Nothing Impossible 12

1.3K 163 22
                                    

Jaejoong masuk kedalam apartemennya, mencari keberadaan Chanyeol tapi tak juga ditemukan, menghela nafas gusar rasa khawatir tiba-tiba merangsek kedalam dada, apa Chanyeol baik-baik setelah malam dimana kedua namja gila haus sex menggagahinya? Jaejoong bergidik ngeri membayangkan nasib dongsaengnya kini.

Berjalan menuju kamar dan duduk diatas ranjang, menarik ponsel yang berada disaku celana, mulai mengetik beberapa nomor yang sudah dihafal diluar kepala, sambungan belum juga terjawab membuat Jaejoong berdecak kesal.

"Hal-"

"Kau kemana saja belum juga pulang? Memang apa yang kedua namja itu lakukan padamu?!"

Nafas Jaejoong memburu emosi, dia cukup tau bagaimana perangai kedua namja yang menyewa Chanyeol, hanya akan mengejar kepuasan tanpa melihat bagaimana kondisi partnernya.

"Aku sedang perjalanan pulang Hyung"

Jaejoong mencoba bersabar, kekhawatirannya bisa membuat Chanyeol tak nyaman, bagaimanapun juga sekarang Chanyeol adalah tanggung jawabnya meskipun jalan yang mereka ambil beresiko.

"Cepatlah pulang, aku menunggumu. Dan bagaimana keadaanmu kini?"

Terdengar kekehan kecil di seberang sana, Jaejoong pun ikut menyunggingkan senyum tipisnya.

"Aku baik-baik saja Hyung, meskipun pantatku masih sakit"

Jaejoong menghela nafas berat, Chanyeol pasti mengalami malam yang sulit saat bersama dua namja haus belaian tersebut.

"Nanti aku akan mengobatimu"

Dan setelahnya sambungan terputus setelah Chanyeol mengucapkan terimakasih, Jaejoong mengusap wajahnya kasar, pundi-pundi uang mereka dapatkan dengan mudah tanpa bersusah payah bekerja keras, cukup membuka lebar kakinya dengan desahan erotis mampu membuatnya mendapatkan uang berlimpah, tapi sampai kapan?

Yunho melirik Chanyeol yang terkekeh kecil setelah menerima telepon, dia sedikit tak nyaman dengan sikap ramah Chanyeol, sebenarnya siapa yang sudah menghubungi namja berlesung pipi tersebut? Berdehem singkat tanpa mengurangi konsentrasinya pada laju kendaraan.

"Siapa yang meneleponmu, hm?"

Chanyeol tersenyum manis dan menatap Yunho sekilas.

"Jaejoong Hyung, namja cantik yang bersamaan Tuan Changmin kemarin"

Yunho mengangguk mengerti, namja yang kemarin dibawa Changmin ke apartemennya dan ingin bertukar teman sex, Yunho sedikitpun tidak tertarik dengan namja pucat tersebut, dia lebih tertarik pada namja yang kini duduk disebelahnya masih dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya.

"Hyung kandungmu?"

Sedikit ingin tau latar belakang partner sexnya, tapi untuk apa? Sejauh ini Yunho bahkan tidak ingin repot-repot mendengar cerita partnernya, yang dia inginkan hanya memuaskan hasrat, bukan untuk mendengar cerita tak bermutu. Lalu kenapa saat ini Yunho ingin tau latar belakang Chanyeol?

"Bukan, Jae Hyung merupan teman baikku saat di panti asuhan, dia sudah ku anggap Hyung kandungku sendiri"

Yunho mengetuk jarinya pada kemudi mobil, sedikit tertarik akan cerita Chanyeol, teman baik di panti asuhan dan kini menjajakkan tubuhnya pun bersama? Sungguh persahabatan yang aneh. Tersenyum tipis saat mengingat persahabatannya dengan Changmin yang jauh lebih aneh, sama-sama pebisnis muda yang lebih memuja lubang anus daripada lubang vagina.

"Pekerjaan kalian?"

