PART 9

144 66 16
                                    

--percaya atau tidak, yang tepat, datangnya tak pernah terlambat.--
.

"Clara anatasya kenzolora"

---------------------------------------

Happy reading:)


Hari ini mood Ana sedang tidak baik, buktinya saja sekarang Ana sedang berada di kantin bersama Gea, Sehan, Ezra, Libra, tetapi Ana dari awal beranjak ke kantin, Ana belum menyumbangkan suaranya sedikitpun padahal  biasanya Ana yang paling cerewet diantara mereka.

Libra mempunyai rencana untuk memberikan bunga kepada Gea, kenapa Libra memberi bunga, karna Gea kata Ana suka yang berbau romantis jadi Libra mencoba untuk memberi bunga kepada Gea.

Ezra memberi kode kepada Libra untuk segera memberikan bunganya, dengan mengedip ngedipkan mata.

"Napa sih!!" tanya libra bingung dengan kode yang di berikan Ezra.

"Astahfirulloh lo istighfar zra, tu mata napa ngedip ngedip ke si libra, jangan jangan lo udah belok ya." ujar Gea geli melihat tingkah laku Ezra.

"Bujubusett dah!! Amit amitt yakali gue belok, gue juga masih waras kali" sahut Ezra.

Lalu Sehan menginjak kaki Libra keras!

"Huttfff!! Shhh!!" rintih Libra.

Seketika libra mengingat akan hal yang akan ia lakukan.

"Semoga berhasil." batin Libra.

"Ge-ge a" panggil Libra grogi.

"Kok lo jadi gagu gitu, Kesambet ape lu"

"Kok gue jadi grogi gini sih" batin Libra

"Euhh itu a anu gu-gue e mau" ucapan Libra terbata bata.

Seketika juga Sehan menggeplak punggung libra agar langsung lancar berbicaranya.

"Mau ngasih lo bunga." kata Libra sambil menyodorkan bunga, dari arah belakang.

Sedangkan Ana cuman bisa diam,  melihat tingkah laku temannya itu dengan muka datar tanpa ekspresi.

"Cie elahhh!! Di kasih bunga tuh sama Libra" goda Ezra.

"Terima dong" timpal Sehan.

"Yaudah terima aja Ge" ucap Ana, akhirnya ia bersuara juga.

Gea menerima bunganya, lalu Gea mencium aroma dari bunga itu.

"Kok bunganya bau bangke sih, jangan jangan lo ngambil dari comberan ya ?" Tanya Gea.

"Wangi kok, sembarangan, idung lo aja kali yang lagi kesumbat sama limbah warga, jadi tu bunga serasa bau bangke" ujar Libra.

"Sembarangan aja lo kalau ngomong, gue ngga lagi ingusan kok."

"Berarti itumah hidung lo aja yang harus gue bawa ke bengkel buat di perbaiki, Kayanya ada sistem saraf yang putus deh." timpal Libra.

"Sembarangan, lo tuh yang seharusnya sekarang ada di pasar, takutnya stok bra di pasar udah habis, jadi sana lo sekarang pergi ke pasar."

"Sttt!! kok malah berantem sih, bukannya romantis romantisan" kata Sehan menghentikan perdebatan dua habitat manusia itu.

"Dia tuh yang duluan" tunjuk Gea kepada Libra.

"Lo lah!!" Kata Libra.

"Lo!"

"Lo!"

"Udah udah, jadi ngga tuh bunganya di terima" kata Ezra.

"Ya. Di terima lah!!" Ucap Gea spontan

Not A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang