Chanyeol menatap kertas ditangannya dengan pandangan nanar, dia tidak tau jika semua terjadi secepat ini, seharusnya Chanyeol bisa mencegah agar kejadian seperti ini tidak terjadi, tapi bagaimanapun juga dia tidak akan bisa menolak sesuatu yang sudah diberikan Tuhan padanya.
Jaejoong menghela nafas panjang dan mengambil alih kertas pemeriksaan yang masih ditangan Chanyeol.
"Apa kau tidak meminum obatmu Chan?"
Chanyeol menatap Jaejoong kemudian terdiam, dia mengingat beberapa minggu lalu obatnya habis dan belum sempat membeli ke apotek, menghela nafas berat dan menatap Jaejoong sesal.
"Aku melupakannya Hyung, obatku habis dan belum sempat membelinya Yunho Hyung sudah menyerangku"
Jaejoong menepuk bahu Chanyeol dan tersenyum kecil, dia tidak akan memarahi Chanyeol karena semua sudah terjadi.
"Apa kau akan memberitahunya?"
Jaejoong menggantungkan pertanyaannya, dia menatap Chanyeol yang masih tertunduk.
"...tentang kehamilanmu?"
Chanyeol diam, dia masih berkutat dengan pemikirannya sendiri, dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Yunho bukan? Dia hamil anak Yunho, tapi Chanyeol tau Yunho tidak benar-benar menginginkannya, dan tidak mungkin Yunho mengakui jika anak yang ada dalam kandungannya adalah darah daging namja bermata musang itu, mengingat pekerjaan Chanyeol yang seorang namja murahan.
Chanyeol menatap Jaejoong dengan senyum lemah, air matanya menggenang di pelupuk mata, Jaejoong menghela nafas dan memeluk tubuh bergetar Chanyeol, mengelusnya pelan guna memberi ketenangan bagi Chanyeol yang saat ini tengah terguncang.
"Aku tidak akan memberitahunya Hyung, bisakah kita pergi? Aku tidak ingin berada didekatnya lagi Hyung, aku takut dia mengetahui kehamilanku"
Jaejoong melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi chubby Chanyeol.
"Kita akan pergi dan membesarkan anak ini bersama"
Jaejoong tersenyum lembut dan menyentuh perut Chanyeol yang masih rata, mengingat usia kandungannya baru delapan minggu. Chanyeol tersenyum manis dan menggenggam tangan Jaejoong, dia sangat menyayangi Jaejoong karena namja cantik itulah satu-satunya keluarga yang dia miliki.
"Tapi aku harus bertemu dengan Yunho Hyung terlebih dulu sebelum kita benar-benar pergi"
Jaejoong mengangguk.
"Kita masih mempunyai waktu tiga hari untuk pergi, aku sudah menyiapkan tiket untuk kita berdua"
Chanyeol tersenyum lebar dan memeluk Jaejoong erat, pun Jaejoong membalas pelukan itu tak kalah erat.
"Terimakasih Joongie Hyung dan jangan lupa temui Changwook Hyung untuk terakhir kalinya"
Chanyeol terkekeh geli, dia bisa melihat jika namja tampan bernama Ji Changwook itu menginginkan Jaejoong lebih dari yang bisa dilihat, sayangnya Changwook tidak terlalu memperlihatkan ketertarikannya pada Jaejoong secara jelas, namun Chanyeol tau sorot mata Changwook, sama seperti yang dia lihat dari musang Yunho.
"Ck, aku tidak ingin berhubungan dengannya lagi"
Jaejoong melipat kedua tangannya didada dan mendengus kesal.
"Apa karena dia sepupu dari Siwon Hyung? Mereka berbeda Hyung, meskipun ada ikatan darah diantara keduanya"
Jaejoong tak terlalu menanggapi, dia kembali menatap layar datar didepannya dengan pandangan kosong, entah apa yang ada dalam pikirannya kini. Chanyeol mengelus bahu Jaejoong lembut membuat atensi yang lebih tua kembali menatapnya.
"... setidaknya buka lembaran baru dan lupakan masa lalu yang menyakitkan"
Jaejoong menjawil hidung mancung Chanyeol gemas.
"Apa karena kehamilan ini sehingga kau bisa bersikap sedikit dewasa?"
"Aku sudah dewasa Hyung, jika tidak mana mungkin aku hamil anak Yunho!"
Dan Jaejoong hanya bisa tertawa mendengar kekesalan Chanyeol, setidaknya Chanyeol sedikit melupakan beban hatinya yang mengetahui fakta jika saat ini dirinya tengah berbadan dua.