Chanyeol menghela nafas panjang dan menatap keluar jendela, apa dia akan menceritakan semuanya pada Yunho? Tentang bagaimana dia bisa terjun ke dunia malam penuh dosa.

"Entahlah, aku hanya ingin bersama Jae Hyung dan saat dia memutuskan bekerja di club malam aku pun mengikutinya, awalnya dia melarang bahkan memarahiku tapi aku lebih keras kepala darinya"

Yunho mengangguk mengerti, jadi Jaejoong lah yang menyeret Chanyeol untuk bekerja di club malam.

"Apa dia menjadi pelacur sejak bekerja di club malam? Karena aku tau kau tidak membuka kakimu selama bekerja di club, baru beberapa waktu lalu kau menyerahkan harga dirimu padaku"

Chanyeol tersenyum kecut, kenyataan menamparnya telak, dia hanyalah pelacur dan akan tetap seperti itu.

"Tidak"

Yunho mengernyitkan keningnya tak mengerti, ditatapnya lekat wajah Chanyeol yang menatap lurus ke depan, seolah menggali lagi ingatan yang sempat terlupakan.

"Apa kau ingin berbagi cerita denganku?"

Chanyeol menatap Yunho dan tersenyum lembut, namja bermata musang ini cukup baik meskipun memperlakukannya seperti pelacur, tapi itu memang faktanya, dia yang menginginkan pekerjaan dengan bayaran fantastis dan Yunho bisa mengabulkannya.

"Ku pikir kau hanya menginginkan tubuhku, bukan cerita masa lalu ku"

Yunho tersentak akan jawaban Chanyeol, ada apa dengan dirinya? Tidak seharusnya dia ingin tau latar belakang Chanyeol, tapi sungguh hatinya sangat penasaran akan hal itu.

"Ya, kau benar. Aku lebih tertarik dengan tubuhmu, tapi aku pun penasaran dengan masa lalu mu"

"Jangan terlalu penasaran akan masa laluku, aku hanya takut rasa penasaran membuatmu memiliki rasa lebih padaku"

Chanyeol tertawa kala menyadari ucapannya, memang masa lalunya seperti apa hingga membuat seorang Jung Yunho penasaran?

Yunho menghentikan laju mobilnya dijalanan sepi, Chanyeol yang masih tertawa seketika menghentikan tawanya, apa dia salah bicara hingga membuat Yunho marah dan menghentikan mobilnya, sedikit takut kala mendapati Yunho menatapnya intens seolah serigala yang mengintai mangsanya.

"Rasa lebih seperti apa, hm?"

Chanyeol menelan salivanya kasar, merutuki kebodohannya dalam berucap, seharusnya dia tidak mengatakan hal yang bisa membuat Yunho marah, dia melupakan statusnya yang hanya sebagai pelampiasan nafsu Yunho.

"Maaf, aku hanya bercanda sungguh" cicitnya pelan, kepalanya menunduk takut, sungguh dia tidak bermaksud menggoda Yunho, hanya mulutnya saja yang lancang mengatakan itu.

Yunho tersenyum miring mendapati Chanyeol menunduk takut, seharusnya dia biasa saja tapi perkataan Chanyeol tadi sempat membuatnya tersentak, dia tidak perlu mengetahui masa lalu Chanyeol karena yang dia butuhkan hanya Chanyeol yang terbaring di ranjangnya.

Tangan Yunho terulur mengusak rambut Chanyeol hingga membuahkan tatapan tak percaya dari sang pemilik, kenapa Yunho memperlakukannya seperti ini? Dia tidak boleh terlena.

"Tidak perlu takut, aku tidak akan menyakitimu"

Chanyeol tersenyum kecil dan mengangguk, Yunho namja yang baik, beruntung seseorang yang akan mendampinginya kelak.

Tbc.

Ada yang nungguin cerita ini? Berhubung ada mood lanjut jadi gue tulis, sorry jika tidak sesuai.

Biee, 14 Februari 2020 (valentine day)



Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang