PART 6

185 93 29
                                    


-dekatmu, namun tidak eratmu. Tawamu, namun bukan senyummu. Pelukmu, namun bukan dekapmu. Yang kau cari, namun bukanlah yang kau tuju.-
.     

"Clara anatasya kenzolora"

---------------------------------------

Happy reading:))

Tok tok tok.

"Masuk aja Bun." kata Ana dari dalam kamar.

Maya masuk dan terkejut saat melihat anaknya yang sudah berpenampilan rapi dan begitupun juga maya melihat anaknya yang memakai make up tipis yang semakin menperlihatkan manis nan cantik.

"Wahh anak bunda cantik banget sih." goda Maya membuat Ana tersipu malu.

"Masa sih bun?" Tanya Ana.

"Iya sayang, kok kamu bisa make upan sih?"

"Bunda ternyata ngeremehin aku ya." cemeberut Ana.

"Ya kan kamu keliatannya juga suka dekil gitu" ujar Maya terkekeh.

Anaknya di katain dekil guys. Atit hati dede bun.

"Bundamah gitu" Ana memanyunkan bibirnya 5 meter euh nggak deng maksudnya 5 centi.

"Hehe iyaiya maafin, bunda bercanda kok."

"Bun abang ikut nggak?" Ucap Ana.

"Iya! Pastinya ikut."

"Oh. Bunda aku belum siap." wajah ceria Ana kini kembali murung.

"Tenang sayang, pasti kamu akan nerima orangnya " ujar Maya meyakinkan.

"Tapi Bun!"

"Percaya sama bunda oke"

"Hmm"

"Jangan sedih lagi ya, harus tetap senyum biar keliatan cantik." kata Maya menyemangati anaknya.

Maya dan Ana turun ke bawah. Ana agak risih dengan highilsnya, di karnakan Ia belum terbiasa memakainya. Belum juga lama memakainya Ana sudah merasakan pegal di kakinya.

Kalau bisa sih Ana pakai sendal jepit saja, kan kalau sendal jepit bisa di pakai lari maraton, lompat lompat gitu kalau highlis gimana? Kalau nanti Ana lompat lompat pakai highils bisa bisa Ana nyungseb.

"Wah adek abang cantik banget sih." ucapnya gemas seraya mengusap puncak kepala Ana.

"Ish abang, Ini rambutnya jadi berantakan lagi." kesal Ana.

"Hehee maaf."

"Yuk berangkat takut telat." ucap Kenzo, papanya Ana.

Ana berangkat ke sebuah restoran. Sesampainya di restoran, kenzo mengajak ke ruang fiv katanya calon besannya yang sudah menyewa ruangan itu semalaman.

Kaya juga ya calon suami Ana!

Ana melihat ada seorang suami istri yang kira kiranya seumuran papa sama bundanya pasti itu calon mertuanya, tapi kok kemana ya anaknya?

Not A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang