Tanpa Izin dari Ana, Sehan keluar rumah berniat untuk menepati janjinya bersama Grista.
Sehan sangat penasaran kepada ucapan Grista waktu itu, soal siapa yang memberitahu kepada Grista soal rencananya.
Sehan sengaja keluar rumah tanpa sepengetahuan Ana, Ia keluar saat Ana dalam keadaan tidur sore.
Sehan segera menuju garasi untuk mengambil motornya, lalu bergegas meninggalkan halaman rumahnya itu, Sehan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Tak tau sekarang di dalam dirinya cuman ada emosi dan emosi saja.
Saat di tengah perjalanan Sehan merasakan di belakangnya seperti ada yang mengikutinya dari tadi. Sehan melihat dari kaca spionnya, ada dua orang laki laki yang membawa motor besar sama sepertinya, tetapi motor mereka berbeda warna, dari tadi terus saja mereka mengikuti Sehan tanpa hentinya.
"Siall!! Ada yang ngikutin gue." Umpat Sehan.
Sehan semakin mempercepat laju motornya, tetapi upaya Sehan untuk meloloskan diri dari mereka yang tak di kenal itu tidak berhasil, sehingga mereka lolos memberhentikan Sehan di tengah jalan yang sepi.
"PERSETAN DENGAN SEMUA INI!" Teriak Sehan
"SEBENERNYA KALIAN MAU APA HUH SAMA GUE!!"
Sehan mendekati mereka dengan perasaan yang sangat dongkol. Anehnya mereka tak membuka helmnya, dan Sehan sama sekali tidak mengenali motor dan gelagat orang orang yang kali ini sedang mengahadangnya.
"BANJINGAN LO SEMUA, JAWAB GUE LO PADA MAU APA?"
"HAHAAA... hebat hebat. Ternyata leader finex di taruhan kali ini menang juga ya." Ucap yang menggunakan helm hitam sambil bertepuk tangan.
"Ohh jangan lupa, dia menggunakan cara yang sangat amat bodoh dan tolol ternyata HAHAAAA..." Sambung orang yang menggunakan helm merah.
"Kasiann anggotanya, punya leader yang begitu tolol dan menjijikan itu."
Sengaja mereka berdua memancing emosi Sehan, karna mereka tau kelemahan dari Sehan itu adalah Emosi ya emosi, itulah kelemahan Sehan.
Sehan mendengarnya pun sudah sangat geram, tangannya kini sudah mengepal kuat, rasanya Ia ingin segera membaku hantam keduanya itu.
"GOBL*K." Umpat Sehan.
Saat itu Sehan berlari mendekati mereka berdua, disitu Sehan dan mereka berdua saling membaku hantam. Awalnya, Sehan tergeletak lemah, tetapi Sehan tetap nekad ingin melawannya, sehingga Sehan bangun lagi. Niat Sehan, Ia ingin membuka Helm mereka, Sehan ingin mengetahui siapa orang yang di balik helm itu.
Tapi tenaga tidak bisa di bohongi satu lawan dua, Sehan akhirnya tergeletak dan terkulai lemas di tanah. Mereka yang menghabisi Sehan tampaknya Sangat senang karna bisa membuat Sehan seperti sekarang ini.
Dengan waktu yang bersamaan anggota Sehan yang lainnya datang sekitar 6 orangan, mereka berdua yang melihat itu bingung, lalu segera bergegas meninggalkan Sehan yang tergeletak di tanah.
Mereka datang itu karna mereka di suruh oleh Sehan, karan pikir Sehan kali ini merasa ada yang aneh, jadi Sehan memutuskan untuk menyuruh mereka mengawasinya dari kejauhan, supaya kalau terjadi apa apa seperti sekarang ini, langsung ada yang membantunya.
"Cabutt!"
"Han, lo ngga papa?" Tanya Tito anggota Finex.
"Ce. cepet lo kejar mereka berdua, kalau ke tangkap lo kabarin gue." Kata Sehan, menyuruh mengejar mereka berdua yang sudah pergi menjauh.
"Oke, Nino, Adnan ikut gue!"
Akhirnya mereka betiga pergi atas dasar suruhan Sehan berusan.
"Cepet bangun, lo harus kita obatin di markas." Ajak pefin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Dreams
Roman pour Adolescentsseorang siswi sma yang menyukai secara diam diam kepada cowok most wanted sekolah awalnya hanya halu dan khayalan semata. Tetapi takdir berkata lain mereka di persatukan dalam waktu yang salah! penyebabnya apa sehingga mereka bisa berasatu? apakah k...