Author Pov
Seusai berbelanja dari Mall Sehan yang pastinya di temani oleh Ezra dan Libra. Sehan segera pulang kerumahnya untuk menemui Ana, karna pasti Ana sudah menunggunya di rumah dan pastinya dengan rasa cemas dan khawatir.
Dan tidak lupa Sehan juga sudah merindukan istri barunya itu yang sedang berada di rumah, jujur Sekarang yang ada di pikiran Sehan adalah Ana dan Ana saja. Pikiran Ia kini sudah terkontaminasi oleh Ana. Tidak tau sejak kapan Ana selalu hadir di pikirannya, yang pasti sekarang pikiran itu sudah menjadi bagian hal penting bagi Sehan untuk selalu mengingat akan ada hal penting di rumahnya yang sedang menantinya.
Tok tok!!
Sehan mengetok pintu kamar, tidak ada jawaban dari dalam, Sehan memutuskan untuk masuk ke dalam.
Dan saat Sehan masuk ke dalam, di dapati Ana yang sedang tertidur di sofa kamarnya, dalam keadaan tv menyala. Tebak Sehan, Ana daritadi sudah menunggunya sampai sampai Ana ketiduran di sofa.Lalu Sehan menghampiri Ana yang sedang tidur terlelap di sofa.
Sehan tidak berani membangunkannya karna mungkin Ana telah kelelahan menunggunya dari tadi. Posisi Sehan sekarang berjongkok menghadap ke arah Ana, Sehan terus memandangi wajah Ana.
Sehan aku akui Ana memang manis dan cantik, sedang tidur saja Ana terlihat manis di mata Sehan. Dan Sehan baru menyadari bahwa sekarang Ana memakai make up tipis. pikirnya, itu semua untuknya. Kalau untuk orang lain dengan sangat pasti Sehan tidak menyukai niat itu, pikirnya sekarang, yang telah Ia miliki tidak ingin Ia bagi atau kasih kepada orang selainnya, termasuk Ana, kalau Ia berniat memakai makeup untuk orang lain Sehan sungguh tidak menyukai itu.
Tidak terasa tangan Sehan sudah bergerak utuk menyingkirkan sehelai rambut yang menghalangi wajah manis Ana. Ketika sudah melakukan itu, mata Ana tiba tiba terbuka. Membuat Sehan salah tingkah di buatnya.
"Euh ka. Kamu udah ba bangun ya." Ujar Sehan gelagapan.
"Euh udah pulang?" Tanya Ana sambil mengubah posisinya menjadi duduk.
"Iya!"
"Tadi kamu ngapain jongkok di depan muka gue?" Tanya Ana penasaran
"Euh itu anu aku tadi abis ngusir lalat yang terbang di atas muka kamu."
"Ahh masa!"
"Iya!"
"Bener tadi udah ke mall?" Tanya Ana
"Iya, itu belanjaanya." Tunjuk Sehan kearah belanjaan yang tadi Ia simpan di atas lemari rias.
"Oh!"
"Oh doang nih?"
"Terus harus apa?"
"Ya kamu harus berterimakasih lah, karna suami kamu yang super tampan ini udah belanja sendirian, kamu juga harus apresiasi dong, gimana sih." Cerocos Sehan, dengan tingkat kepedeannya yang akut.
"Kok kamu nyerocos gitu, seharus aku yang marah sama kamu, karna kamu ngga izin dulu ke aku tadi pas pergi." Ucap Ana tidak mau kalah dengan Sehan.
"I. Iya kan tadi buru buru." Ujar Sehan.
"Kamu tadi mau kemana?" Tanya Sehan. Wajar Sehan menanyakan hal itu karna Sehan melihat Ana sudah memakai makeup.
"Ngga mau kemana mana kok."
"Kok pake makeup sih?"
"Emang salah ya."
"Salah lah, kalau mau keluar jangan pake makeup?"
"Emang napa?"
"I. Iya ngga boleh aja." Jawab Sehan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Dreams
Fiksi Remajaseorang siswi sma yang menyukai secara diam diam kepada cowok most wanted sekolah awalnya hanya halu dan khayalan semata. Tetapi takdir berkata lain mereka di persatukan dalam waktu yang salah! penyebabnya apa sehingga mereka bisa berasatu? apakah k...