuskan nafas panjang, ingin sekali dirinya membuat Boa lenyap dari muka bumi ini, hanya saja dia tidak akan melakukannya, nama baiknya pun akan dipertaruhkan.
"Kau bahkan tau jika aku tidak menginginkan pertunangan ini"
Mata musang Yunho menatap Boa tajam, sudah cukup kesekian kalinya dia menurut keinginan Ummanya, dan ini untuk terakhir kalinya.
"Tapi Yun"
Boa mencoba mencekal pergelangan tangan Yunho, menatap iritasi dan menghempaskan tangan Boa dari pergelangan tangannya.
"Cobalah untuk menjadi yeoja yang punya harga diri, bukankah kau menunjukkan jika dirimu tak lebih dari yeoja murahan?"
Yunho berdecih dan memilih keluar dari butik, amarahnya pun sudah sampai diambang batas, tak bisa ditolerir lagi, semua yang berhubungan dengan Boa pasti membuat hatinya kian memburuk.
Musang Yunho menajam saat melihat siluet seseorang yang amat dikenalnya luar dalam tengah berjalan santai dengan ice cream ditangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang paper bag ditangan, tersenyum tipis dan berjalan cepat kearah dimana namja tadi menghilang dibelokan.
•
•
•
Park Chanyeol menikmati waktu senggangnya dengan berjalan di sebuah Mall terbesar di Seoul, memiliki uang yang lumayan banyak bisa membuatnya sedikit bersenang-senang, membeli berbagai macam keperluan pribadi, baju, celana, dan yang lainnya.
Matanya berbinar menatap stand ice cream, langkahnya kian cepat dengan senyum lebar terukir di bibir tebalnya, dia sangat menyukai ice cream, setelah memasan ice cream vanilla Chanyeol kembali berjalan mengitari mall besar tersebut.
Sret
Bruk
Tubuh Chanyeol tertarik kebelakang, matanya melotot tak percaya melihat ice creamnya terjatuh dilantai, kata makian serta umpatan sudah diujung lidah siap untuk dikeluarkan, hanya saja semuanya kembali tertelan saat seseorang mencium tengkuknya sensual.
"Kita bertemu lagi, baby"
Chanyeol cukup mengenal suara itu, meskipun hanya sekali mereka bertemu, setidaknya cukup tau suara bass siapa yang kini mencumbu tengkuknya, menggeliat dan sedikit memberi jarak.
"Bagaimana kau bisa disini, Tuan Jung?"
Jung Yunho tersenyum tipis dan kembali menarik Chanyeol dalam dekapan, menghirup aroma khas namja muda didepannya.
"Hanya mencari hiburan"
Chanyeol memejamkan matanya saat lidah basah Yunho menjilati tengkuknya, beruntung mereka berada ditempat sepi, tidak banyak lalu lalang orang yang melewati tempat ini.
"Ughhh~~ jangan disini"
Yunho menyeringai dan melepaskan dekapannya, tangannya menarik tangan kanan Chanyeol dan menggenggamnya, berjalan cepat menuju tempat yang mungkin akan mereka kunjungi setelah ini.
•
•
•
Jaejoong menyesap rokok ditangannya, pandangannya lurus menatap wajah namja yang kini berjalan mendekatinya, sebelum mematikan rokoknya Jaejoong terlebih dulu menyesapnya dalam-dalam, menghembuskan asapnya saat namja yang ditunggunya berada tepat dihadapannya.
"Ada apa?"
Jaejoong tidak ingin berbasa-basi, dia langsung pada pokok pembicaraan, istirahat siangnya terganggu karena namja jangkung yang kini tersenyum miring, Jaejoong memutar bola matanya jengah.
"Aku hanya ingin kau menemaniku" jawabnya acuh.
"Tidak gratis"
Shim Changmin terkekeh pelan, tangannya bergerak merogoh saku celana dan mengeluarkan lembaran kertas, menaruhnya di atas meja.
"Apa itu cukup untuk menyewamu menghangatkan ranjang ku?"
Tangan Jaejoong mengambil kertas tersebut dan mengamati berapa nominal yang tertera diatasnya, menelan salivanya kasar, kembali menatap Changmin yang hanya menampilkan raut datarnya.
"Ini lebih dari cukup, apa aku harus melayanimu sekarang?"
Changmin menggeleng pelan.
"Kita ke apartemen sahabatku, ku harap kau bisa membuatku puas, terlebih kita akan bermain bukan hanya berdua"
Mata Jaejoong membulat mendengar ucapan Changmin, apa dia tidak salah dengar? Tiba-tiba saja rasa ragu menyelimuti hatinya, dia tidak akan bisa melayani beberapa orang dalam satu waktu? Threesome? Memikirkannya saja membuat hati Jaejoong berdetak tak karuan.
"Apa kau memintaku untuk melakukan threesome?"
Changmin terkekeh geli dan menyentil dahi Jaejoong, tangannya menarik lengan Jaejoong agar berdiri, berjalan cukup terburu.
"Sahabatku membawa teman kencannya"
Jaejoong mengangguk mengerti, jadi disini dia tidak akan melayani sahabat Changmin, mereka hanya akan melakukan ditempat yang sama, tapi apa itu mungkin?
"Apa teman kencan sahabatmu sama sepertiku?"
Changmin menatap Jaejoong sekilas.
"Ya, dan ku yakin kau mengenalnya"
Deg
Apa mungkin Chanyeol? Karena semenjak dirinya berada di Seoul, tidak banyak orang yang dikenalnya, hanya Chanyeol lah satu-satunya. Meskipun sebelum pindah kesini Jaejoong sudah mengenal luar-dalam sahabat yang dianggap adiknya itu.
"Ku harap kita bisa bersenang-senang"
"Tentu"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
FanfictionNo Description!! Crack Couple!! Crack Pair!! 18 Desember 2018 - Cover by : @Lovalana #1~crackcouple (14februari2020)