-dekat, saling cinta, tapi tidak saling memberitahu, itu menyakitkan-
.~Clara Anatasya Kenzolora~
-----------------------------------
-----
Happy reading:))
"Ana, sayang. bangun ini udah siang, nanti takut telat berangkat sekolahnya," Maya teriak dari luar.
"Eughhh! iya Bun aku bangun," mata Ana terbuka dan yang paling pertama Ana lihat adalah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 6. 20.
"APAAA BUNDA!! KENAPA NGGAK DI BANGUNIN DARI TADI, AKU TAKUT KESIANGAN KAN AKU SENDIRINYA OSIS HUAAAA BUNDA!!" Teriak itu menggema di seisi kamar Ana.
Mendengar anaknya yang heboh luar biasa, Maya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya. Terheran heran kenapa anaknya bisa seperti itu sekarang!
"Ayo cepet mandi, bunda tunggu di bawah."
"Ahhh, sial!! ini gue kesiangan, gara gara terus mikirin perkataan si Es itu, dasar nyebelin."
Ana langsung bergegas pergi ke kamar mandi setelah beres dan tanpa ba bi bu ia langsung rapih rapih sudah kaya the power of emak emak.
"Pagi Bun, Pah, Abang mana?"
"Pagi juga, tadi udah berangkat kuliah."
"Yah aku nggak bisa bareng dong, ini juga udah telat, papah bisa anterin aku ngga?"
"Maaf sayang bukannya Papa ngga mau, tapi papa sebentar lagi mau berangkat. Sementara kantor papa sama sekolah kamu kan beda arah, maaf ya sayang."
"Yaudah deh ngga papa."
Tapi dari tadi Ana melihat Maya dan Kenzo cengir terus ketika melihat Ana, kenapa ya??
"Kenapa sih kalian senyum-senyum nggak jelas gitu, emang ada yang salah ya?" Tanya Ana.
"Itu roll kamu belum di copot," tunjuk Maya ke arah rambut Ana.
"Ouh, astagfirulloh aku lupa Bunda, saking terburu -burunya hehe," kata Ana dengan menampilkan sederet gigi putihnya itu.
Tingg!!
Notifikasi muncul!
Esbalok
Gue udah di depan rumah lo nih, sejak 20 menit yang lalu.Saat membaca pesan dari Sehan, Ana terkejut. Sampai sampai Ana lagi minumpun tersedak.
Uhukkk uhukkkk!
"Kamu ngga papa sayang?" Tanya Kenzo terheran-heran.
"Hati-hati kalau minum itu."
"Hehee maaf Bun, Pah. Yaudah aku pamit dulu ya takut telat, assalamualaikaum."
"Wa'alaikumussalam."
Segera Ana berlalu ke depan rumahnya untuk mengecek keberadaan Sehan. Siapa tau saja kan Sehan berbohong terhadap Ana, saat Ana membuka pintu, Ana menatap kebawah keberadaan orang yang memakai sepatu sneakers putih lalu menetap ke atas yang menjulang tinggi ya itu adalah si Es jangan lupa dengan muka datarnya.
"Euh lo ngapain disini?" Tanya Ana, dengan suara sedikit di pelankan.
"Jemput lo."
"Gue ngga mau bareng sama lo," tukas Ana.
"Ngga nerima ponolakan".
"Tetep gue ngga mau."
"Harus mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Dreams
Teen Fictionseorang siswi sma yang menyukai secara diam diam kepada cowok most wanted sekolah awalnya hanya halu dan khayalan semata. Tetapi takdir berkata lain mereka di persatukan dalam waktu yang salah! penyebabnya apa sehingga mereka bisa berasatu? apakah k...