•
•
•
Yunho menatap Chanyeol yang memasuki apartemennya dengan kepala tertunduk, bahkan keberadaannya pun tak disadari namja manis tersebut, Yunho berdecak. Ada apa dengan Chanyeol-nya? Oh bolehkah Yunho memanggilnya seperti itu? Mengingat sebentar lagi dirinya akan menikahi Chanyeol.
"Darimana baby?"
Chanyeol terlonjak kaget mendengar suara berat seseorang yang menyapanya, menoleh dan mendapati Yunho mendekatinya dengan alis bertaut, Chanyeol tersenyum tipis.
"Mengunjungi Joongie Hyung"
Yunho mengangguk, bergerak memeluk tubuh Chanyeol yang semakin hari terlihat semakin menggemaskan dengan pipi bulatnya.
"Sudah makan?"
Melepaskan pelukannya dan mendapati Chanyeol menggeleng, menjawil hidung mancung Chanyeol gemas.
"...kenapa belum makan, hm?"
"Aku hanya ingin makan masakanmu Hyungie~"
Dan sudah satu minggu ini Chanyeol selalu menginginkan makanan yang dibuat sendiri oleh Yunho, pernah sekali Yunho memesan makanan diluar yang tentu rasanya lebih nikmat, sayangnya tidak bagi lidah Chanyeol yang justru memuntahkan makanan tersebut, Yunho sebenarnya sudah menaruh curiga tapi ditepisnya jauh-jauh pemikiran itu, mengingat Chanyeol bukanlah seorang yeoja, dia namja. Meskipun ada beberapa kasus yang menyebutkan namja bisa hamil.
Yunho menegang, kembali menatap wajah Chanyeol yang lebih berisi dari sebelumnya, dia yakin dengan pemikirannya sendiri, bolehkah dia berharap?
"Besok kita ke rumah sakit baby"
Chanyeol membeku, dan itu mampu dilihat oleh musang Yunho, dia tidak bodoh untuk menyadari wajah Chanyeol yang menegang.
"Untuk apa?"
"Memeriksakan keadaanmu, ku rasa masuk anginmu belum juga sembuh, aku hanya tidak ingin di hari pernikahan kita kau jatuh sakit"
Wajah Chanyeol pias, dia tidak tau harus menjawab apa? Dia ingin menolak tapi bagaimana caranya?
"Aku sudah baik-baik saja Hyung, tidak perlu ke rumah sakit"
Yunho memicingkan matanya curiga, apalagi Chanyeol selalu mengalihkan kontak mata dengannya, Yunho yakin ada yang disembunyikan Chanyeol dan itu pasti karena keanehan yang terjadi pada namja manis itu akhir-akhir ini.
"Baiklah, aku akan membuatkanmu makanan, dan duduklah dengan manis"
Yunho mengecup bibir Chanyeol dengan sedikit lumatan, setelah melepas ciumannya Yunho bergegas menuju dapur untuk membuatkan masakan untuk Chanyeol.
Chanyeol menatap kepergian Yunho dengan mata basahnya, dia tidak ingin Yunho mengetahui kehamilannya, dia takut Yunho akan melakukan hal buruk pada kandungnya mengingat dia hanyalah partner sex seorang Jung Yunho, jika Chanyeol hamil bukan tidak mungkin Yunho akan marah karena tidak bisa menidurinya dengan berbagai gaya.
Chanyeol mengelus perut ratanya, tertunduk dengan bahu bergetar, dia tidak tau harus bagaimana, satu sisi ingin Yunho mengetahuinya tapi sisi lain melarangnya, dia dan Yunho hanyalah partner sex tidak lebih, Chanyeol pun memikirkan bagaimana keluarga Yunho jika mengetahui pekerjaan apa yang selama ini dilakukannya, Chanyeol tidak bisa, dia harus mundur dari semua ini, sebelum terlambat.
Yunho diam, memperhatikan Chanyeol yang terisak dengan kepala tertunduk, tangannya berada diperut dengan mengelusnya pelan, jantung Yunho berdetak kencang, dia yakin bahwa Chanyeol hamil dan sudah pasti itu adalah buah hatinya, karena selama ini Chanyeol hanya melayaninya, lalu kenapa Chanyeol menangis? Yunho ingin bertanya tapi dia urungkan, pasti ada sesuatu yang disembunyikan Chanyeol, sesuatu yang membuat namja manis itu tertekan.
Tbc.
Biee, 9 April 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
FanfictionNo Description!! Crack Couple!! Crack Pair!! 18 Desember 2018 - Cover by : @Lovalana #1~crackcouple (14februari2020)